Episode 44 – Jalani Desain Otentik Terbaik Kehidupan Anda
Cukup banyak yang mengerutkan kening ketika saya mengatakan bahwa sebagai coach saya tidak membantu klien saya untuk berubah dan memperbaharui dirinya menjadi pribadi baru.
Ya, memang bukan itu yang saya lakukan, saya tidak mengajak mereka memperbaharui dirinya, melainkan memfasilitasi mereka kembali ke kondisi semula dirinya, melalui serangkaian proses restorasi diri dan restorasi kehidupannya.
Kita menyadari betapa Tuhan Maha Pengasih, jika demikian tentulah dengan kasih sayang-Nya diberikan desain kehidupan terbaik untuk kita jalani.
Maka itulah alih-alih mengajak mereka untuk berubah menjadi berbagai macam versi terbarukan dirinya, saya lebih memilih memfasilitasi proses perubahan mereka untuk bisa merestorasi diri kembali menjadi diri sejatinya sendiri.
Demikianlah, kita tidak harus menjadi orang lain, kita cukup menjadi diri kita sendiri, tapi bukan hanya sebagai diri sendiri di desain sejatinya, melainkan dalam versi terbaiknya, sesuai desain otentik terbaik yang Tuhan anugerahkan dengan segenap tema kehidupannya.
Simak ulasannya di Audio Podcast berikut ini.
Anda bisa menemukan koleksi Audio Podcast Alguskha Nalendra di Podcast Channel ini, dan koleksi podcast tersebut dalam bentuk video-audiogram di Youtube Channel Alguskha Nalendra.
Berikut di bawah ini adalah transkrip dari Episode keempatpuluhempat Life Restoration Podcast berjudul ‘Jalani Desain Otentik Terbaik Kehidupan Anda’’ di atas, silakan klik tulisan di bawah untuk memunculkan transkrip.
Transkrip Audio Podcast 'Jalani Desain Otentik Terbaik Kehidupan Anda'
Daftar Isi
Intro:
Anda sedang mendengarkan Life Restoration Podcast dari Alguskha Nalendra, episode empat puluh empat.
Selamat datang di Life Restoration Podcast, inspirasi restorasi kehidupan dan transformasi diri untuk membantu mendesain kehidupan terbaik yang layak Anda dapatkan sesuai jati diri otentik Anda.
Life Restoration Podcast menghadirkan berbagai inspirasi restorasi kehidupan dan transformasi diri, yang juga diadaptasi dari kisah nyata para individu yang menjalani program terapi, konseling dan Life Restoration Coaching, bersama Coach Alguskha Nalendra.
Podcast:
Halo para pendengar sekalian dimana pun Anda berada, pertama-tama, semoga selalu dalam keadaan sehat, berkah-berlimpah dan bahagia, seperti biasa tentunya.
Kembali berjumpa bersama saya, Alguskha Nalendra, di Life Restoration Podcast, dan di episode ke-44 kali ini.
Di episode kali ini saya ingin mengangkat sebuah tema bahasan yang sebenarnya sudah cukup lama pernah saya bahas, namun hanya secara sekilas, karena dulu bahasan ini hanya saya gunakan di pembukaan salah satu episode saya di Life Restoration Podcast ini.
Yes, bahasan itu sebenarnya sudah bisa Anda tebak dari judul episode kali ini, yaitu ‘jalani desain otentik terbaik kehidupan Anda’, sebuah bahasan yang sangat bersinggungan dengan esensi dari restorasi diri.
Mengawali bahasan ini, ada baiknya kalau saya memulai dari penjelasan mengapa saya menggunakan istilah Life Restoration Coach untuk menggambarkan diri saya.
Istilah coach sendiri tidak saya jelaskan lagi lah ya, karena sudah cukup banyak bertebaran juga informasi yang menggambarkan tentang profesi coach dengan segala aktivitas yang dilakukannya.
Initnya, seorang coach adalah seorang mitra perubahan, kami membersamai dan mendampingi perjalanan klien bertumbuh dari kondisi lama yang dirasa tidak ideal ke kondisi baru yang lebih ideal yang diharapkannya.
