Seiring Anda berpraktik memfasilitasi penanganan pada para klien, baik untuk penanganan masalah emosi dan perilaku atau pun peningkatan kualitas hidupnya, sangat mungkin Anda menyadari bahwa selalu ada konflik internal berperan di balik permasalahan yang seseorang alami.
Ya, konflik internal ini muncul dalam bentuk kesadaran bahwa tidak seharusnya diri ini menunjukkan respon emosi dan perilaku negatif, namun entah kenapa sulit mengendalikan diri dan muncullah berbagai masalah karenanya, artinya: ada Bagian yang tahu bahwa yang dialami adalah kondisi yang tidak seharusnya namun ada Bagian lain yang bermasalah dan justru menunjukkan respon sebaliknya.
Perspektif akan adanya konflik internal antara ‘Bagian dalam diri yang menunjukkan respon emosi dan perilaku negatif’ dengan ‘Bagian dalam diri yang menyadari bahwa respon tersebut salah adanya’ adalah perspektif yang kemudian melandasi lahirnya modalitas penanganan Parts Therapy.
Dalam perspektif Parts Therapy, keseluruhan diri kita tersusun atas kumpulan Bagian Kepribadian (personality parts) dengan fungsi dan peran spesifiknya masing-masing dimana ada kalanya personality parts ini bermasalah yang kemudian menyebabkan munculnya masalah emosi dan perilaku, disinilah Parts Therapy hadir sebagai teknik terapi yang ditujukan untuk menyembuhkan dan mendamaikan personality parts yang menyebabkan seseorang mengalami masalah emosi dan perilaku, ketika personality parts spesifik yang berperan di balik munculnya gejala masalah itu tertangani dengan baik maka teredakan jugalah masalah emosi dan perilaku yang dialami seseorang.
Teknik terapi, konseling dan transformasi yang ditujukan untuk menangani konflik internal yang termanifestasi menjadi masalah emosi, perilaku dan psikosomatis, yang bersumber dari personality parts yang bermasalah.
Keistimewaan Resource Therapy terletak pada praktiknya yang ditujukan untuk menangani personality parts spesifik yang berperan di balik sebuah gejala permasalahan, disusul dengan memfasilitasi teknik penanganan yang didesain spesifik untuk menyembuhkannya tepat di sumbernya.
Dr. Emmerson adalah penemu dan pengembang teori Resource Personality & Resource Therapy, yang sekarang disebut Resource Therapy, selain juga mengembangkan banyak teknik lainnya untuk penanganan berbagai macam masalah psikologis di sepanjang karirnya sebagai Psikolog dan peneliti.
Dalam sejarahnya, Dr. Emmerson adalah salah satu dari sedikit orang yang sempat mempelajari Ego State Therapy langsung dari pelopornya, Dr. John G. Watkins, di kliniknya di Amerika. Berbekal pengalamannya mempelajari dan mempraktikkan Ego State Therapy ia kemudian meneliti dan mengembangkan lebih jauh konsep pemikirannya sendiri atas teori kepribadian dan teknik psikoterapi berbasis ‘Bagian diri’ (parts), yang kemudian dinamainya Resource Therapy. Sampai hari ini Resource Therapy telah menyebar dan dipelajari oleh banyak praktisi di berbagi belahan benua seperti Australia, Eropa dan Afrika.
Dengan kepraktisan dan keefektifannya, Resource Therapy telah menjadi sebuah modalitas terapi yang menarik perhatian banyak kalangan seperti Psikolog, Konselor, Pekerja Sosial dan Coach untuk mempelajarinya.
Resource Therapy telah digunakan oleh banyak praktisi di Australia, Eropa serta Afrika dan telah membantu begitu banyak penanganan masalah emosional, perilaku dan psikosomatis, termasuk yang tercantum di DSM-5, dan juga membantu peningkatan kinerja serta kualitas hidup.
Dikemas ekslusif dalam kemasan hard cover, Performance in the 5th Dimension adalah buku pertama dan satu-satunya di Indonesia yang membahas konsep, teori dan praktik lengkap dari Resource Therapy untuk perbaikan dan peningkatkan kinerja, yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan penggunaannya pun telah disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia. Ditulis oleh Alguskha Nalendra, seorang Advanced Clinical Resource Therapist & Resource Therapy Trainer dari Resource Therapy International (RTI) yang disetujui langsung oleh Gordon Emmerson, PhD selaku penemu dari keilmuan Resource Therapy ini sendiri.
