Menjalani kehidupan dengan sehat, tenang, berkelimpahan dan berbahagia bersama orang yang kita cintai tentu merupakan keinginan setiap orang, namun apakah hal tersebut selalu terjadi dengan begitu mudahnya, terutama di tengah meningkatnya gejolak dan tekanan kehidupan di jaman sekarang ini?
Tidak ada satu pun manusia yang betah berlama-lama menjalani permasalahan, terlebih jika hal itu sampai mengganggu kualitas hidup serta kebahagiaan dirinya dan keluarganya, hal itulah yang menjadikan siapa pun yang mengalami semua permasalahan di atas mencoba berbagai macam cara untuk ‘mengobati’ dirinya, mulai dari coba menahan diri dan mengalihkan perhatian dari masalahnya.
“Kegilaan adalah terus melakukan hal yang sama namun mengharapkan hasil yang berbeda.”
– Albert Einstein
Ya, di titik inilah mereka yang telah kelelahan mengalami berbagai permasalahan berkepanjangan di atas, yang juga telah kelelahan mencoba berbagai macam cara mandiri untuk mengobati dirinya sendiri, mulai menyadari keterbatasannya dan mulai berpikir untuk mencari bantuan penanganan profesional…
Sebelum kemudian kebingungan berikutnya pun muncul…
Dalam perspektif psikologi-psikodinamika, pikiran manusia terdiri atas pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (subconscious mind).
Secara sederhana, pikiran sadar adalah bagian dari kesadaran yang kita sadari cara kerjanya, dimana dengan pikiran sadar inilah kita berpikir dan menyadari dampak dari tindakan dan pemikiran kita. Sementara itu, pikiran bawah sadar adalah bagian dari kesadaran kita di level yang lebih dalam, yang menghasilkan respon pemikiran, perasaan dan perilaku tanpa kita sadari.
Jika pikiran sadar baru bekerja optimal sebagai suatu mode kesadaran berpikir di usia tertentu, tidak halnya dengan pikiran bawah sadar yang sudah berfungsi aktif sejak kita dalam kandungan, “merekam” berbagai memori dan emosi atas peristiwa masa lalu yang kita alami, lalu menyimpannya sebagai program penggerak sikap dan perilaku kita di masa kini.
Banyak upaya penanganan berakhir sia-sia atau memakan waktu lama karena upaya penanganan itu tidak menjangkau pikiran bawah sadar tempat dimana program masa lalu penyebab permasalahan di masa kini itu tersimpan.
Tidak heran berbagai masalah itu semakin menjadi-jadi, menyebabkan kita mengalami ‘konflik internal’ berkepanjangan, nurani dan logika dari bagian pikiran sadar kita tahu bahwa hal yang kita rasakan atau lakukan tidaklah sesuai harapan, namun apa daya dorongan respon otomatis dari program di pikiran bawah sadar yang tidak bisa kita kendalikan melebihi kuasa kita, menjadikan kita tersiksa karena seolah ada bagian-bagian kesadaran dalam diri yang saling berkonflik satu sama lain.
Hipnoterapi adalah sebuah metode terapi yang dilakukan untuk secara spesifik mengakses pikiran bawah sadar melalui pendekatan relaksasi hipnosis dimana dengan pendekatan ini kita bisa mengungkap latar belakang bagaimana sebuah program penyebab permasalahan di masa kini terbentuk melalui serangkaian peristiwa masa lalu, sampai kemudian menjadi sebuah ‘skema’ respon otomatis di pikiran bawah sadar, yang berujung pada munculnya gejala masalah spesifik di masa kini.
Sekali program penyebab masalah di pikiran bawah sadar yang berhubungan dengan gejala masalah fisik, emosi dan perilaku di masa kini ternetralisir maka proses perubahan pun akan berlangsung efektif.
Dalam posisinya sebagai keilmuan yang bersifat modern dan ilmiah, hipnoterapi berhubungan dengan aktifnya pikiran bawah sadar yang ditandai dengan berpindahnya gelombang otak seseorang dari gelombang otak pikiran sadar di gelombang beta (12 – 25 Hz), ke gelombang pikiran bawah sadar yang sangat rileks yaitu alfa (8 – 12 Hz), theta (4 – 8 Hz) dan delta (0,5 – 4 Hz), dimana saat berada di frekuensi ini pikiran bawah sadar menjadi lebih aktif dan reseptif dalam menerima berbagai sugesti.