Dalam praktiknya, lain coach bisa lain juga cara kerjanya, lain prinsip kerja spesifiknya dan lain juga spesialisasinya, ada Life Coach, yang fokus pada peningkatan kualitas hidup pribadi, ada Business Coach yang fokus pada peningkatan kualitas bisnis, ada Executive Coach, yang fokus pada peningkatan kualitas kinerja para eksekutif, dan banyak lagi lah…yang tadi saya katakan itu, lain coach maka bisa lain juga cara kerjanya.
Ruang gerak saya sendiri sebenarnya lebih mengacu pada ruang gerak para Life Coach, dimana kami membantu para klien meningkatkan kualitas kehidupan pribadinya.
Tapi ya itu tadi, karena nantinya selalu ada ruang gerak dan spesialisasi tersendiri yang membedakan setiap coach, tergantung pada prinsip kerja spesifik yang digunakannya, saya sendiri memilih untuk fokus pada jalur yang saya sebut restorasi kehidupan, atau life restoration, yang membuat saya menyebut diri saya Life Restoration Coach.
Nah, yang berikutnya sekarang…mengapa saya memilih menyoroti life restoration ini, atau restorasi kehidupan ini?
Sebetulnya hal ini kembali pada cara pandang atas perubahan atau cara pandang dalam menjalani kehidupan itu sendiri, dimana cara pandang ini akan didapatkan dari pengalaman pribadi coach yang bersangkutan.
Dulu, saya banyak menyuarakan ‘transformasi’ sebagai cara pandang dalam memfasilitasi perubahan pada klien, dimana transformasi ini secara sederhana seringkali diartikan sebagai sebuah perubahan dari kondisi lama ke kondisi baru.
Tidak ada yang salah sebenarnya dengan hal ini, hanya saja pengalaman hidup dan pembelajaran saya membawa saya pada cara pandang baru, yang berujung pada kesadaran akan pentingnya ‘restorasi’, dimana restorasi justru secara sederhana diartikan sebagai mengembalikan sesuatu ke kondisi semula.
Tapi lagi-lagi, pertanyaannya adalah: kenapa?
Sabar dulu, kita bahas sedikit demi sedikit ya.
Pertama-tama, perlu kita pahami bahwa restorasi ini bukan sebatas kembali ke kondisi semula, tapi kembali ke kondisi semula dalam versi terbaiknya.
Begini, dalam berbagai ajaran spiritual yang ada di muka bumi ini, kita bisa mendapati sebuah esensi yang sama, yaitu betapa Tuhan Yang Maha Kuasa adalah juga Maha Pengasih, Maha Welas Asih, Maha Penyayang.
Artinya, dengan kuasa dan kasih-Nya, pastilah kita diciptakan dalam kondisi terbaik untuk bisa menjalani kehidupan ini.
Yang dimaksud kondisi terbaik ini bukan berarti pasti nyaman, mudah, menyenangkan dan segala hal lain yang berhubungan dengan kenyamanan ya…namanya hidup ya pasti harus ada dua sisi yang saling menyeimbangkan satu sama lain.
Yang dimaksud kondisi terbaik ini adalah yang menjadi ketetapan-Nya untuk kita jalani sesuai dengan tema kehidupan yang digariskan-Nya untuk kita jalani.
Ada yang mungkin saja akan menghubungkan bahasan ini dengan teori karma, bahwa hidup yang kita jalani saat ini adalah untuk memetik buah dari perilaku kita di kehidupan terdahulu sambil juga menanam bibit karma baru untuk kita petik di masa depan nanti.
Menggunakan sudut pandang itu, bisa kita simpulkan bahwa yang kita jalani – apa pun itu – pastilah merupakan buah dari ulah kita sendiri.
Dengan kuasa, keadilan dan kasih sayang-Nya, kita digariskan untuk menjalani semua itu untuk menyeimbangkan yang kita lakukan dan kita terima, maka sepahit apa pun itu yang terjadi di masa kini pastilah ia akan berhubungan dengan sesuatu yang kita pernah lakukan di masa lalu, atau bisa jadi ia malah merupakan sebuah bibit perjuangan untuk kita panen di masa datang, lagi-lagi ia merupakan tema terbaik yang digariskan untuk kita jalani, yang memang selayaknya kita dapatkan.