“Alguskha Nalendra telah mendedikasikan hal yang luar biasa untuk membantu para pembaca buku ini untuk memahami konsep dari Bagian Kepribadian ini, untuk memastikan Bagian-Bagian dalam diri kita ini sehat dan Bagian yang tepatlah yang aktif di waktu dan tempat yang tepat sesuai tugasnya. Alguskha menulis buku ini dengan Bagian terbaik dalam dirinya yang juga aktif dalam mode terbaiknya ketika menuangkan konsep pemikirannya dalam buku ini.
Para pembaca buku ini berkesempatan mengeksplorasi perjalanan menakjubkan Alguskha dalam menjelaskan Bagian-Bagian Kepribadian dalam diri kita yang menjadikan diri kita seperti saat ini. Setelah membaca buku ini para pembacanya akan lebih memahami apa yang ada dalam dirinya dengan lebih baik, termasuk memiliki pemahaman yang lebih baik bagaimana menyembuhkan Bagian yang memerlukannya dan bagaimana mengakses Bagian terbaik ketika diperlukan.”
Sekali lagi, tidak perlu terburu-buru putuskan miliki buku ini sekarang. Silakan puaskan diri Anda dengan sedikit ulasan tentang bab demi bab buku ini, seiring dengan meningkatnya pemahaman Anda akan isi buku ini akan mudahkan Anda untuk secepat mungkin membuat keputusan yang tepat untuk memesan buku yang dicetak dalam jumlah terbatas ini sekarang juga.
Bab pembuka yang akan menemani Anda mengawali perjalanan mengenali Resource Therapy, Anda akan diajak untuk pertama-tama menyadari kunci penting di balik kinerja ideal, yaitu ‘berada di state yang tepat, di waktu dan tempat yang tepat’.
Kinerja yang kita maksudkan di bahasan ini adalah kemampuan untuk menampilkan respon terbaik, sejalan dengan tuntutan situasi yang mensyaratkannya, disinilah kita akan mulai berkenalan dengan tiga jenis kinerja: fungsional, eksepsional dan disfungsional.
State adalah kunci penting kinerja, disinilah Anda akan diajak memahami bahwa yang dimaksud dengan state berhubungan erat dengan parts personality, atau dikenal sebagai Resource State, Anda akan mulai berkenalan dengan berbagai masalah emosional, perilaku dan kinerja yang bersumber dari aktifnya Resource State yang tidak tepat atau bermasalah.
Dimensi kelima adalah frasa simbolis yang kita lekatkan pada Resource State, berawal dari pemahaman dasar ‘kunci kinerja ideal adalah aktifnya Resource State yang tepat di waktu dan tempat yang tepat’, maka dimensi kelima inilah yang menjadi kunci penting sebuah kinerja ideal, dengan pemahaman inilah kita bisa memfasilitasi perbaikan dan peningkatan kinerja dari disfungsional ke fungsional dan ke eksepsional.
Anda tidak bisa mempelajari dan mempraktikkan suatu keilmuan jika tidak memahami sejarah bagaimana keilmuan itu tercipta dan apa yang menjadi landasan pemahamannya, maka hal itulah yang Anda pelajari di Bab 2 ini, yaitu dasar konsep dan teori dari Resource Personality Theory, bagaimana Resource State terbentuk dan apa yang menjadikan pembentukan Resource State bermasalah, sampai mereka mengalami yang disebut ‘Resource State Pathology’.
Anda juga akan diajak mengenali apa perbedaan dari Resource Therapy dengan keilmuan pendahulunya, yaitu Ego State Therapy, hal ini penting karena Resource Therapy bukanlah sekedar ‘penamaan’, melainkan dasar pemahaman tersendiri akan konsep dari Parts Therapy yang perlu kita pahami secara utuh.
Menutup Bab 2 ini Anda juga akan diajak memahami rambu-rambu dalam mempraktikkan Resource Therapy, apa hal yang harus diwaspadai dan diantisipasi dalam mempraktikkannya.
Yang menjadikan Resource Therapy efektif adalah dikarenakan adanya langkah kerja yang sistematis dan spesifik untuk setiap desain penanganan Resource State Pathology, yang disebut juga dengan nama Resource Therapy Actions, dimana kesemua langkah penanganan ini dipayungi oleh sebuah kerangka kerja yang disebut Resource Therapy Process.
