Episode 43 – Menyembuhkan dan Bersahabat Dengan Inner Child
Seperti sudah dibahas di episode podcast terdahulu, terlepas dari seberapa tua atau dewasa pun seseorang, ada jiwa anak-anak dalam dirinya, yang sering disebut sebagai ‘inner child‘.
Inner child adalah refleksi dari pengalaman tumbuh-kembang kita sewaktu kecil, inner child yang terluka yang terbentuk dari pengalaman yang penuh luka akan membentuk sosok diri di masa dewasa yang penuh luka juga, dengan perilaku yang kerap kali menebar luka, semata karena ketika inner child ini aktif ia akan aktif dengan membawa dan mengekspresikan berbagai lukanya.
Apakah luka pada inner child ini bisa disembuhkan? Jawabannya adalah: bisa.
Tersembuhkannya inner child akan membuat energi psikis yang terkunci di pikiran bawah sadar terpulihkan, lebih jauh lagi, bersahabat dengan inner child ini juga akan menjadikan kita semakin mudah terhubung dengan energi pikiran bawah sadar yang berlimpah, yang menjadikan kita bisa menata kehidupan di masa kini dengan lebih berkualitas.
Simak ulasannya di Audio Podcast berikut ini.
Anda bisa menemukan koleksi Audio Podcast Alguskha Nalendra di Podcast Channel ini, dan koleksi podcast tersebut dalam bentuk video-audiogram di Youtube Channel Alguskha Nalendra.
Berikut di bawah ini adalah transkrip dari Episode keempatpuluhtiga Life Restoration Podcast berjudul ‘Menyembuhkan dan Bersahabat Dengan Inner Child’’ di atas, silakan klik tulisan di bawah untuk memunculkan transkrip.
Transkrip Audio Podcast 'Menyembuhkan dan Bersahabat Dengan Inner Child''
Daftar Isi
Intro:
Anda sedang mendengarkan Life Restoration Podcast dari Alguskha Nalendra, episode empat puluh satu.
Selamat datang di Life Restoration Podcast, inspirasi restorasi kehidupan dan transformasi diri untuk membantu mendesain kehidupan terbaik yang layak Anda dapatkan sesuai jati diri otentik Anda.
Life Restoration Podcast menghadirkan berbagai inspirasi restorasi kehidupan dan transformasi diri, yang juga diadaptasi dari kisah nyata para individu yang menjalani program terapi, konseling dan Life Restoration Coaching, bersama Coach Alguskha Nalendra.
Podcast:
Halo para pendengar sekalian dimana pun Anda berada, kembali berjumpa di Life Restoration Podcast, bersama saya tentunya…Alguskha Nalendra.
Seperti biasa, pertama-tama, tentunya doa terbaik semoga Anda sekalian selalu dalam keadaan sehat, berkah-berlimpah dan berbahagia.
Dan tibalah kita di episode ke-43 kali ini, yang juga menjadi episode penutup bulan Oktober 2021 ini, sebelum nantinya kita berjumpa kembali di episode berikutnya di bulan November 2021.
Baiklah kalau begitu, topik bahasan apa yang kira-kira akan mewarnai tema perjumpaan kita di episode kali ini?
Yes, Anda tentu sudah bisa menebaknya, yaitu topik lanjutan dari episode sebelumnya, yang akan semakin memperdalam topik tentang inner child, atau sosok anak-anak dalam diri kita.
Bagi Anda yang belum familiar, di episode ke-42 sebelumnya saya membahas tentang inner child, karena memang tema itu pernah menjadi sebuah topik diskusi terkini antara saya dengan seorang rekan saya.
Kalau Anda belum sempat mendengarkan episode sebelumnya, maka saya menyarankan Anda untuk menyimak dulu apa yang saya bahas di episode sebelumnya itu ya…silakan temukan bahasannya di playlist saya di Youtube Channel saya, yang bernama Life Restoration Podcast.
Kalau Anda mendengarkan podcats ini di Spotify channel atau platform lain berbasis audio tentu akan lebih mudah, karena memang isi di dalamnya hanya berisikan kumpulan file dari Life Restoration Podcast ini.