Tapi ya itu kan soal sudut pandang, bagi yang tidak meyakini konsep karma dan siklus kehidupan berulang, ya tidak perlu mempersoalkannya juga, fokus saja pada bahasan tentang kehidupan masa kini, dimana lagi-lagi dengan menyadari sifat dari kasih sayang dan welas asih Tuhan, maka pastilah Tuhan menyiapkan rencana terbaik bagi kita selaku hamba-Nya.
Tidak ada satu keberadaan pun yang akan sia-sia dalam kehidupan ini, seburuk atau sekecil apa pun sesuatu terlihat di mata kita, pasti akan ada fungsi dari hal itu bagi sesama, katakanlah perilaku yang dinilai buruk sekali pun, ada agar kita menyadari dan memiliki pembanding untuk bisa menilai perilaku yang baik sebagai lawan kebalikannya.
Ya, kurang lebih seperti itulah, bahwa apa pun sudut pandang yang digunakan, satu hal yang tidak akan berubah adalah sudut pandang atas sifat Ketuhanan itu sendiri, yang merupakan sifat yang penuh kasih sayang dan welas asih, yang dengan segala cinta kasih itu pastilah menurunkan kita ke dunia dengan segala cinta kasih-Nya agar kita bisa menjalani desain kehidupan terbaik yang layak kita dapatkan di muka bumi ini sesuai ketentuan-Nya, agar kehidupan ini berkembang dan berevolusi.
Desain kehidupan terbaik…kehidupan yang berkembang dan berevolusi…apa maksudnya?
Begini, saya termasuk yang memandang dan meyakini kehidupan bisa berjalan dan berevolusi pastilah karena adanya keberagaman peran di dalamnya.
Kalau semua orang jadi pedagang, lalu siapa yang beli? Begitu juga kalau semua orang jadi pembeli lalu yang dagang siapa? Kalau semua orang jadi pemimpin atas orang lain, lalu siapa yang dipimpinnya? Dan begitu juga sebaliknya.
Karena adanya keberagaman peran inilah justru kehidupan bisa berjalan kan? Karena adanya desain individu yang beragam inilah kehidupan berkembang dan terus berevolusi dari jaman ke jaman, itu yang saya maksud kehidupan yang berkembang dan berevolusi.
Dalam keberagaman ini pastilah ada peran yang berbeda-beda yang menjadikan kehidupan ini berkembang dan berevolusi, peran yang beragam itulah yang saya maksud sebagai desain individual yang berbeda.
Yes…setiap dari kita punya desain individual yang berbeda, yang menghasilkan peran yang berbeda di kehidupan yang kita jalani ini, dengan mengambil dan menjalani peran itu sebaik mungkinlah kehidupan ini lalu berkembang dan berevolusi, seperti tadi saya sebutkan.
Kembali ke bahasan awal sebelumnya, masih ingat bahwa Tuhan Maha Pengasih? Pastinya lah ya, bahkan hal ini juga yang harus selalu kita ingat baik-baik dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.
Nah dengan kasih sayang-Nya, diberikan peran yang beragam untuk setiap orang agar kehidupan ini bisa berkembang dan berevolusi, maka dengan kasih sayang-Nya juga pastilah kita diberikan peran ini dengan desain terbaik yang dianugerahkan-Nya untuk kita menjalani kehidupan dan berinteraksi dengan peran-peran lain di sekitar kita.
Ingat, lagi-lagi desain terbaik ini belum tentu yang termudah dan ternyaman, tapi itulah desain terbaik yang memang diperuntukkan bagi kita, dengan desain terbaik itulah kita digariskan untuk menunaikan peran dan misi jiwa kita di kehidupan ini.
Kalau memang ada berbagai kenikmatan yang kita dapatkan ketika menjalani desain ini maka itu jelas harus kita syukuri, tapi kalau pun ternyata ada kepahitan yang kita alami maka jangan jadikan itu ajang untuk kita malah berkeluh kesah, karena tanpa ada kepahitan itu bisa jadi kita tidak sadar dengan anugerah nikmat yang diberikan-Nya.
