Episode 18 – Berkomunikasi Dengan ‘Bagian-Bagian’ Kesadaran Dalam Diri
Melanjutkan lagi pembahasan tentang ‘Bagian-Bagian’ kesadaran dalam diri, tentu menarik jika kita bisa memberdayakan Bagian-Bagian kesadaran ini agar sejalan dan selaras mendukung tujuan pencapaian kita.
Apakah itu mungkin? Tentu saja, namun tentu ada prosesnya, dimana prosesnya ini diawali dengan komunikasi yang berkualitas antara diri kita dengan Bagian-Bagian kesadaran ini.
Pertanyaannya, seperti apa cara berkomunikasi dengan Bagian-Bagian kesadaran ini?
Simak ulasannya di Audio Podcast berikut ini.
Anda bisa menemukan koleksi Audio Podcast Alguskha Nalendra di Podcast Channel ini, dan koleksi podcast tersebut dalam bentuk video-audiogram di Youtube Channel Alguskha Nalendra.
Berikut di bawah ini adalah transkrip dari Episode kedelapanbelas Life Restoration Podcast berjudul ‘Berkomunikasi Dengan ‘Bagian-Bagian’ Kesadaran Dalam Diri’ di atas, silakan klik tulisan di bawah untuk memunculkan transkrip.
Transkrip Audio Podcast 'Berkomunikasi Dengan 'Bagian-Bagian' Kesadaran Dalam Diri'
Daftar Isi
Intro:
Anda sedang mendengarkan Life Restoration Podcast dari Alguskha Nalendra, episode delapan belas.
Selamat datang di Life Restoration Podcast, inspirasi restorasi kehidupan dan transformasi diri untuk membantu mendesain kehidupan terbaik yang layak Anda dapatkan sesuai jati diri otentik Anda.
Life Restoration Podcast menghadirkan berbagai inspirasi restorasi kehidupan dan transformasi diri, yang juga diadaptasi dari kisah nyata para individu yang menjalani program terapi, konseling dan Life Restoration Coaching, bersama Coach Alguskha Nalendra.
Podcast:
Halo para pendengar sekalian dimana pun Anda berada, semoga Anda sekalian selalu dalam kondisi sehat, berlimpah dan bahagia, seperti biasa tentunya.
Berjumpa kembali di Life Restoration Podcast, di episode kedelapan belas kali ini, yang juga menjadi bahasan lanjutan dari episode sebelumnya, yaitu tentang ‘Bagian-Bagian’ dalam ruang kesadaran diri kita, atau di episode terdahulu saya menyebutnya sebagai ‘Bagian-Bagian’ kesadaran dalam diri.
Di episode kali ini kita akan melanjutkan bahasan lebih jauh – dan lebih mendalam tentunya – yaitu memahami cara berkomunikasi dengan Bagian-Bagian kesadaran dalam diri ini.
Tapi sebelum memasuki bahasan yang satu ini, sudah seharusnya kita sedikit review dulu bahasan di episode sebelumnya, agar pijakan kita ketika membahas Bagian-Bagian kesadaran dalam diri ini juga memadai.
Pertama-tama, sekali lagi: apa yang dimaksud ‘Bagian Kesadaran’ dalam diri ini?
Di episode sebelumnya, saya menggambarkan hal ini dengan sebuah ilustrasi sederhana, yaitu menggunakan contoh kasus dimana kita terbangun di pagi hari dan merasakan sebuah konflik antara dua Bagian kesadaran dalam diri, satu Bagian kesadaran ingin bergegas bangun untuk menjalankan aktivitas rutin, tapi seolah ada satu Bagian kesadaran lain yang ingin terus tidur karena masih mengantuk dan merasa ingin terus beristirahat.
Dalam contoh tadi, kita mengilustrasikan fenomena adanya satu Bagian kesadaran yang memiliki maksud tersendiri, yang berkonflik dengan Bagian kesadaran lain yang memiliki maksud lain, konflik di antara kedua Bagian itu lalu menimbulkan ketidaknyamanan.
Bukan hanya itu, sebetulnya masih ada banyak lagi contoh-contoh konflik internal lain yang disebabkan oleh konflik antara Bagian-Bagian kesadaran dalam diri ini, bahkan saya sering kali menyebutkan bahwa semua masalah dalam diri ktia pasti dilatari adanya konflik antara Bagian-Bagian kesadaran dalam diri ini.