Bab 3 adalah awal dari perkenalan Anda dengan langkah pertama dari Resource Therapy Actions, yaitu Diagnosis. Anda akan diajak memahami esensi dari Diagnosis dalam Resource Therapy Actions, yaitu untuk mengidentifikasi kondisi patologi yang dialami Resource State, hal ini karena hanya berdasarkan Diagnosis yang tepatlah maka desain penanganan yang tepat bisa difasilitasi sesuai kebutuhan Resource State.
Setiap Resource State memiliki kebutuhan penanganan spesifik, hal ini menjadikan proses Diagnosis menjadi awal penanganan yang hendaknya kita pahami dengan baik. Berikutnya, setelah kita memastikan kondisi patologi yang dialami Resource State barulah kita mempelajari cara mengakses, memanggil dan berkomunikasi dengan Resource State, teknik ini yang akan kita pelajari untuk menutup Bab 3 ini.
Dari semua kondisi patologi yang dialami Resource State, dua yang paling umum adalah Vaded with Fear dan Rejection. Kasus paling banyak yang dialami klien dan dibawanya ketika menemui kita kebanyakan selalu berhubungan dengan dua jenis patologi ini.
Vaded with Fear dan Rejection juga adalah jenis patologi yang melatari aktifnya patologi lain, seperti Retro Avoiding State dan Conflicted State, termasuk kondisi patologi yang memancing masuknya ‘entitas’ dari luar, maka itulah kedua patologi ini dibahas terlebih dahulu sebelum mengulas kondisi patologi lainnya.
Penanganan kedua kondisi patologi ini adalah yang melibatkan Resource Therapy Actions paling banyak, oleh karena itu bahasan spesifik atas kedua kondisi patologi ini kita bahas dengan mengulas rangkaian teknik-teknik tersebut.
Bab 4 akan mulai memberikan contoh dari transkrip sesi penanganan bersama klien dan uraian analisa kasus, sehubungan dengan kondisi Vaded with Fear dan Rejection, untuk memudahkan Anda dalam memahami bagaimana wujud nyata dari praktik desain penanganan untuk menormalkan kembali kedua kondisi patologi ini.
Melanjutkan bahasan sebelumnya, dari Vaded with Fear dan Rejection, jenis patologi yang cukup umum kita dapati dalam diri klien adalah Vaded with Confusion dimana kondisi patologi ini banyak berhubungan dengan rasa marah, sedih, bersalah, kecewa dan berbagai beban emosi lainnya, maka bahasan di Bab 5 kali ini akan mengulas penanganan kondisi patologi ini.
Beranjak dari Vaded with Confusion, meski pun tidak terlalu banyak kita temui, ada kalanya kita akan berhadapan dengan kondisi patologi yang melatari seseorang memasuki kondisi depresi, kondisi patologi ini disebut dengan nama Vaded with Disappointment, suatu kondisi dimana sebuah Resource State aktif dengan membebani dan memblokade aktifnya Resource State lain, Bab 5 ini termasuk akan mengulas bagaimana tips dan trik menyikapi kondisi patologi ini.
Serupa dengan Bab 4 sebelumnya, di Bab 5 ini Anda juga akan menemukan transkrip sesi penanganan dan uraian analisa kasus sehubungan dengan kondisi patologi yang sudah kita ulas bersama, yaitu transkrip dan uraian analisa kasus desain penanganan Vaded with Confusion dan Vaded with Disappointment.
Dari segi bahasan, Bab 6 mengulas bahasan yang lebih ringan, yaitu penanganan kondisi patologi Dissonant State dan Conflicted State, dimana kedua jenis kondisi patologi ini bukanlah jenis kondisi yang berhubungan dengan masalah emosional, namun demikian bisa saja terjadi situasi dimana permasalahan keduanya berhubungan dengan adanya Vaded State, jika itu yang terjadi maka Vaded State yang terhubung dengan Dissonant State dan Conflicted State ini harus kita tangani terlebih dahulu, itulah mengapa penanganan Vaded State dibahas di bahasan-bahasan sebelumnya.
Berbeda dengan penanganan Vaded State yang mengedepankan kelembutan, penanganan Dissonant State dan Conflicted State melibatkan teknik komunikasi yang asertif, prinsip memfasilitasi teknik komunikasi asertif inilah yang akan Anda pelajari di Bab 6 ini, lengkap dengan contoh transkrip sesi penanganan dan uraian analisa kasus yang difasilitasi pada klien.