Setiap desain kehidupan yang kita jalani pastilah memiliki dua frekwensi dasar, frekwensi positif dan frekwensi negatif, karena memang keduanya saling menyeimbangkan satu sama lain, maka begitu juga bersama kemudahan pastilah akan ada tantangan yang menyertainya.
Bayangkan sebuah otot yang sepanjang hidupnya hanya dibiarkan saja bermalas-malasan tanpa pernah dilatih, akankah ia menjadi otot yang kuat? Tentu tidak kan?
Tapi kita juga tidak boleh lupa bahwa melatih otot ini pasti akan menimbulkan ketidaknyamanan, betul? Yes, pastinya akan ada rasa sakit, pegal dan lain sebagainya yang kita rasakan, dimana dengan adanya semua ketidaknyamanan itulah ternyata pada akhirnya otot ini menjadi terlatih dan menjadi lebih kuat.
Maka itu yang dimaksudkan tantangan dalam menjalani desain kehidupan terbaik tadi, pastilah ada tantangan yang diberikan Tuhan dalam hidup ini agar jiwa kita juga bertumbuh menjadi lebih kuat dan naik level atau naik frekwensi kehidupan.
Apa yang membedakan antara mereka yang melatih ototnya karena terpaksa – karena tuntutan profesi misalnya – dengan mereka yang melatih ototnya dengan sukarela karena menyadari manfaat di balik hal itu? Yes, perbedaan mendasarnya terletak dari cara mereka menahan dan memaknai ketidaknyamanan yang harus mereka terima dalam prosesnya.
Mereka yang menyadari manfaat di balik ketidaknyamanan itu akan menjalaninya dengan lebih penuh sukacita, mereka bisa menjalaninya dengan rasa syukur karena tahu ada sesuatu yang lebih besar menanti mereka di akhir prosesnya nanti.
Begitu juga dengan mereka yang sudah menyadari bahwa tantangan yang harus dilalui dalam hidup memang merupakan tantangan yang harus dilaluinya agar jiwanya bertumbuh, ada sebuah kerelaan dan rasa penerimaan disana yang bisa membuat mereka melalui prosesnya dengan lebih tabah, lebih penuh suka cita dan lebih penuh syukur, pada akhirnya nanti memang level kedewasaan jiwa mereka pun bertumbuh karenanya.
Tapi ada yang lebih penuh makna lagi, yaitu mereka yang bukan hanya menyadari bahwa tantangan adalah sesuatu yang harus dilalui untuk mendewasakan jiwanya, tapi bahkan menyadari jenis tema tantangan yang memang harus dilaluinya sesuai desain kehidupannya.
Nah, disinilah kita sampai ke bahasan yang menjadi kunci dari episode kali ini, setiap dari kita terlahir dengan sebuah desain yang otentik, ada peran yang dianugerahkan Tuhan pada diri kita untuk kita kelak tunaikan, bersama dengan kelahiran kita di dunia ini.
Peran dan desain otentik diri ini akan berinteraksi dengan peran-peran lain di sekitar kita, interaksi dengan peran-peran lain ini pun bukanlah sebuah kebetulan, pastinya interaksi ini pun sudah digariskan-Nya untuk kita alami, karena dari interaksi antar peran itulah jiwa-jiwa individu di dalamnya bertumbuh menjadi lebih dewasa.
Tidak semua interaksi ini akan menyenangkan bukan? Pastinya ada saja ketidaknyamanan dalam interaksi kita bersama peran-peran lain di sekitar kita, ketidaknyamanan ini yang kelak menjadi tantangan yang mendewasakan jiwa kita semua.
Bayangkan saja, kita punya desain otentik diri pribadi, desain otentik ini membawa tema atas hal yang disukai dan tidak disukai, lalu dalam perkembangannya desain pribadi ini berinteraksi dengan desain dan peran lain di sekitar yang akan menimbulkan tantangan tersendiri dan akan menimbulkan reaksi tersendiri.