Seperti apa contohnya? Amati saja kasus-kasus sederhana – pada fobia misalnya – dimana seseorang tersiksa karena tidak bisa menahan reaksi emosional berlebih ketika berhadapan dengan objek atau situasi yang ditakutinya: terjadi ‘konflik internal’ antara satu Bagian kesadaran yang ingin bisa berperilaku normal, dengan Bagian kesadaran lain yang tidak bisa menahan reaksi emosional yang tidak terkendali ketika berhadapan dengan objek atau situasi yang ditakutinya.
Begitu juga kasus-kasus lain yang berhubungan dengan perilaku dan kebiasaan buruk yang sulit dihentikan: melambangkan adanya satu Bagian kesadaran dalam diri yang sadar bahwa perilaku atau kebiasaan buruk itu membawa kerugian dan harus dihentikan, yang berkonflik dengan Bagian kesadaran lain yang terus saja menjalankan perilaku atau kebiasaan buruk itu tanpa bisa dikendalikan.
Initnya adalah di balik kesadaran diri yang kita miliki sebenarnya tersimpan lapisan-lapisan kesadaran lain yang lebih mendalam dengan fungsi dan peranan spesifiknya masing-masing.
Ilustrasi yang sering saya gunakan adalah bayangkan sebuah perusahaan yang terdiri dari departemen-departemen atau divisi-divisi, yang masing-masing departemen atau divisi itu memiliki fungsi dan peran spesifiknya masing-masing, gabungan dari keseluruhan departemen dan divisi itulah yang kemudian membentuk satu kesatuan perusahaan yang utuh, jika divisi atau departemen dalam perusahaan itu bekerja dengan baik sesuai fungsi dan perannya masing-masing dan berkomunikasi dengan baik satu sama lain, maka terciptalah keselarasan, Tapi jika divisi atau departemen dalam perusahaan itu tidak bekerja dengan baik dan berkomunikasi dengan cara yang buruk, maka akan tercipta kekacauan.
Anda pernah melihat film ‘Inside Out? Bagi saya, film Inside Out adalah film yang sangat menggambarkan dinamika Bagian kesadaran dalam diri manusia, dalam film itu kita bisa melihat keberadaan Bagian-Bagian kesadaran dalam diri seorang anak yang bernama Riley Andersen, yang diwakili oleh ‘Joy’ atau ‘si Bahagia’, ‘Sad’ atau ‘si Sedih’, ‘Anger’ atau ‘si Marah’, ‘Fear’ atau ‘si Takut’, lalu ‘Disgust’ atau ‘si Jijik’.
Setiap kali satu Bagian kesadaran aktif maka Bagian kesadaran itu menjadikan Riley menunjukkan respon yang serupa dengan fungsi si Bagian kesadaran yang aktif, ketika ‘Fear’ atau ‘si Takut’ aktif dalam dirinya misalnya, maka Riley menunjukkan respon takut pada situasi di luar dirinya, begitu juga ketika ‘Anger’ atau ‘si Marah’ aktif dalam dirinya, maka Riley menunjukkan respon marah pada dunia di luar dirinya.
Apa yang ditampilkan dalam film Inside Out sangatlah menggambarkan cara kerja Bagian-Bagian kesadaran dalam diri kita, ada banyak Bagian kesadaran dalam diri kita, setiap kali satu Bagian kesadaran aktif maka fungsi atau karakter spesifik dari Bagian kesadaran itulah yang menjadi respon yang kita tampilkan pada dunia di luar diri kita.
Dalam film Inside Out, Bagian-Bagian kesadaran dalam diri ini hanya dipetakan menjadi 5 emosi dasar, yaitu bahagia, atau joy, sedih atau sad, marah atau anger, jijik atau disgust dan takut atau fear, yang ingin saya ulas di episode kali ini adalah bahwa sebenarnya Bagian-Bagian kesadaran ini memiliki cakupan yang lebih luas lagi, bukan hanya atas emosi dasar saja, melainkan sampai ke Bagian kesadaran yang memiliki tugas menampilkan respon perilaku spesifik.
Misalnya saja, Anda terbiasa belajar dengan fokus, maka ada Bagian kesadaran dalam diri Anda yang mewakili fungsi fokus itu, jika ‘si Fokus’ itu aktif di waktu dan tempat yang tepat sesuai situasi yang membutuhkannya aktif, yaitu untuk belajar, maka Anda akan bisa belajar dengan fokus, karena memang terjadi kesesuaian antara situasi yang dihadapi dan Bagian kesadaran yang aktif di situasi itu.