Dalam praktiknya, hipnoterapis akan memandu klien untuk mengalami rangkaian proses relaksasi fisik dan mental untuk bisa memasuki frekuensi dimana pikiran bawah sadar bisa diakses optimal sebelum kemudian melakukan proses psikoterapi di dalamnya untuk menghasilkan resolusi trauma, rekonsolidasi memori, serta melakukan rekontruksi program yang terbentuk di masa lalu, yang menjadi penyebab di balik masalah fisik, mental, emosional dan perilaku spesifik yang dialami klien saat ini.
Tidak bisa dipungkiri, kurangnya pemahaman dan sosialisasi yang memadai tentang hipnoterapi membuat sebagian orang berpikiran bahwa hipnoterapi melibatkan kuasa gelap dan perkara mistis lainnya, yang menjadikan munculnya anggapan buruk tentang keilmuan ini, pertanyaannya adalah: apakah benar demikian adanya?
Sejak diakui dan diterimanya keilmiahan hipnosis oleh British Medical Association (BMA) dan American Psychological Association (APA) sebagai salah satu modalitas penanganan resmi mereka, telah banyak penelitian lanjutan dilakukan oleh berbagai institusi terkemuka seperti Stanford dan Harvard, yang semakin membuktikan keilmiahan hipnosis. Di Indonesia sendiri, praktik dan penggunaan hipnoterapi sudah diatur resmi penggunaannya oleh Kementerian Kesehatan berdasarkan PERMENKES RI Nomor 1109/Menkes/Per/2007 sebagai jenis Pelayanan Penyehatan Komplementer Alternatif dengan spesifikasi modalitas Terapi Olah Pikir.
Ada beberapa hipnoterapis yang berpraktik dengan standar kompetensi yang tidak jelas, bahkan ada juga yang ‘nekat’ berpraktik tanpa ijin resmi Pemerintah, pastikan sebagai klien Anda hanya menjalani penanganan bersama hipnoterapis dengan standarisasi kompetensi yang memadai, ilmiah dari sumber pembelajaran yang bisa dipertanggungjawabkan dan terdaftar dengan ijin praktik resmi yang jelas.
Sejak tahun 2012, Alguskha Nalendra telah mempelajari hipnoterapi klinis dan berbagai modalitas psikoterapi dari berbagai aliran, dari mulai aliran klasik sampai modern serta dari berbagai sumber di dalam dan di luar negeri. Semua pengalaman belajar intensifnya bersama para tokoh terkemuka dan terbaik di bidangnya, serta tahunan pengalaman praktiknya menangani berbagai jenis kasus dengan beragam kompleksitas melalui layanan hipnoterapi yang telah difasilitasinyalah yang akhirnya membawanya merumuskan detail program dari layanan hipnoterapi yang difasilitasinya.
“Berapa sesi yang diperlukan untuk penanganan setiap masalah?” pertanyaan itu menjadi pertanyaan umum yang selalu diajukan para calon klien.
Jawabannya bersifat tegas: sebagaimana tidak ada detail permasalahan yang bersifat sama persis, maka jumlah sesi yang diperlukan pun tidak bisa dipastikan atau dijamin jumlahnya, jalannya sesi terapi selalu berfokus pada proses dimana terapis dan klien mengevaluasi kemajuannya berdasarkan indikator keberhasilan yang sudah disepakati bersama.
Beberapa kompleksitas masalah bisa saja diselesaikan langsung melalui sesi terapi, namun ada juga yang bisa jadi memerlukan penguraian masalah yang lebih dalam terlebih dahulu melalui sesi konseling, disinilah sesi bisa berlangsung dinamis sesuai dengan kebutuhan spesifik permasalahan. Bisa saja dalam satu sesinya klien fokus menjalani sesi terapi, bisa juga klien hanya fokus menjalani sesi konseling, namun bisa juga menjalani keduanya, hal inilah yang akan dianalisa dan dikomunikasikan saat program berjalan.