Mereka yang tahu desain otentik dirinya dan tema tantangannya akan lebih bisa melalui situasi itu dengan teguh dan tabah, akan ada sebuah kerelaan dan penerimaan dalam diri mereka untuk menjalani apa pun yang dialaminya, karena ia tahu yang dialaminya itu memang merupakan sebuah tema tantangan untuk dilaluinya untuk mendewasakan jiwanya.
Seperti saya katakan sebelumnya tadi, desain terbaik ini bukanlah desain yang bebas masalah, karena jiwa yang tidak pernah menemui masalah tidak akan pernah bertumbuh juga dalam hidupnya, seperti otot yang tidak pernah dilatih tadi.
Itu intinya…tapi bukan berarti menyadari hal itu menjadikan kita lantas hanya berdiam dan berpasrah tanpa berjuang atau melakukan apa pun hanya karena ada kesan “Ya semua kan sudah ditentukan, ngapain saya harus berjuang segala, terima saja apa adanya?”
Ya tidak seperti itu juga, ingat bahwa Tuhan Maha Pengasih, beserta desain otentik diri dan tema tantangan yang diamanatkan-Nya untuk kita jalani pasti juga ada pilihan, kemampuan menentukan pilihan inilah yang menentukan kematangan jiwa seseorang untuk naik kelas.
Ingat, kehidupan ini akan selalu memiliki frekwensi, positif dan negatif, dan itu merupakan sebuah keniscayaan, tapi dengan cara apa kita ingin melalui frekwensi itu…itu merupakan persoalan berbeda.
Ketika dihadapkan dengan tantangan dan kita memilih untuk menyerah, maka itu tanda kita sedang akan turun frekwensi, jiwa kita menjadi lemah, apalagi kalau dalam situasi itu kita malah larut menyalahkan keadaan dan menempatkan diri sebagai korban yang malang dalam situasi yang kita jalani, makin parah dan turunlah level frekwensi jiwa kita.
Ini diibaratkan mereka yang ketika ototnya dihadapkan dengan benturan atau tantangan malah membiarkan benturan atau tantangan itu melumpuhkan atau melukai mereka begitu saja tanpa ada dorongan untuk menguatkan diri menghadapi tantangan itu.
Maka, ketika dihadapkan dengan tantangan, mantapkan sebuah kesadaran dalam diri kita untuk mencermati tantangan itu, untuk melihat apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan persoalan itu atau melaluinya sebaik mungkin, agar setelah melalui itu semua kita jadi belajar sesuatu yang baru dan bisa memandang kehidupan dengan cara pandang yang lebih bijak, itulah tanda jiwa yang bertumbuh.
Pertanyaan pentingnya sekarang adalah, bisakah desain otentik diri ini kita ketahui dan pahami? Berikutnya, jika kita sudah mengetahuinya apakah itu memudahkan kita juga untuk mengetahui tema tantangan yang menyertai desain otentik diri kita ini?
Jawaban untuk kedua pertanyaan tadi adalah “YES”.
Pertama, desain otentik diri ini bisa kita ketahui dan pahami, dengan kata lain kita bisa menyadari dan mengidentifikasi, dengan desain seperti apa diri kita diciptakan.
Penting adanya untuk menyadari desain otentik diri ini karena disadari atau tidak ada begitu banyak orang yang menjalani kehidupan yang bukan kehidupannya, mereka tidak tahu desain otentik dirinya dan memilih untuk menjalani kehidupan sebagaimana lingkungan membentuk dan mengajarkannya, padahal bukan itu desain otentik mereka, alhasil mereka menjalani kehidupan dengan terseok-seok karena tidak ada kesadaran di dalam diri mereka atas desain dan tema kehidupan yang seharusnya mereka jalani, mereka mengikuti berbagai program perubahan untuk mengubah dirinya tapi semakin mereka berubah mereka semakin jauh dari desain otentik dirinya.