Tapi agak lain dengan Youtube Channel, karena memang isi dalamnya bercampur dengan tema inspirasi lain berbasis video yang saya letakkan di dalamnya, maka itulah episode-episode podcast saya lalu saya kumpulkan dalam playlist Life Restoration Podcast tadi.
Intinya, silakan sempatkan diri untuk mendengarkan bahasan tentang inner child di episode sebelumnya, agar Anda bisa dengan lebih efektif memahami yang akan dijelaskan di episode kali ini ya, bahkan kalau memang senggang saya menyarankan Anda untuk sekalian saja mendengarkan bahasan lain yang ada di podcast channel saya, agar semakin jelas dan menyeluruh inspirasi seputar restorasi kehidupan yang Anda dapatkan.
Oke, kalau begitu waktunya kita masuk ke yang menjadi topik bahasan inti di episode kali ini, yang akan membahas cara berkomunikasi dan bersahabat dengan inner child dalam diri kita.
Saya sedikit mengulas dulu tiga hal penting sehubungan dengan inner child ini, yang menjadi rangkuman dari episode sebelumnya ya.
Hal penting pertama, inner child adalah keberadaan energi psikis yang mewakili sifat atau jiwa anak-anak dalam diri kita.
Tidak peduli seberapa dewasa pun diri seseorang, selalu ada inner child dalam dirinya, karena inner child ini memang mewakili sifat, jiwa atau kepribadian anak-anak dalam diri kita, dengan segala karakter dan sifat khasnya
Hal penting kedua, inner child tersimpan di pikiran bawah sadar, yaitu sistem atau level kesadaran dalam diri kita yang tidak kita sadari tapi ia mengendalikan 90% hidup kita.
Nah dari kedua hal penting tadi, yaitu inner child ada dalam diri setiap orang dan ia tersimpan di pikiran bawah sadar, bisa kita dapati kesimpulan penting ketiga, yaitu betapa kualitas atau kondisi dari inner child ini sangatlah menentukan kualitas hidup kita.
Begini, sebagai bagian dari sistem kesadaran kita yang tidak kita sadari – yang karena itulah disebut pikiran bawah sadar – inner child adalah bagian dari sistem kesadaran yang ada kalanya aktif tanpa kita sadari, dan ketika ia aktif ia berpengaruh besar sekali terhadap kualitas perilaku dan kualitas hidup kita.
Seperti saya pernah gambarkan di episode sebelumnya, Anda mungkin pernah melihat orang-orang tertentu di sekitar kita yang ada kalanya bertingkah seperti anak-anak di momen-momen tertentu – ketika menemukan makanan atau benda kesukaannya misalnya, mereka bisa sedemikian gembira dan menikmati pengalaman mereka bersama makanan atau benda kesukaannya itu dan ekspresi mereka menunjukkan sekali hawa-hawa seperti anak kecil.
Yah…yang dimaksudkan seperti anak kecil ini maksudnya tidak harus juga menunjukkan perilaku kekanak-kanakkan, bisa saja dari segi perilaku tidak terlalu terlihat tapi dari segi ekspresi, seperti yang anteng misalnya, atau dari segi tatapan yang teduh, seperti anak kecil kalau sedang berada bersama hal yang disukainya.
Bisa juga dalam situasi tertentu seseorang marah-marah atau menunjukkan perilaku menyebalkan – yang nyata sekali kekanak-kanakkan – seperti anak kecil kalau lagi tantrum, hanya saja karena fisiknya besar dan dewasa jadi hal ini tidak terlalu kentara, tapi bagi mereka yang familiar dengan inner child, akan bisa merasakan adanya keberadaan hawa-hawa anak kecil yang sedang marah-marah di balik semua itu.
Inner child adalah refleksi kondisi mental kita sendiri dalam berbagai pengalaman yang kita lalui ketika kecil, yang kemudian teraktifkan ulang oleh berbagai pengalaman sejenis lainnya di masa dewasa.