Tapi lain ceritanya jika Anda akan bersiap belajar, lalu yang aktif malahan ‘si Santai’, Bagian kesadaran yang fungsinya memang untuk bersantai dan tidak fokus, Anda akan merasakan sebuah ketidaknyamanan atau ketidaksesuaian karena di situasi yang seharusnya fokus malah respon santailah yang Anda rasakan.
Artinya, setiap Bagian kesadaran memiliki fungsi dan peran spesifik di situasi yang sesuai untuknya, jika Bagian kesadaran ini aktif di situasi yang sesuai dengan fungsi dan perannya maka akan terjadi ‘kesesuaian’, tapi jika tidak maka akan muncullah fenomena ‘ketidaksesuaian’ atau ‘sabotase internal’, ini fenomena yang diibaratkan terjadi ketika sebuah perusahaan memberikan tugas pada sebuah divisi atau departemen yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki divisi atau departemen itu, tugas itu tidak bisa dijalankan dengan baik dan muncullah permasalahan.
Ngomong-ngomong, bahasan tentang Bagian-Bagian kesadaran ini sangat berhubungan erat dengan teknik terapi, khususnya yang disebut Ego State Therapy dan Resource Therapy, dimana di kedua teknik terapi ini kita mempelajari fungsi dan peran spesifik dari Bagian kesadaran dalam diri ini secara mendalam, memahami jenis-jenis permasalahan yang bisa terjadi dari konflik atau ketidaksesuaian Bagian-Bagian kesadaran dalam diri ini, termasuk mempelajari cara menyembuhkan atau menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh Bagian-Bagian kesadaran ini.
Kalau Anda termasuk yang suka mempelajari hal ini secara mendetail dan teknis, Anda bisa menemukan bahasan lebih jelas tentang keilmuan ini di artikel-artikel yang saya tulis, atau di buku yang khusus saya tulis, yang mengulas Resource Therapy, yang berjudul Performance in the 5th Dimension. Anda bisa menemukannya di halaman website saya yang bertuliskan ‘Product’.
Kembali ke bahasan kita, ketika Bagian kesadaran yang aktif dalam diri kita sesuai dengan situasi di luar diri yang membutuhkan fungsi dan perannya maka saat itulah kita bisa menampilkan respon perilaku yang sehat. Sebaliknya, ketika Bagian kesadaran yang aktif dalam diri kita tidak sesuai dengan situasi yang terjadi di luar diri, maka saat itulah permasalahan terjadi.
Bukan hanya itu, jika kita hubungkan dengan ‘pencapaian keinginan’ pun keselarasan antara Bagian kesadaran dalam diri selalu menjadi kunci penting untuk membantu kita mewujudkan keinginan in dengan efektif.
Misalnya saja, Anda ingin mewujudkan peningkatan kondisi keuangan. Secara sadar Anda paham betul bahwa Anda ingin mendapatkan lebih banyak uang, artinya ada Bagian kesadaran dalam diri yang tahu dan sadar bahwa uang adalah hal yang penting, jika semua Bagian kesadaran dalam diri setuju, sepakat dan mendukung tujuan pencapaian ini maka terjadilah kesesuaian, akan lebih mudah bagi Anda mewujudkannya karena semua Bagian kesadaran dalam diri bergerak menuju tujuan yang sama, nantinya kita hanya perlu memastikan semua Bagian kesadaran ini aktif sesuai fungsi dan perannya di berbagai situasi yang membutuhkan potensinya, maka akan lebih efektif lagi prosesnya.
Tapi akan lain ceritanya kalau ada satu atau lebih Bagian kesadaran yang tidak setuju, misalnya saja ada Bagian kesadaran lain yang tidak sepakat untuk meningkatkan kondisi keuangan, karena menurut Bagian kesadaran ini uang adalah suatu hal yang negatif keberadaannya, katakanlah Bagian kesadaran ini meyakini bahwa ‘uang adalah akar dari segala kejahatan’ atau ‘uang adalah sumber masalah’, sehingga Bagian kesadaran ini justru tidak ingin mendapatkan lebih banyak uang dan bahkan menghindarinya.
Bisa dibayangkan akan seperti apa jadinya? Anda tentu sudah bisa mengira-ngiranya sendiri, upaya yang dikerahkan untuk mencapai tujuan itu akan tersabotase tanpa disadari, karena adanya Bagian kesadaran yang tidak sejalan pemikirannya.