*Catatan: khusus untuk keluhan ini memerlukan surat keterangan/referensi dari dokter/praktisi kesehatan yang berwenang yang menangani klien.
Dan banyak lagi manfaat lainnya yang bisa Anda konsultasikan lebih jauh, silakan hubungi kontak yang tertera untuk memastikannya langsung…..
Sesi terapi dan/atau konseling dalam format private-individual untuk penanganan masalah yang menghambat kualitas hidup pribadi
Sesi terapi dan/atau konseling dalam format private-individual untuk penanganan masalah yang menghambat kinerja karir dan bisnis
Setiap klien yang akan menjalani sesi terapi dan/atau konseling bersama Alguskha Nalendra diwajibkan mendaftarkan diri terlebih dahulu dan sudah menjalani sesi konsultasi awal bersama Alguskha Nalendra sebelumnya. Klien tidak bisa datang langsung dengan tujuan menjalani sesi terapi dan/atau konseling tanpa mendaftarkan diri atau jika belum menjalani sesi konsultasi awal bersama Alguskha Nalendra.
Dengan padatnya jadwal Alguskha Nalendra, Anda direkomendasikan menjadwalkan sesi konsultasi awal Anda paling lambat sejak 3 (tiga) minggu sebelumnya.
Setiap calon klien yang akan menjalani sesi terapi dan/atau konseling bersama Alguskha Nalendra diwajibkan menjalani sesi konsultasi awal terlebih dahulu. Silakan menghubungi Customer Service ke Whatsapp +62 878 – 2760 – 2121 pada jam kerja 09:00 – 17:00 WIB, untuk mendapatkan informasi ketersediaan jadwal sesi konsultasi bersama Alguskha Nalendra. Anda juga bisa menghubungi melalui email info@alguskha.com.
Customer Service akan menginformasikan ketersediaan jadwal konsultasi awal yang bisa Anda sesuaikan dengan ketersediaan jadwal Anda dan sepakati bersama. Untuk memastikan penjadwalan yang dibuat teringat dengan baik Customer Service akan membantu mengirimkan pesan pengingat di H-2 jadwal Anda dan pada pagi hari dimana jadwal berlangsung, melalui pesan teks Whatsapp.
Jalani sesi konsultasi awal Anda sesuai jadwal, baik melalui kunjungan langsung ke kantor praktik Alguskha Nalendra, atau pun melalui Video Call. Sesi konsultasi awal ini bersifat gratis dan tidak dikenakan biaya apa pun. Jika di sesi konsultasi awal ini Anda merasakan kecocokan dan siap mengikuti setiap aturan dan kebijakan yang menjadi persyaratan program terapi dan konseling bersama Alguskha Nalendra, maka Customer Service akan membantu menjadwalkan sesi terapi dan konseling Anda.
Bisa jadi ada beberapa pertanyaan dalam benak Anda: apakah layanan ini cocok untuk Anda, apakah layanan ini sesuai dengan yang Anda butuhkan, atau pertanyaan lain yang Anda ingin pastikan jawabannya. Hindarkan diri Anda dari kebingungan yang tidak perlu, silakan menghubungi Customer Service yang akan menjawab pertanyaan Anda sehubungan dengan kebijakan layanan.
Sesi konsultasi awal ini juga menjadi sebuah keharusan dan persyaratan setiap klien yang akan menjalani sesi terapi dan konseling bersama Alguskha Nalendra. Silakan hubungi Customer Service ke kontak yang tertera untuk mendapatkan 40 menit sesi konsultasi gratis melalui bersama Alguskha Nalendra, Customer Service akan membantu Anda menjadwalkan waktu yang ideal untuk mendapatkan sesi konsultasi ini.
Hipnoterapi terdiri dari dua kata: Hipnosis dan Terapi.
Hipnosis adalah sebuah kondisi perpindahan kesadaran yang ditandai dengan berpindahnya gelombang otak seseorang dari gelombang otak pikiran sadar di gelombang beta (12 – 25 Hz), ke gelombang pikiran bawah sadar yang sangat rileks yaitu alfa (8 – 12 Hz), theta (4 – 8 Hz) dan delta (0,5 – 4 Hz).