Bab 7 akan menjadi bahasan yang menutup desain penanganan pada 8 kondisi patologi utama Resource State, dengan membahas kondisi patologi dan penanganan Restro State, yang terbagi ke dalam Retro Original State dan Retro Avoiding State.
Penanganan Retro State melibatkan desain penanganan yang cukup kompleks, di satu sisi kita harus memiliki kepekaan untuk mengenali jika ada Vaded State yang melandasi kondisi patologi Retro State ini, di sisi lain kita juga harus memiliki kemampuan komunikasi asertif untuk bisa berkomunikasi dengan Retro State secara ideal, itulah mengapa kesemua teknik yang melandasi kebutuhan spesifik itu kita bahas di bab-bab sebelumnya.
Di Bab 7 ini Anda akan mendapati salah satu transkrip sesi penanganan klien yang melibatkan kondisi Retro Avoiding State, Anda akan diajak menyelami bagaimana penanganan Retro Avoiding State melibatkan langkah penanganan paling banyak dari semua teknik Resource Therapy Actions yang ada, mulai dari penanganan Vaded State dan dilanjutkan dengan proses negosiasi bersama Retro State.
Meski terdengar aneh, ada kalanya seseorang mengalami permasalahan emosional dan perilaku karena adanya faktor eksternal yang berhubungan dengan keberadaan ‘entitas dari luar’ yang berdiam dalam diri, atau dalam Resource Therapy disebut Other Personalized Introject (OPI), disinilah Bab 8 akan mengupas teknik Resource Therapy Actions yang bisa digunakan untuk memfasilitasi penanganan masalah yang disebabkan oleh ‘entitas dari luar’ ini.
Anda tidak harus meyakini keberadaan OPI ini dari sudut pandang budaya atau keyakinan tertentu, Anda cukup memandangnya sebagai suatu fenomena yang bersifat universal, Bab 8 ini akan memberikan Anda dasar pemahaman yang diperlukan untuk bisa memahami fenomena keberadaan OPI dan bagaimana Anda bisa memfasilitasi penanganannya, murni dengan menggunakan teknik Resource Therapy, tanpa melibatkan teknik penanganan berbau mistis atau magis apa pun.
Bersama Bab 8 Anda juga akan mempelajari teknik tambahan dari Resource Therapy yang semakin melengkapi RT Actions, yaitu The Separation Sieve. Meski dituliskan di Bab 8 (karena ia banyak digunakan dalam penanganan OPI), pada dasarnya teknik ini bisa digunakan untuk penanganan segala jenis kasus lainnya yang dilatari oleh Vaded State, di contoh transkrip yang disediakan di Bab 8 ini Anda akan mendapati contoh pemakaian teknik ini dalam kasus yang dilatari oleh OPI.
Bab 9 akan mengajak Anda mempelajari teknik Resource Therapy secara spesifik untuk penanganan kondisi disfungsional yang terjadi di tubuh fisik, dalam bentuk rasa sakit (pain), Anda akan diajak meninjau bagaimana Resource State Pathology bisa termanifestasi menjadi penyakit psikosomatis dan bagaimana memfasilitasi penanganannya, termasuk juga mempelajari teknik tambahan Resource Therapy Actions untuk menangani kondisi resistensi Resource State yang menghalangi jalannya proses penanganan.
Tidak semua jalannya penanganan akan berjalan lancar, ada kalanya muncul penolakan atau resistensi dari Resource State lain yang tidak ingin penanganan dilakukan pada klien, disinilah kita mempelajari teknik Resistance Alliancing untuk bisa memfasilitasi penanganan resistensi itu dengan baik.
Dalam transkrip sesi penanganan di bab ini, kita akan mengulas contoh penanganan masalah sakit psikosomatis yang berhubungan dengan kondisi patologi Vaded State, betapa ketika Resource State Pathology yang terlibat dengan rasa sakit ini terpulihkan maka rasa sakit yang muncul bisa teredakan dengan signifikan.
Selesai dengan berbagai metode penanganan untuk memfasilitasi perpindahan dari zona disfungsional ke zona fungsional, waktunya kita juga memahami bagaimana Resource Therapy bisa digunakan untuk perpindahan dari zona fungsional ke zona eksepsional, dimulai dengan mengulas teknik Resource State Mapping di Bab 10, sebuah teknik yang bisa Anda gunakan untuk memetakan keberadaan dan fungsi dari para Resource State dalam diri sehingga memudahkan Anda untuk melakukan ‘pengaturan’ cara kerja Resource State dalam menjalankan tugasnya.