Jadi bagaimana kunci menyelaraskan hal ini agar tercipta kesesuaian? Hal ini bisa kita lakukan, yaitu dengan memastikan setiap Bagian kesadaran dalam diri kita sepakat dan mendukung kita bergerak menuju arah pencapaian yang kita harapkan, untuk bisa melakukannya maka kita tentu harus bisa berkomunikasi dengan Bagian kesadaran dalam diri ini dengan efektif.
Berkomunikasi dengan Bagian kesadaran dalam diri? Yes, kita berkomunikasi dengan diri sendiri, tepatnya dengan Bagian-Bagian kesadaran dalam diri agar tercipta keselarasan dan kesesuaian antar satu sama lain Bagian-Bagian kesadaran dalam diri kita.
Bagaimana caranya? Satu kalimat yang sering saya gunakan untuk menggambarkan hal ini yaitu: ‘dialog diri’.
Terdengar aneh? Tenang, mari kita pahami cara kerjanya, termasuk cara melakukannya secara praktis.
Begini, hal pertama yang perlu kita pahami yaitu bahwa komunikasi dengan Bagian kesadaran dalam diri adalah satu hal yang sangat alami kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika kita memikirkan hal tertentu, secara alami kita akan menyuarakan suara-suara pemikiran dalam diri kita, yang berhubungan dengan hal yang kita pikirkan itu. Suara-suara pemikiran itu sebenarnya melambangkan suara pemikiran yang disuarakan Bagian kesadaran dalam diri kita, yang sedang memikirkan hal itu.
Ada kalanya suara-suara ini seolah ‘berkonflik’, hal ini bisa terjadi ketika kita mengalami mode yakin dan ragu secara bergantian, misalnya ketika kita memikirkan satu hal secara optimis dan muncul suara-suara “Hmm…ya, saya yakin pasti bisa”, tapi tidak lama berselang muncul pemikiran yang seolah menyanggah dan muncul suara “Tunggu dulu, kayaknya enggak begitu deh, saya ragu bisa begitu”, hal ini sebenarnya melambangkan adanya dua Bagian kesadaran yang sedang saling menyuarakan pemikirannya.
Mengapa hal ini saya tegaskan sejak awal? Tidak lain agar Anda tidak memandang bahwa berkomunikasi dengan Bagian kesadaran dalam diri adalah hal yang sulit dan harus dilakukan dengan teknik yang rumit.
Jika sejak awal saja kita sudah meyakini bahwa berkomunikasi dengan Bagian kesadaran dalam diri adalah hal yang sulit, maka tidak perlu heran kalau prosesnya dirasa sulit dan rumit, karena keyakinan kita sendiri yang menghambat prosesnya.
Sampai sini bisa dipahami ya? Sekali lagi, komunikasi dengan Bagian kesadaran dalam diri adalah satu hal yang sangat alami kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, artinya hal ini merupakan satu hal yang bisa semua orang lakukan, hanya saja dalam episode ini kita akan mempelajari cara-cara yang lebih prosedural dalam melakukannya.
Sekarang kita masuk ke hal kedua untuk kita pahami, tolong dipahami sejak awal bahwa berkomunikasi dengan Bagian-Bagian kesadaran dalam diri ini bukan berarti kita ‘berkepribadian ganda’, oke.
Ingat, seperti sudah saya bahas di episode sebelumnya, Bagian-Bagian kesadaran dalam diri kita adalah mode kesadaran yang terbentuk dari pengalaman tumbuh kembang kita, meski seolah memiliki pemikiran sendiri, bukan berarti hal ini mereka adalah kepribadian terpisah dari diri kita, mereka adalah kebiasaan-kebiasaan berpikir dalam diri kita yang lama-lama menjadi ‘mode merespon’, jika hal ini belum jelas saya sarankan Anda untuk sekali lagi mendengarkan ulang episode sebelumnya, oke.
Kenapa hal ini juga penting untuk dipahami? Karena nantinya berkomunikasi dengan Bagian-Bagian kesadaran ini akan mensyaratkan kita untuk berkomunikasi dalam bentuk ‘dialog diri’, kita akan bertanya atau berbicara pada diri-sendiri dan kita perlu menangkap ‘pesan balasan’ yang menjadi respon atas pertanyaan atau ucapan kita pada diri sendiri tadi, semua yang berlangsung dalam proses ini terjadi dalam diri kita, antar diri kita dengan mode-mode kesadaran dalam diri kita, bukan dengan kepribadian lain dalam diri kita.