Perpindahan kesadaran ini bisa terjadi secara alami, seperti ketika melamun misalnya, atau ketika rileks dan mengantuk, bisa juga terjadi melalui serangkaian proses yang diarahkan secara sengaja, dengan menggunakan pendekatan relaksasi hipnosis misalnya.
Saat berada di kondisi ini pikiran bawah sadar menjadi lebih aktif dan reseptif dalam menerima berbagai sugesti atau pesan mental perubahan, disinilah proses psikoterapi dilakukan, dengan kata lain hipnoterapi adalah proses terapi yang dilakukan dalam kondisi hipnosis.
Dalam praktiknya, hipnoterapis akan memandu klien untuk mengalami rangkaian proses relaksasi fisik dan mental untuk bisa memasuki frekuensi gelombang otak dimana pikiran bawah sadar bisa diakses optimal.
Di frekuensi pikiran bawah sadar ini hipnoterapis akan melakukan penelusuran terhadap memori (theta) dan emosi (delta) yang tersimpan di pikiran bawah sadar untuk menemukan akar masalah yang berhubungan dengan masalah yang dialami klien saat ini dan mengaplikasikan teknik psikoterapi untuk melakukan proses intervensi dan resolusi trauma, serta melakukan rekontruksi program yang menjadi penyebab di balik masalah fisik, mental dan emosional yang dialami klien saat ini.
Sama sekali tidak, hipnoterapi klinis yang benar merupakan salah satu bagian dari keilmuan psikologi, konseling dan psikiatri, segala fenomena yang terjadi dalam proses hipnoterapi merupakan hal yang bisa dijelaskan secara logis dan ilmiah.
Hipnoterapi tidak melibatkan kuasa gelap, sihir, mantra atau hal berbau mistis apa pun, melainkan melibatkan pemahaman mendalam atas cara kerja pikiran berdasakan teori psikologi psikodinamika, psikologi perilaku-kognitif dan dan psikologi humanistik.
Sama sekali tidak, kondisi hipnosis merupakan fenomena perpindahan kesadaran yang ditandai dengan berpindahnya gelombang otak beta ke alpha atau theta dimana di frekwensi ini kesadaran seseorang justru semakin meningkat untuk merespon sugesti, sementara itu tidur terjadi di gelombang otak delta dimana di frekwensi ini kemampuan seseorang untuk merespon sugesti justru menurun.
Kondisi perpindahan kesadaran pada umumnya terjadi dibarengi dengan rileksnya sistem otot dan syaraf dalam diri seseorang, ditambah lagi adanya arahan untuk memejamkan mata maka sekilas hal ini nampak seperti tidur bagi orang awam, padahal sama sekali tidak, klien tetap sadar sepenuhnya dan mampu berkomunikasi dengan baik, hanya saja dalam kondisi rileks perpindahan gelombang otak yang nampak seperti tidur.
Tidak, yang terjadi adalah perpindahan kesadaran yang ditandai dengan perpindahan gelombang otak dan bukannya kehilangan kesadaran, maka klien tetap memegang kendali penuh atas segala yang terjadi dalam proses terapi.
Klien tetap menyadari segala apa yang terjadi dan tetap mengingat segala-sesuatunya, hanya saja di level kesadaran/gelombang otak berbeda yang membuatnya lebih reseptif dalam menerima sugesti positif, namun semua ini tetap dibarengi dengan adanya kesadaran dan kendali diri.
Jika sugesti yang diberikan dirasa bertentangan dengan norma dan keyakinan yang kita anut atau bahkan membahayakan maka sugesti tersebut akan ditolak. Ini yang membuat hipnoterapis hanya bisa memberikan terapi pada klien yang datang karena keinginan sendiri dan tidak bisa menerapi mereka yang datang karena terpaksa (bukan keinginan sendiri).