Secara garis besar, jika inner child dalam diri ini bahagia maka ketika ia aktif ia juga aktif dengan membawa rasa bahagia, membuat diri kita yang dewasa ini merasakan kebahagiaan, tapi jika inner child ini bersedih maka ketika ia aktif ia juga aktif dengan membawa kesedihan, membuat diri kita yang dewasa ini merasakan kesedihan juga.
Tapi itu ilustrasi garis besarnya ya, dalam kenyataannya ya tidak ada inner child yang sepenuhnya bahagia. Karena namanya manusia, kita juga selalu punya keterbatasan dalam merespon situasi di luar diri kita – apalagi ketika kecil – jadi wajar kalau ada saja yang namanya kesedihan yang dialami inner child ini.
Inner child yang sepenuhnya sedih juga bisa dikatakan tidak ada, karena anak-anak secara alami bisa menikmati kesederhanaan, selalu ada hal-hal kecil dan sederhana yang bisa membuat seorang anak kecil bahagia dan rekaman rasa bahagia itu juga pasti ada dalam diri inner child.
Pada akhirnya semua ini tidak ubahnya komposisi, apa perasaan yang paling mendominasi masa kecil seseorang maka itulah komposisi perasaan yang mewakili kondisi inner child.
Yang perlu kita pahami adalah inner child ini bersifat spontan, jadi ketika diri kita di masa dewasa mengalami sebuah situasi tertentu, dimana situasi ini serupa dengan pengalaman spesifik yang berkesan bagi inner child maka inner child ini juga aktif sesuai dengan kesan yang dirasakannya ketika mengalami situasi sejenis itu di masa lalu.
Inner child yang pernah mengalami situasi traumatis atau luka karena pernah mengalami penolakan dengan cara tertentu ketika kecil dan merasa sedih misalnya; ketika diri kita di masa dewasa mengalami penolakan yang nuansanya sejenis maka inner child ini aktif kembali dan membuat kita merasakan kesedihan yang sama.
Karena inner child ini tersimpan di pikiran bawah sadar maka keaktifannya tidak disadari, tahu-tahu kita merasa sedih yang tidak bisa tertahankan dan tidak bisa kita pahami, kesadaran logis kita di masa dewasa merasa aneh karena tidak seharusnya kita merasa sedemikian sedih hanya karena perkara kecil, tapi apa daya inner child yang ada di pikiran bawah sadar ini memiliki 90% kekuatan yang jauh lebih besar yang mendominasi respon emosi kita, meski bagi kita yang dewasa perkara itu terbilang kecil tapi tidak bagi inner child, perkara itu adalah perkara sejenis yang pernah menyakitkannya dulu dan kesedihannya dulu memang besar sekali, sehingga meski terasa aneh tetap saja kesedihan yang muncul karena perkara kecil ini tidak tertahankan rasanya.
Nah, intinya adalah keberadaan inner child yang terluka bisa menyebabkan begitu banyak permasalahan dalam diri seseorang di masa dewasa. Hal ini karena aktifnya inner child ini bisa disebabkan oleh perkara yang bagi orang dewasa secara umum mungkin saja dianggap kecil, tapi bagi si inner child tetap saja itu perkara besar, karena memang kedewasaan mental-emosionalnya ketika dulu mengalami peristiwa itu masihlah terbatas.
Ketika hal ini terjadi yang muncul biasanya adalah kegelisahan yang sulit dipahami, diri kita yang dewasa atau bahkan orang dewasa di sekitar kita merasa aneh dengan munculnya emosi dan perilaku yang tidak rasional dan spontan ini, tapi memang itulah adanya respon emosi dan perilaku spontan ini, tidak terkendali dan tidak disadari, karena memang bersumber dari pikiran bawah sadar, yang tidak disadari tapi memegang 90% peranan atas cara kita merespon dan menjalani kehidupan di luar diri kita.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah: lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menyikapi hal ini? Jika inner child adalah refleksi pengalaman masa kecil kita, maka bukankah pengalaman masa kecil itu sudah berlalu dan kita tidak bisa mengubahnya? Apakah itu berarti inner child yang sudah terlanjur terluka ini tidak bisa disembuhkan dan itu berarti kita harus terus hidup dengan respon irasional yang mengendalikan hidup kita ini?