Maka itulah restorasi menjadi warna dari program yang saya fasilitasi, Anda tidak harus berubah menjadi orang lain, Anda hanya perlu kembali menjadi diri Anda sendiri, kembali ke kondisi semula, ke desain terbaik yang dianugerahkan Tuhan untuk Anda jalani, kenali desain itu dan jalani kehidupan sesuai desain itu, sebagai diri Anda sendiri, tapi dalam versi terbaiknya.
Berikutnya, bersama desain otentik diri ini pastilah ada tantangan yang menyertainya, atau kalau istilah saya: ada algoritma spesifik yang membentuk pertemuan keduanya, yaitu yang membentuk desain otentik diri dan membentuk desain tantangan yang menyertainya, yang dilambangkan dengan interaksi kita bersama desain-desain lain di sekitar kita.
Memahami algoritma inilah yang kelak menjadikan diri kita lebih mawas diri atas diri kita sendiri, atas cara kita berpikir dan berperilaku, atas cara kita memaknai kehidupan dan juga dalam menimbang apa yang sebaiknya kita lakukan untuk menyikapi tantangan yang sedang berlangsung di luar diri kita.
Memahami algoritma ini juga memberikan jawaban atas tema tantangan yang perlu kita lalui atau alirkan dalam kehidupan ini, hal ini memang tidak menjadikan tantangan itu hilang begitu saja, tapi paling tidak kita lebih siap dalam melaluinya sebaik mungkin.
Menjadi diri sendiri, melakukan proses restorasi diri bukan berarti kita jadi menjalani hidup yang tiba-tiba mudah dan membuat jiwa kita malas, tapi menjadikan kita sadar apa tema tantangan yang memang harus kita lalui untuk mendewasakan jiwa kita, sehingga kita melaluinya dengan penuh kerelaan dan ketabahan, dengan mengetahui hal ini juga getar vibrasi yang kita pancarkan pada alam semesta menjadi semakin halus dan semesta menjadi lebih bersahabat sebagaimana kita mulai bersahabat dengannya.
Jadi…dari mana desain otentik diri dan tema tantangan ini diketahui? Seperti yang bisa Anda tebak, yaitu dari momen kelahiran kita di dunia ini.
Agar tidak terlalu berpanjang lebar terlalu dini, perlu saya ingatkan bahwa bahasan tentang hari kelahiran dan tema kehidupan ini sudah pernah saya bahas di episode ke-3 podcast saya di bulan Januari 2021 dulu dan juga di beberapa episode lain yang membahas tentang peran dan misi jiwa.
Nah, silakan memahami dulu seperti apa hubungan dari momen kelahiran kita dengan desain otentik diri dan tema tantangan ini di episode terdahulu yang saya sebutkan tadi ya, silakan temukan saja bahasannya di podcast saya ini di playlist yang tersedia.
Masih ada waktu 1 minggu lagi, di episode berikutnya akan kita bahas seperti apa contoh dari mengetahui desain otentik diri dan mengetahui tema tantangan ini bisa membantu kita menjalani kehidupan dengan lebih penuh makna.
Akan lebih seru pastinya lah ya he..he…, tapi ya itu tadi, bahasan minggu depan akan lebih mudah dipahami dan bahkan dimaknai kalau Anda sudah mendengarkan bahasan episode ini dan menyempatkan diri menyimak bahasan di episode 3 podcast saya dulu, beserta episode lain yang membahas mengenai peran dan misi jiwa tadi.
Semoga Anda benar-benar menyempatkan diri untuk menyimak ulang bahasan itu ya, agar minggu depan nanti lebih seru lagi topik bahasan kita seputar restorasi diri ini, yaitu kembali ke versi terbaik diri.
Kalau begitu, sampai jumpa di episode berikutnya nanti.
.
Closing Podcast:
Dapatkan lebih banyak inspirasi restorasi kehidupan dan transformasi diri dengan ikuti Instagram @alguskha dan Youtube Channel: ‘Alguskha Nalendra’.
Kunjungi juga website www.alguskha.com untuk temukan lebih banyak informasi menarik lainnya, termasuk untuk memesan layanan profesional bersama Coach Alguskha Nalendra, untuk membantu mendesain kehidupan terbaik yang layak Anda dapatkan sesuai jati diri otentik Anda.