Alih-alih kehilangan kesadaran, yang sesungguhnya terjadi adalah peningkatan kesadaran yang ditandai dengan meningkatnya kemampuan otak untuk mengakses memori atas berbagai peristiwa sejak lahir dulu, hal ini juga yang menjadi landasan penelusuran akar masalah dalam sesi hipnoterapi, namun sekali lagi hal ini hanya bisa dilakukan jika klien menghendaki dan memercayai hipnoterapis yang memfasilitasi prosesnya.
Jangan memercayai begitu saja apa yang Anda lihat di televisi, apa yang ditayangkan di televisi merupakan aplikasi dari hipnosis untuk hiburan yang disebut stage hypnosis. Dalam proses hiburan praktisi yang melakukan proses hipnosis haruslah piawai mengemas acara agar nampak dramatis, tak jarang ia juga merekayasa adegan dengan bumbu tertentu agar menarik minat penontonnya.
Tergantung dari jenis rahasia apa yang dimaksud, hipnoterapi bisa membantu seseorang menelusuri akar masalah di pikiran bawah sadar namun kendali untuk mengungkapkan masalah itu terletak pada diri klien, jika klien tidak bersedia mengungkapkannya maka ia tidak akan mengatakannya dan hipnoterapis tidak bisa memaksanya untuk itu.
Dalam situasi dimana klien merasa informasi yang harus dikatakannya bersifat rahasia dan berpotensi mengancamnya maka ia akan menahan dan tidak mengatakannya apa pun sugesti yang diberikan, hal ini yang membuat proses hipnosis tidak bisa digunakan untuk menginterogasi atau membuat seseorang berkata jujur.
Atas alasan ini juga sesi hipnoterapi bersifat private dan confidential, tidak boleh ada orang lain di ruang terapi selain klien dan hipnoterapis, jika informasi yang klien perlu sampaikan berhubungan dengan orang lain yang ada di ruang terapi maka informasi itu tidak akan tersampaikan dengan baik dan proses terapi tidak akan berjalan efektif.
Mengikuti asas private & confidential, klien yang menjalani sesi terapi hendaknya sudah menyadari bahwa kunci sukses keberhasilan sesi terapinya bergantung pada keterbukaannya dalam menjalani proses terapi, maka dalam hal ini sedianya sudah tidak ada lagi rahasia karena semua informasi sekecil apa pun memegang peranan penting untuk menunjang keberhasilan proses terapi.
Proses penanganan dalam program ini memungkinkan kita untuk menelusuri sebuah masalah sampai ke akarnya yang paling dalam di pikiran bawah sadar dan menuntaskannya dengan lebih efektif.
Bukan berarti terapi yang dilakukan di pikiran sadar tidak efektif, karena semua memiliki kelebihan-kekurangannya masing-masing. Yang membuat terapi bawah sadar menjadi efektif karena perubahan yang terjadi di dalamnya akan langsung memberi dampak ke pikiran sadar.
Proses penanganan dalam program ini memungkinkan kita untuk menelusuri sebuah masalah sampai ke akarnya yang paling dalam di pikiran bawah sadar dan menuntaskannya dengan lebih efektif.
Seberapa permanen dampak kesembuhan dan/atau perubahannya? Mari ibaratkan asap dan api, sebagimana pepatah mengatakan: “Ada asap maka tentu ada api,” begitu juga ilustrasi dari perubahan dalam program ini, jika ‘sumber api’ atau akar masalah di pikiran bawah sadar sudah dinetralisir, maka sedianya ‘asap’ atau masalah pun tersembuhkan dan tidak akan muncul kembali.
Untuk menyatakan sebuah permasalahan sudah terselesaikan, diperlukan indikator keberhasilan yang bisa disepakati bersama oleh praktisi yang menangani dan klien yang menjalani penanganan. Berdasarkan evaluasi dua arah atas pemenuhan indikator keberhasilan dalam jangka waktu tertentu inilah baru sebuah masalah dinyatakan terselesaikan.
Ada kalanya terjadi kasus dimana masalah lama seolah kambuh kembali (relapsed), untuk mengantisipasi hal inilah periode evaluasi akan disepakati bersama untuk meninjau dan mengevaluasi seberapa konsisten sebuah perubahan bertahan sampai dinyatakan masalah sudah tertangani penuh.