Bab 10 ini juga akan mengajak Anda mempelajari cara mengakses Resource State yang memiliki potensi untuk membantu kita menampilkan respon terbaik yang sesuai dengan fungsinya dengan teknik Anchoring, agar Resource State ini bisa kita aktifkan dan ‘latih’ untuk menjalankan tugasnya, sehingga mereka semakin ahli dalam menjalankan tugasnya.
Teknik Resource State Mapping dan Anchoring adalah dua jenis teknik yang sangat membantu proses performance coaching, termasuk juga proses couple counselling (konseling berpasangan), di Bab 10 ini juga Anda akan mendapati langkah-langkah memfasilitasi couple counselling dengan Resource Therapy yang melibatkan prosesi Resource State Mapping.
Di transkrip sesi Bab 10 Anda akan mendapati contoh dari prosesi Resource State Mapping untuk peningkatan kinerja dalam bidang penjualan, seiring Anda memahami esensi dari teknik ini Anda akan mendapati bahwa teknik ini bisa diterapkan di peningkatan kinerja dalam bidang apa pun.
Bab 11, yang juga menjadi penutup dari buku ini akan membahas pelaksanaan Resource Therapy dalam praktik bersama klien, dari awal bertemu sampai mengakhiri sesi bersama klien dan melanjutkan ke sesi berikutnya.
Semua bahasan yang sudah kita ulas sebelumnya bermuara di Bab 11 ini, di bahasan penutup ini kita akan mengulas ulang semua bahasan sebelumnya, sambil menekankan kunci penting dari setiap bahasan tersebut.
Di akhir Bab 11 ini juga tertulis beberapa topik pertanyaan umum yang dilontarkan dalam sesi supervisi Resource Therapist, sehubungan dengan kendala umum yang banyak ditemui dalam proses penanganan, jawaban yang disediakan untuk menjawab berbagai pertanyaan itu akan menutup pembelajaran Anda di buku ini.
Buku ini dibuat berdasarkan kurikulum resmi pelatihan Foundation to Clinical Qualification of Resource Therapy resmi berdurasi 10 hari dari Resource Therapy International yang disetujui Dr. Emmerson selaku penemu dari keilmuan ini dan telah disesuaikan penggunaannya ke dalam bahasa Indonesia, perlu Anda ketahui bahwa harga standar dari sebuah pelatihan Resource Therapy selama 1o hari ini adalah bernilai puluhan juta rupiah, belum termasuk biaya yang Anda harus keluarkan untuk akomodasinya, maka tidakkah Anda pikir bahwa harga jutaan rupiah adalah harga yang pantas untuk buku ini?
*Belum termasuk ongkos kirim
Mahal atau murah? Tergantung cara pandang Anda dalam menghargai sebuah keilmuan tentunya.
Sebagai buku pertama di Indonesia yang mengulas Resource Therapy secara lengkap, beberapa praktisi dan ahli berulang kali menyarankan untuk menaikkan harga buku ini karena isinya yang bernilai jutaan rupiah. Meski usulan ini layak dipertimbangkan dan mungkin akan dilaksanakan dalam waktu dekat, untuk sementara ini buku ini masih bisa diperoleh dengan harga reguler spesial di atas, harga ini bisa saja naik bulan depan atau minggu depan, atau bahkan besok!
Perlu Anda ketahui, buku ini diedarkan dalam format self-published. Dibuat, dicetak dan diedarkan sendiri dalam jumlah terbatas, tidak ada jaminan kapan peredaran buku ini akan dihentikan, bisa saja bulan depan, minggu depan, lusa, besok atau bahkan beberapa jam dari sekarang ini!
Begitu juga tidak ada jaminan kapan harga akan naik berkali-kali lipat dari sebelumnya, ingatlah bahwa materi dalam buku ini bernilai belasan dan bahkan puluhan juta rupiah. Pastikan Anda mendapatkannya selama penawaran masih berlaku dengan harga yang istimewa ini.
Tidakkah Anda pikir sangat masuk akal jika itu menjadi sebuah alasan logis untuk pastikan Anda membuat keputusan yang tepat untuk memesan buku ini sekarang juga?