Sampai sejauh ini bisa dipahami? Baik kita akan mulai mempejalari cara-caranya sebentar lagi ya.
Sebelum kita mulai, saya ingin menegaskan terlebih dahulu satu hal, yaitu bahwa Anda tidak diperbolehkan melakukan hal ini jika memiliki permasalahan yang berhubungan dengan gangguan kejiwaan yang melibatkan halusinasi atau gangguan kepribadian yang melibatkan adanya suara-suara pemikiran dalam diri yang sulit dikendalikan.
Begini, ada kalanya beberapa orang mengalami gangguan kejiwaan atau kepribadian yang menyebabkan mereka labil dan sulit mengendalikan mode kesadaran dalam dirinya. Meski sebenarnya suara-suara itu berasal dari dalam dirinya sendiri, tapi kendali psikis diri mereka tidak terlalu kuat – biasanya karena mengalami begitu banyak permasalahan emosional yang sedemikian membuat mereka rapuh karenanya – alhasil mereka yang seharusnya bisa mengendalikan mode kesadaran dalam dirinya malah jadi kesulitan mengendalikan dan mode kesadaran ini seolah aktif sendiri menjadi kepribadian lain, yang oleh masyarakat awam sering dikenal sebagai ‘kepribadian ganda’.
Kalau Anda merasa tidak cukup stabil secara psikis, atau memiliki kendali psikis diri yang tidak terlalu kuat, jangan melakukan proses ini oke, jalani dulu bantuan penanganan profesional sampai Anda memiliki kendali psikis diri yang lebih stabil.
Baiklah, jadi seperti apa cara berkomunikasi dengan Bagian-Bagian kesadaran dalam diri ini? Saya biasa merangkumnya dalam tujuh tahap, mari kita mulai saja membahasnya.
Tahap pertama, yaitu menetapkan niat, kita ingin berkomunikasi dengan Bagian-Bagian kesadaran ini untuk niat apa, untuk tujuan apa, apakah kita ingin berkomunikasi untuk meminta atau menegosiasikan hal tertentu, ataukah sekedar ingin menyapa dan memberikan apresiasi?
Jangan salah, memberikan apresiasi pada Bagian kesadaran dalam diri kita akan memberi energi positif pada mereka, membuat mereka semakin berenergi dalam menjalankan fungsi dan perannya. Apresiasi yang tulus juga akan melembutkan energi mereka, memudahkan jika kita ingin meminta atau menegosiasikan hal tertentu pada mereka nantinya.
Tahap kedua, yaitu mengidentifikasi Bagian kesadaran yang ingin kita akses, tahap ini tentu satu paket dengan tahap pertama tadi, kita tahu dengan jelas Bagian kesadaran apa yang ingin kita akses dan untuk tujuan apa.
Ingat, diri kita terdiri dari banyak Bagian kesadaran dengan fungsi dan perannya masing-masing, artinya kita harus secara spesifik meniatkan ingin mengakses Bagian kesadaran dalam diri yang mana, yang memiliki fungsi dan peran apa, lalu apa niat kita mengakses Bagian kesadaran itu, apa pesan yang kita ingin sampaikan.
Misalnya Anda merasa ada Bagian yang berperan di balik kebiasaan buruk yang Anda ingin hentikan, atau Anda merasa ada Bagian yang ingin Anda identifikasi keberadaannya sehubungan dengan target pencapaian yang sulit Anda wujudkan, misalnya saja Anda ingin mencapai target keuangan yang lebih besar tapi merasa seperti ada sabotase internal dari Bagian kesadaran tertentu yang membuat Anda sulit mewujudkannya.
Identifikasi dulu hal ini dengan baik sebelum memulai proses lanjutan setelah ini.
Berikutnya, tahap ketiga yaitu mulai mengakses Bagian kesadaran ini.
Untuk melakukannya, Anda perlu memastikan Anda berada di posisi dan waktu dan tempat yang aman dan nyaman untuk melakukannya. Jangan lakukan proses ini kalau Anda merasa waktu dan tempat untuk melakukannya tidak memadai, karena hanya akan menjadikan prosesnya ‘tidak karuan’ dan komunikasinya pun tidak akan berjalan efektif nantinya, salah-salah malah Anda jadi makin sulit berkomunikasi dengan Bagian kesadaran dalam diri karena prosesnya dirasa tidak nyaman.