Jawabannya adalah: kita memang tidak bisa mengubah yang terjadi di masa lalu, tapi kita bisa berdamai dengannya. Yang dialami inner child – yang membuatnya terluka – memang sudah berlalu dan tidak bisa diubah, tapi berita baiknya adalah kita tetap bisa mengobati inner child ini di masa kini.
Menyembuhkan inner child adalah sebuah proses yang sangat luar biasa, begitu inner child yang terluka tersembuhkan maka ia membebaskan begitu banyak energi yang selama ini terkunci di pikiran bawah sadar, yang menjadikan kita lebih berenergi untuk bisa merespon dan menjalani kehidupan sebaik mungkin.
Bahkan, semakin kita bisa menyembuhkan, berkomunikasi dan bersahabat dengan inner child dalam diri, maka semakin banyak juga energi di pikiran bawah sadar yang mengalir dan bisa kita berdayakan di kehidupan kita saat ini.
Jadi seperti apa caranya? Ini yang akan kita bahas di episode kali ini.
Sudah siap? Mari kita mulai saja membahasnya ya.
Pertama-tama, untuk bisa menyembuhkan inner child ini kita tentu harus menyadari dulu keberadaannya, menyadari bahwa dalam diri kita ada sosok diri kita yang masih anak-anak, dan keberadaan sosok anak-anak ini adalah sesuatu yang wajar, bukan sebuah perkara yang aneh atau tidak lazim, itu dulu.
Nah, kesadaran ini seharusnya sudah Anda dapatkan dengan mendengarkan episode podcast sebelumnya dan episode kali ini, jadi tahap ini seharusnya sudah aman lah ya he…he…
Oke kita lanjutkan ke tahap menyembuhkan, berkomunikasi dan bersahabat dengan inner child ini kali ini ya, yang saya bagi atas 4 langkah, dalam sebuah proses yang saya sebut ‘meditasi inner child’, ya ini hanya nama sebutan saya saja lah ya he…he…
Langkah yang saya bagikan ini adalah tuntunan dasar, jadi tujuannya adalah untuk Anda gunakan dalam pengembangan diri, bukan untuk menangani inner child dengan luka spesifik seperti trauma atau luka batin spesifik ya, yang itu agak lain bahasannya dan akan berhubungan dengan teknik terapi khusus.
Mari kita mulai dengan langkah pertama, yaitu menemui atau memunculkan inner child.
Untuk bisa melakukan ini, Anda perlu menyiapkan diri seperti halnya akan bermeditasi atau beribadah, artinya siapkan waktu dan tempat yang memang memadai untuk menjalaninya dengan tenang, tidak terganggu oleh suatu hal apa pun, dan Anda bisa merasa aman dan nyaman untuk melakukannya.
Posisikan diri Anda duduk rileks, boleh bersila di lantai, atau di kursi, tidak masalah yang mana pun, boleh juga seperti setengah berbaring, intinya posisi yang rileks tapi tidak sembarangan juga, tetap jaga posisi yang sakral lah, kalau kita sendiri tidak menghormati prosesnya ya sama saja dengan kita tidak menghormati diri kita sendiri, kalau Anda punya pose khas dalam bermeditasi yang Anda sukai boleh juga pakai pose ini. Lakukan proses ini sambil memejamkan mata, agar lebih fokus.
Di situasi dan postur yang sudah aman, nyaman dan rileks ini, tenangkan diri, rileks dan nyaman, niatkan dalam hati bahwa Anda ingin menemui inner child dalam diri Anda, niat ini Anda tujukan ke diri sendiri dulu, untuk memusatkan energi psikis Anda dalam prosesnya.
Berikutnya, baru kita mulai menyatakan maksud untuk menemui inner child ini, yaitu dengan berkata dalam hati, yang ditujukan untuk inner child dalam diri kita, bahwa kita ingin menemuinya.