Dalam kasus dimana masalah lama seolah kambuh kembali setelah melewati periode evaluasi, besar kemungkinan terjadi fenomena dimana terdapat akar masalah lain di pikiran bawah sadar yang teraktivasi di masa kini, namun dalam bentuk gejala yang sama dengan yang sebelumnya pernah ditampakkan, jika ini yang terjadi maka dalam hal ini penanganan lanjutan pun diperlukan untuk memastikan akar masalah tersebut bisa kembali terselesaikan secara penuh.
Berbagai macam kasus yang berkenaan dengan masalah emosional, perilaku dan psikosomatis (masalah fisik yang muncul dari emosi), termasuk kebiasaan buruk karena pada dasarnya sikap, perilaku dan kebiasaan yang mengganggu seperti merokok, berjudi menggigit kuku dan lain-lain pun terbentuk karena adanya program yang bersarang di pikiran bawah sadar, maka hipnoterapi menjadi efektif karena penanganannya langsung dilakukan di pikiran bawah sadar.
Sebagai teknik terapi komplementer, program ini tetap memiliki keterbatasannya, dalam praktiknya penanganan dalam program ini bersifat melengkapi dan bukan menggantikan penanganan formal yang dilakukan tenaga kesehatan yang berwenang, melainkan melengkapi. Itulah kenapa ada beberapa kasus yang akan tetap direferensikan pada tenaga kesehatan yang lebih berwenang karena cakupan penanganan kasusnya lebih sejalan dengan bidang praktik yang mereka tekuni.
Dalam hubungannya dengan emosi, perilaku, sikap dan kebiasaan, program ini tidak diperuntukkan dalam penanganan kasus-kasus yang berhubungan dengan gangguan psikologis dan kejiwaan seperti bipolar, skizofrenia dan gangguan lainnya (dinyatakan dengan adanya vonis resmi dari tenaga kesehatan berwenang), juga yang melibatkan kasus-kasus berkebutuhan khusus dan gangguan pada fungsi organik otak.
Pertama-tama, perlu dipastikan bahwa masalah yang dialami adalah benar psikosomatis, hal ini biasa diketahui dengan adanya rujukan/referensi resmi dari dokter yang menangani klien.
Psikosomatis merupakan masalah yang muncul secara fisik dalam diri klien namun biasanya tidak diketahui penyebabnya, dalam hal ini emosi negatif terpendam dalam diri klienlah yang memunculkan penyakit-penyakit tersebut sebagai simtom.
Program ini memerlukan kejelasan bahwa psikosomatis yang dialami klien adalah benar adanya dan bukan penyakit fisik yang masih harus ditangani secara medis karena jika hal itu yang terjadi klien akan direkomendasikan klien menemui praktisi medis yang berwenang.
Program ini bisa difasilitasi pada siapa pun yang bisa berkomunikasi secara verbal, mampu fokus serta menalar arahan dan mengikutinya berdasarkan kesadaran dan keinginan sendiri, program ini tidak bisa difasilitasi pada mereka yang kesulitan berkomunikasi, sulit fokus dan menalar arahan karena gangguan fungsi organik otak.
Persyaratan tambahan adalah klien tidak memiliki hambatan medis yang terlampau berat yang dapat terpicu oleh gejolak emosional (sakit jantung, asma, epilepsi dll). Bagi anak-anak, persyaratan utama mereka adalah sudah bisa berkomunikasi dengan baik dan fokus pada arahan (dari pengalaman selama ini biasanya yang berusia 14 tahun ke atas).
Khusus untuk penanganan kasus yang dialami anak-anak, program ini tidak bisa dilakukan begitu saja, melainkan harus melalui proses konseling yang memadai pada kedua orangtua sebelum diputuskan memfasilitasi proses terapi pada anak.
Dua alasan yang melandasi hal ini:
Seringkali masalah dalam diri anak terjadi karena masalah komunikasi antar orangtua atau pola pengasuhan yang tidak tepat, ketika stimulus penyebab masalah yang bersumber dari orangtua teratasi maka masalah dalam diri anak pun sembuh dengan sendirinya, hal inilah yang akan diulas dalam sesi konseling. Jika kedua orangtua anak tidak bersedia menjalani konseling maka proses penanganan pada anak tidak akan dilakukan.