Saya menyarankan Anda melakukannya dalam posisi duduk rileks, boleh sambil menutup mata agar lebih nyaman.
Dalam posisi duduk rileks ini mulai saja memfokuskan atensi pada keberadaan dari Bagian kesadaran ini dan menyampaikan maksud pada Bagian kesadaran dalam diri yang ingin Anda panggil ini.
Misalnya begini, Anda merasa ada Bagian yang membuat Anda sulit mencapai target keuangan yang lebih tinggi, atau yang membuat Anda sakit-sakitan, atau melatari kebiasaan buruk dalam diri, atau apa pun itu.
Pertama-tama bayangkan dulu situasinya dengan jelas seperti sedang Anda alami, jika Anda merasa sulit mencapai target keuangan yang lebih tinggi maka bayangkan situasi dimana Anda merasa sulit mencapai target itu, jika Anda sakit-sakitan atau mengalami kondisi fisik yang kurang baik maka bayangkan kondisi itu dengan jelas, jika Anda memiliki kebiasaan buruk yang ingin dihentikan maka bayangkan diri Anda sedang melakukan kebiasaan buruk itu.
Intinya, bayangkan dengan jelas situasi dimana Bagian kesadaran yang terhubung dengan situasi itu muncul, hal ini untuk mengaktifkan energi psikis yang mewakili Bagian kesadaran itu.
Setelah membayangkannya dengan cukup detail, mulailah berbicara pada diri Anda sendiri, menujukannya pada Bagian kesadaran yang berperan di balik situasi itu, menujukannya dan mengajaknya berkomunikasi.
Contoh kalimat yang bisa Anda tujukan misalnya: “Ada Bagian dalam diriku yang berperan, menjadikanku sulit mencapai target keuangan yang kuharapkan, aku sadar Bagian ini memiliki maksud positif atas diriku dan aku ingin berkomunikasi lebih dalam dengan Bagian ini sekarang. Silakan muncul dan memberikan tanda agar kita bisa berkomunikasi dengan baik.”
Anda bisa mengganti kalimat tadi dengan kalimat lain yang dirasa lebih sesuai, misalnya dalam kasus kesehatan, Anda bisa berkata “Ada Bagian dalam diriku yang berperan, menjadikan kondisi kesehatatanku sakit-sakitan, aku sadar Bagian ini memiliki maksud positif atas diriku dan aku ingin berkomunikasi lebih dalam dengan Bagian ini sekarang. Silakan muncul dan memberikan tanda agar kita bisa berkomunikasi dengan baik.”
Begitu juga untuk kondisi lain, silakan sesuaikan kalimatnya, intinya adalah Anda menujukan kalimat itu pada Bagian kesadaran yang Anda maksudkan dan menyatakan bahwa Anda paham ia memiliki maksud baik atas diri Anda, dan ingin mengajaknya berkomunikasi.
Hal ini penting untuk kita pahami, semua Bagian kesadaran dalam diri kita memiliki maksud positif atas diri kita, meski mungkin dampak dari keberadaan mereka membuat kita tidak nyaman, karena muncul berupa kebiasaan buruk atau masalah lainnya, tetap saja maksud mereka selalu positif, tidak ada Bagian kesadaran yang ingin mencelakai kita, karena mereka semua adalah Bagian dari diri kita, komunikasi yang buruk di antara kita dengan merekalah yang membuat mereka tetap menjalankan hal tersebut sebagai satu-satunya hal yang mereka anggap baik untuk kita, maka maksud positif inilah yang harus kita hargai, nantinya dalam proses komunikasilah kita meluruskan yang perlu diluruskan bersama mereka.
Kita lanjut ke tahap keempat, yaitu menyadari kemunculan Bagian kesadaran ini, inilah yang cukup menantang bagi kebanyakan orang.
Selepas kita menujukan pesan pada Bagian kesadaran, maka Bagian kesadaran pasti akan merespon, yes…pasti, hanya saja sering kali respon ini tidak kita sadari karena tidak cukup jelas.
Perlu diketahui, respon yang dimunculkan Bagian kesadaran dalam diri kita ketika berkomunikasi dengan kita bukanlah respon yang jelas berupa jawaban ucapan seperti kita sedang berkomunikasi dengan orang secara fisik, melainkan halus dan intuitif.