Sedikit panduan yang saya sering bagikan adalah nyatakan dengan penuh rasa kasih, lalu gunakan susunan kalimat yang berisikan maaf, terima kasih dan komitmen mengasihi ketika menujukan kalimat ingin menemui inner child ini.
Misalnya seperti ini, dengan penuh rasa kasih dan rasa rindu, nyatakan: “Diriku yang masih kecil…sosok anak-anak dalam diriku…aku hadir untuk menemuimu, maafkan selama ini aku belum banyak menemui keberadaanmu, terima kasih telah membersamaiku selama ini, aku sadar bahwa selama ini kau banyak sekali membantu dan menguatkanku…sungguh aku ingin lebih mengenalmu, lebih memahamimu dan lebih menyayangimu…mari, kemarilah…aku ingin menemuimu.”
Setelah menyatakan itu, jaga rasa kasih yang kita tujukan pada inner child ini, lalu sadari dan terima kehadirannya.
Artinya ‘sadari dan terima’ yaitu buka diri kita, jangan mempertanyakan atau mengkritisi, apa pun gambaran yang muncul, baik itu jelas atau tidak jelas terima saja apa adanya.
Bagi beberapa orang gambaran inner child ini bisa muncul dengan jelas sekali, tapi bagi orang lainnya bisa saja gambarannya tidak terlalu jelas, semua itu tidak terlalu penting, yang penting adalah secara ‘rasa’ Anda bisa merasai bahwa inner child ini hadir menemui Anda, ada sebuah sensasi yang sulit untuk digambarkan, Anda tahu bahwa energi dari inner child ini sudah aktif dalam sistem kesadaran Anda.
Rilekskan diri Anda dan pelan-pelan sadari saja keberadaan inner child ini, seperti apa ia terlihat, ia terlihat seperti Anda di usia berapa, seperti apa baju yang dikenakannya, ia seperti sedang berada di mana, dan berbagai detail lainnya, termasuk ekspresinya.
Berikutnya kita masuk ke langkah kedua, yaitu mulai berkomunikasi dengan inner child.
Inner child adalah bagian dari diri kita yang lembut, karena ia mewakili sifat anak-anak dalam diri kita, jadi pastikan bahwa kita memperlakukannya dengan lembut.
Tahapan berkomunikasi ini akan melibatkan proses imajinasi, apa pun gambaran inner child yang muncul, mulailah menujukan komunikasi dengannya. Dengan lembut sapa dia, dekati dia perlahan, jaga pancaran cinta kasih Anda ketika mendekatinya, niatkan untuk benar-benar berbagi hangat cinta kasih dengannya.
Ketika Anda sudah berada di jarak yang cukup dekat dengannya, mulailah berkomunikasi, sapa dia, dan kenali kondisinya, berbicaralah dalam hati atau berbisik lembut seperti menujukan semua kalimat itu padanya, lalu dengan intuisi Anda dengarkan seperti apa respon balasan yang Anda dengar dalam hati Anda.
Anda bisa berkomunikasi apa pun dengan inner child ini, tapi yang terpenting adalah: jangan mengkritisi, jangan berniat untuk menasihati atau ingin mengajak ngobrol perkara yang rumit, namanya juga anak kecil yang lembut, ya berbicaralah sewajarnya sesuai kemampuannya di usia kecil ini, yang terpenting adalah inner child bisa merasakan pancaran energi cinta kasih yang Anda tujukan padanya.
Bahkan hanya berkomunikasi ringan yang menyapa pun sah-sah saja, tahapan komunikasi penuh cinta kasih ini saja sudah akan menyambungkan dan menyelaraskan sistem energi di pikiran sadar dan pikiran bawah sadar Anda kok.
Mari kita lanjutkan ke tahap ketiga, yaitu penuhi kebutuhan inner child ini.
Untuk bisa melakukannya, Anda perlu memahami kondisi kemunculan dari inner child ini terlebih dahulu.
Kita tidak tahu inner child yang muncul saat itu adalah inner child yang bagaimana dan kita memang tidak bisa memprediksinya, yang jelas seperti apa pun yang muncul maka itulah yang kita penuhi kondisinya.