Berbagai miskonsepsi (kesalahan anggapan) tentang hipnoterapi pada anak bisa ditemukan di artikel khusus yang membahasnya di website ini dengan klik di sini.
Layanan konsultasi awal, konseling dan/atau terapi hanya bisa diikuti di kantor praktik Alguskha Nalendra di Bandung. Alguskha Nalendra tidak menerima panggilan ke tempat klien dalam bentuk apa pun. Jika klien berasal dari luar kota yang kesulitan untuk datang ke Bandung, kami akan mereferensikan klien menemui rekan sejawat di kota terdekat dengan tempat asal klien.
Untuk memastikan kualitas terapi yang optimal, satu sesi penanganan hanya diperuntukkan untuk penanganan satu aspek masalah saja. Untuk itu klien perlu menetapkan dengan hati-hati dan jelas apa yang paling utama dan penting untuk ditangani di 1 sesi penanganannya.
Proses penanganan sangat bergantung pada kepercayaan, untuk itu klien perlu percaya sepenuhnya pada praktisi yang menangani. Atas alasan itu pelaksanaan sesi penanganan dilakukan secara private-individual, tanpa disaksikan pihak lain, orang terdekat sekali pun.
Alguskha Nalendra menjamin kerahasiaan segala data dan riwayat sesi dari setiap kliennya. Jika klien ngotot untuk ‘ditemani’ dalam proses penanganan atau pengantar ngotot untuk ‘menyaksikan’ jalannya terapi, maka proses penanganan tidak akan dilaksanakan.
Secara mendasar, klien hanya perlu menjaga stamina fisiknya sebelum sesi penanganan, dengan makan dan jam istirahat yang cukup. Selebihnya, klien harus siap menjalani sesi penanganan dengan keterbukaan hati dan pikiran, kesediaan dan komitmen yang sungguh-sungguh untuk berubah.
Klien juga harus bersedia menjalankan bimbingan dengan sungguh-sungguh, termasuk menjalankan tugas-tugas yang diberikan, jika ada, untuk meningkatkan kualitas perubahan yang diperoleh di sesi penanganannya.
Proses penanganan merupakan kontrak upaya dan bukan kontrak hasil serta sebagaimana kode etik profesional praktisi yang wajib diikuti, program ini tidak menjamin kesembuhan atau perubahan kepada klien dengan iming-iming apa pun, yang dapat dijamin adalah: terapi dilakukan dengan standar yang sangat tinggi, yang telah terbukti efektif dengan statistik yang sangat tinggi dalam menangani berbagai kasus dengan beragam kompleksitas selama ini, kesembuhan dan keberhasilan terapi ditentukan oleh Tuhan YME dan kerjasama antara klien dan praktisi yang menangani.
Sebagaimana tidak ada detail permasalahan yang bersifat sama persis, maka jumlah sesi yang diperlukan pun tidak bisa dipastikan atau dijamin jumlahnya, jalannya penanganan konseling dan terapi dalam program ini selalu fokus pada proses dimana terapis dan klien mengevaluasi kemajuannya berdasarkan indikator keberhasilan yang sudah disepakati bersama.
Meskipun dari statistik selama ini masalah klien selesai dalam 1-2 sesi, sangat penting bagi klien untuk tetap berkomitmen penuh fokus pada proses dan mengevaluasi perkembangannya bersama-sama, termasuk mengantisipasi kemungkinan jika masalah atau situasi yang dialami klien sedemikian kompleks dan memerlukan jumlah sesi penanganan lebih.
Beberapa kompleksitas masalah memerlukan penyelesaian melalui sesi konseling, namun ada juga beberapa masalah lainnya yang memerlukan penyelesaian melalui sesi terapi, disinilah sesi bisa berlangsung dinamis sesuai dengan kebutuhan spesifik permasalahan. Bisa saja dalam satu sesinya klien hanya fokus menjalani sesi konseling, bisa juga klien hanya fokus menjalani sesi terapi, namun bisa juga menjalani keduanya, hal inilah yang akan dianalisa dan dikomunikasikan saat program berjalan.