Respon yang dimunculkan Bagian kesadaran biasanya hadir dalam 3 bentuk: pertama, visual, yaitu gambar, kita seperti melihat kilasan-kilasan visual tertentu, bisa dengan jelas seperti melihat objek atau sosok, atau bahkan tidak terlalu jelas dan hanya sekedar kilasan-kilasan cahaya atau bayangan tertentu.
Kedua, dalam bentuk auditory, yaitu suara-suara, bisa dalam bentuk suara yang jelas, seperti jawaban yang berkata-kata, dengan volume yang jelas juga, bisa juga tidak begitu jelas namun kita seperti mendapatkan pesan intuitif tertentu, seperti menyadari jawaban tertentu yang muncul entah dari mana.
Ketiga, dalam bentuk kinesthetic, atau sensasi, biasanya berupa sensasi di tubuh fisik, seperti getaran, rasa hangat atau sensasi fisik lain, sama dengan sebelumnya, bisa saja sensasi fisik ini terasa jelas, bisa juga samar-samar.
Intinya adalah, akan selalu ada jawaban dari Bagian kesadaran dalam merespon pesan kita, hanya saja intensitas jawabannya bisa jelas bisa juga samar-samar, disinilah kita perlu sabar dan peka dalam menyadari jawaban dari Bagian kesadaran ini, tanda sekecil apa pun yang menjadi repon mereka perlu kita sadari dan terima sebagai respon.
Ada kalanya proses ini perlu dilatih dulu beberapa kali agar semakin peka, tapi biasanya semakin sering dilakukan maka prosesnya akan berjalan semakin lancar dan jelas.
Berikutnya, jika respon dari Bagian kesadaran sudah kita terima, maka waktunya kita masuk ke tahap kelima, yaitu memberikan apresiasi pembuka.
Yes, selalu perlakukan Bagian kesadaran dalam diri dengan rasa hormat dan apresiasi, karena itu tanda kita menghormati dan mengapresiasi diri kita sendiri.
Bagian apresiasi ini bisa Anda lakukan dengan cara formal, seperti berkata-kata “Terima kasih atas kehadiranmu, terima kasih atas niat baikmu selama ini.” Bisa juga dalam bentuk menujukan pancaran kasih pada Bagian kesadaran ini, seperti membayangkan diri kita memancarkan rasa kasih sayang pada Bagian kesadaran ini, dimana pun dia berada.
Dengan sikap yang selalu mengapresiasi ini, barulah kita masuk ke tahap keenam, yaitu berkomunikasi dengan Bagian kesadaran ini.
Mulai saja berkomunikasi dengan Bagian kesadaran ini, Anda bisa menanyakan dengan panggilan apa Anda boleh menyapanya sesuai fungsinya, misalnya ‘si Pelindung’, ‘si Penjaga’, atau ‘si Peduli’ dan lain sebagainya.
Ingat, jawaban dari Bagian kesadaran bisa terasa jelas, bisa juga terasa samar, yang penting selalu jaga sikap dalam mengapresiasi jawabannya, sesamar apa pun itu niatkan saja untuk membuka diri dan hati dalam menerima jawabannya, lama-lama jawabannya akan terasa semakin jelas dan interaktif, seperti sedang berkomunikasi dari hati ke hati.
Ketika berkomunikasi dengan Bagian kesadaran ini cari tahu apa maksud positifnya, apa niat baiknya untuk kita, sampaikan juga apa harapan kita padanya.
Intinya adalah: berkomunikasi saja seperti kita sedang berkomunikasi dengan sahabat yang sudah lama kita tidak berjumpa dengannya, selalu jaga apresiasi kita dan saling berkomunikasilah sebaik mungkin.
Jika sejak awal niat Anda hanya untuk memberikan apresiasi maka fokuskan saja proses komunikasi ini untuk memberikan apresiasi atas keberadaannnya sebaik mungkin.
Jika Anda akan melakukan negosiasi untuk menyampaikan harapan dan meminta ia membantu Anda mewujudkan harapan Anda maka berkomunikasilah dengan baik, bisa jadi ia punya pesan tersendiri untuk kita sikapi, bisa juga ia punya luka tersendiri yang perlu disembuhkan, bisa juga ia memerlukan apresiasi kita agar bisa menjalankan tugasnya dengan lebih baik.
Intinya, pahami maksud dan keberadaan Bagian kesadaran ini, tidak perlu terlalu banyak meminta, berharap atau bernegosiasi dengannya, dengan memahaminya saja sebetulnya sudah lebih dari cukup, karena kita menjadi semakin memahami diri-sendiri.