Jika inner child yang muncul hadir dalam kondisi yang baik-baik saja, seperti ceria dan bahkan ingin bermain maka berikan saja itu, bermainlah dengannya dengan penuh cinta kasih. Jika inner child yang muncul hanya ingin ditemani, hanya ingin duduk dipangku maka itulah yang kita berikan, pangku dan peluk dia dengan penuh cinta kasih.
Agak lain kalau ternyata inner child yang muncul seperti bersedih atau membawa emosi tertentu, disini Anda bisa meluangkan waktu untuk ada untuknya, memberikan dukungan atau perhatian yang diperlukannya, Anda boleh bertanya apa yang ia alami, apa yang ia rasakan, tunjukkan perhatian bahwa Anda ingin memahaminya dan akan ada untuknya.
Setelah ia mengisahkan semua itu, nyatakan dukungan Anda padanya, Anda boleh memeluknya, menghiburnya, atau apa pun itu, yang jelas berikan energi cinta kasih Anda padanya, lakukan itu sampai inner child ini merasa lebih ringan, sampai ia bisa tersenyum kembali dan Anda bisa mengajaknya main atau sekedar menemaninya.
Selesai penuhi kebutuhan inner child, berikutnya kita masuk ke langkah keempat dan terakhir, yaitu tutup prosesnya dengan cinta kasih dan dukungan atau pujian, lalu nyatakan bahwa kita akan lebih sering menemuinya.
Anda bisa melakukan proses ini sambil memeluknya dan menyatakan semua kalimat pujian itu sambil memeluknya hangat, nyatakan bahwa Anda akan lebih sering menemuinya.
Sudah…sudahi prosesnya, tenangkan diri Anda dan buka mata, berdoa bersyukurlah atas perjumpaan Anda dengan inner child ini.
Nah nantinya ya sesuai janji Anda tadi, lebih seringlah menemui inner child ini, luangkan waktu untuk melakukan keempat hal tadi sering-sering, bisa setiap malam sebelum tidur, atau beberapa malam sekali, yang penting lebih sering temuilah inner child Anda ini.
Inner child bisa muncul dalam wujud dan ekspresi yang berbeda dalam setiap perjumpaan dan kemunculannya, tidak jadi masalah, yang penting Anda selalu melakukan keempat langkah tadi, yaitu menemui, berkomunikasi, memenuhi kebutuhan dan menyatakan kesediaan untuk lebih bersahabat dengannya.
Inner child tidak pernah meminta perkara yang rumit pada kita, mereka adalah jiwa yang polos dalam diri kita, sekedar ditemui dan ditemani seperti di empat langkah tadi saja sudah akan membuat mereka bahagia dan membuka dirinya.
Begitu juga Anda, tidak perlu meminta apa pun pada inner child ini, karena mereka memang bukan tempat untuk kita meminta-minta, Anda cukup bersahabat dengan inner child ini maka mereka akan memberikan dukungannya sendiri dalam bentuk energi psikis yang besar dari pikiran bawah sadar, selebihnya Anda bisa mempergunakan energi psikis dukungan mereka itu untuk apa pun keperluan Anda di masa kini.
Tapi intinya tidak perlu berharap-harap lah, cukup fokus saja pada memberikan cinta kasih pada inner child Anda, pada diri Anda, selebihnya ijinkan saja keajaiban terjadi dengan sendirinya dalam hidup Anda.
Nah itulah bahasan tentang cara menyembuhkan dan bersahabat dengan inner child.
Sampai jumpa di episode berikutnya.
Closing Podcast:
Dapatkan lebih banyak inspirasi restorasi kehidupan dan transformasi diri dengan ikuti Instagram @alguskha dan Youtube Channel: ‘Alguskha Nalendra’.
Kunjungi juga website www.alguskha.com untuk temukan lebih banyak informasi menarik lainnya, termasuk untuk memesan layanan profesional bersama Coach Alguskha Nalendra, untuk membantu mendesain kehidupan terbaik yang layak Anda dapatkan sesuai jati diri otentik Anda.