Bagaimana mungkin kita berhak berharap dan bahkan sampai memaksa jika memahami saja tidak bisa, betul? Dengan kata lain, komunikasi dengan Bagian kesadaran dalam diri ini juga mensyaratkan kita untuk paham bagaimana cara bersikap ke diri sendiri, yaitu dengan penuh pemahaman dan penghargaan, bukan dengan nafsu dan sikap semena-mena.
Niatkan proses komunikasi dengan Bagian kesadaran untuk memahaminya, jika memungkinkan untuk melakukan negosiasi dengannya tentu baik, namun kalau pun tidak memungkinkan, baik karena kita belum bisa berkomunikasi dengan baik, atau karena Bagian kesadaran ini menyimpan luka, yang membuatnya tidak bisa berkomunikasi dengan baik, atau bisa juga karena sebab lainnya, intinya selalu sama: niatkan untuk memahami dan bukan menuntut, apalagi memaksa, berkomunikasi dengan Bagian kesadaran dalam diri harus menjadi proses yang sakral dan dilakukan dengan penuh rasa hormat, seiring kita sering melakukannya maka kualitas komunikasi kita dengannya pun akan terus membaik, semakin mudah ia mendukung apa pun harapan kita.
Dan sampailah kita ke tahap terakhir, yaitu tahap ketujuh: apresiasi penutup.
Ini adalah tahap dimana kita mengakhiri prosesnya, terlepas dari apa pun yang kita komunikasikan dengan Bagian kesadaran, selalu pastikan bahwa kita mengakhiri prosesnya dengan apresiasi, berterimakasihlah atas kesediaannya berkomunikasi dan nyatakan bahwa Anda akan berkomunikasi lagi dengannya nanti, lalu berikan pancaran kasih sayang padanya sebagai tanda apresiasi yang tulus.
Ada kalanya beberapa Bagian kesadaran memerlukan komunikasi yang lebih dalam sampai mereka bersedia sepakat dan membuka dirinya untuk sepaham dengan kita, ada kalanya juga beberapa Bagian kesadaran memerlukan bantuan untuk ‘disembuhkan’ dulu dari luka yang melekat padanya.
Mengenai cara ‘menyembuhkan’ Bagian kesadaran ini belum akan kita bahas di episode kali ini oke, karena prosesnya cukup panjang, nanti akan kita bahas di episode tersendiri. Jika Anda merasa ada Bagian kesadaran dalam diri yang terluka dan Anda tidak bisa membantunya menyembuhkan lukanya, maka saran saya carilah bantuan profesional yang memang terlatih di teknik menyembuhkan Bagian kesadaran dalam diri ini.
Dan akhirnya…menutup prosesnya, jika sudah selesai dengan semua prosesnya Anda bisa merilekskan diri sejenak, lalu kembali membuka mata dan perlahan-lahan bersiap untuk kembali beraktivitas seperti biasa.
Cukup jelas prosesnya? Berkomunikasi dengan Bagian kesadaran dalam diri bukan proses instan, ada proses yang harus Anda curahkan untuk melatihnya, namun percayalah: hasilnya sepadan.
Jika Anda ingin mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang teknik berkomunikasi dan menyembuhkan Bagian kesadaran diri ini, silakan temukan lebih banyak ulasannya di halaman artikel di website saya, atau di buku saya yang berjudul Performance in the 5th Dimension.
Untuk apa saja komunikasi dengan Bagian kesadaran ini kita lakukan? Banyak hal, dimulai dari mengidentifikasi luka batin yang kita miliki, membantu menghentikan kebiasaan buruk, meningkatkan kualitas pencapaian, bahkan teknik ini membantu proses berdamai dengan shadow, atau Bagian gelap dalam diri kita yang merusak kualitas hidup kita, yang sudah saya bahas di episode sebelumnya.
Seperti apa menggunakan proses ini untuk berdamai dengan shadow dalam diri? Nantikan di episode berikutnya oke.
Closing Podcast:
Dapatkan lebih banyak inspirasi restorasi kehidupan dan transformasi diri dengan ikuti Instagram @alguskha dan Youtube Channel: ‘Alguskha Nalendra’.
Kunjungi juga website www.alguskha.com untuk temukan lebih banyak informasi menarik lainnya, termasuk untuk memesan layanan profesional bersama Coach Alguskha Nalendra, untuk membantu mendesain kehidupan terbaik yang layak Anda dapatkan sesuai jati diri otentik Anda.