Faktor-faktor Pembentuk Vaded with Disappointment dalam Resource Therapy & Counselling (RTC)
Menutup bahasan artikel tentang Vaded State dalam Resource Therapy & Counselling (RTC) tibalah kita di bahasan yang akan menyoroti tema Vaded with Disappointment.
Catatan: di beberapa artikel sebelumnya kita sudah membahas ‘Faktor-faktor Pembentuk Vaded with Fear dalam Resource Therapy & Counselling (RTC)‘, ‘Faktor-faktor Pembentuk Vaded with Rejection dalam Resource Therapy & Counselling (RTC)‘, dan ‘Faktor-faktor Pembentuk Vaded with Confusion dalam Resource Therapy & Counselling (RTC)‘.
Membicarakan Vaded with Disappointment, berarti membicarakan Bagian diri yang paling terasosiasi dengan depresi. Namun demikian sebelum membicarakan fenomena depresi lebih lanjut, perlu kita ketahui bahwa terdapat dua jenis depresi yang diulas dalam RTC: depresi organik dan depresi psikologis.
Jika depresi organik biasanya disebabkan oleh obat-obatan, tidak seimbangnya senyawa kimia tubuh, atau faktor fisiologis, depresi yang bersifat psikologis muncul dari kekecewaan bekepanjangan sehubungan dengan kenyataan yang pahit dan tidak sesuai harapan.
RTC memfokuskan tekniknya pada depresi psikologis dan memang jenis depresi inilah yang paling banyak ditemukan terjadi.
Kondisi patologi Resource State yang paling berkontribusi pada depresi adalah Vaded with Disappointment, aktifnya Vaded State ini membuat klien memiliki tingkat energi yang rendah, Vaded State ini juga akan dengan dominannya memblokade Resource State lain untuk muncul sehingga klien bergelut dengan rendahnya gairah hidup.
Perumpamaan yang Dr. Emmerson ungkapkan untuk menggambarkan cara kerja Vaded State ini adalah seperti truk kontainer besar yang menyilangkan muatan truknya di tengah jalan sehingga mobil-mobil lain tidak bisa lewat, sulit untuk memindahkannya karena bobotnya yang memang sedemikian beratnya.
Vaded with Disappointment tidak harus aktif di Conscious State, dengan ia berada di Surface State pun energinya sudah cukup untuk memblokade aktifnya Resource State lain. Dalam kasus penanganan sebenarnya, klien bisa datang menemui kita saja sudah menandakan adanya Resource State lain yang aktif dan mengeluhkan kondisi Vaded with Disappointment ini, artinya klien datang dengan Resource State ‘Pelapor’ di Conscious State dan Vaded with Disappointment yang sedang aktif ‘membayanginya’ di Surface State, menghalangi distribusi energi psikis klien yang seharusnya.
Resource State ‘Pelapor’ yang membawa klien menemui kita untuk menjalani penanganan biasanya akan mengatakan bahwa ia tahu dirinya tidak seharusnya berada dalam mode pasif seperti ini, tapi ia tidak kuasa mengendalikan diri, rasa kehilangan gairah hidup yang dirasakannya membelengunya dengan sedemikian kuatnya, rasa hilang gairah hidup itulah yang ditimbulkan dari Vaded with Disappointment yang membayangi Resource State ‘Pelapor’ di Surface State.
Sebagai sebuah Resource State yang berada dalam mode ‘Vaded’, Vaded with Disappointment pun dulunya adalah satu Resource State yang berfungsi normal menjalankan tugasnya, sampai ia mendapati kabar yang sangat mengecewakan akan kenyataan yang tidak bisa diterimanya, ia pun lantas memasuki mode Vaded dan ia ingin State lainnya juga turut merasakan kekecewaan yang sama dengan memblokade kemunculan mereka ke permukaan.
Penanganan depresi yang disebabkan oleh Vaded with Disappointment dengan RT cukup serupa dengan penanganan depresi yang dilakukan dalam Cognitive-Behavioural Therapy (CBT), dimana psikoterapis akan menugaskan klien untuk bisa melibatkan dirinya dengan kehidupan, bisa dengan berjalan-jalan dan melakukan lebih banyak aktivitas.
Masalah utama dalam penanganan depresi dengan metode ini adalah meski klien sudah mengetahui pentingnya melibatkan dirinya dalam kehidupan dan aktivitas, pada akhirnya mereka tetap saja merasa dirinya sulit melakukan yang ditugaskan, energi psikis mereka sedemikian rendah sampai tidak adanya gairah untuk bergerak.
Bagaimana bisa demikian? Lagi-lagi jawabannya terletak pada Vaded with Disappointment yang memblokade aktifnya Resource State lain yang seharusnya aktif dan membuat klien beraktivitas.
RT Actions untuk Vaded with Disappointment dilakukan dengan pertama-tama melakukan RT Action 8 – Finding Resource untuk mengakses Resource State yang suka beraktivitas sebelum klien mengalami kondisi depresi, meminta kesediaannya untuk menjalankan perannya membuat klien beraktivitas kembali dan lebih terlibat dalam kehidupan.
Proses yang satu ini seringkali tidaklah mudah, dominasi dari Vaded with Disappointment yang aktif di Surface State seringkali membuat klien sulit mengakses Resource State aktivitas ini, yang membuat Resource Therapist harus mengeluarkan atensi ekstra untuk memastikan klien bisa mengaksesnya kelak. Sangat penting juga untuk Resource Therapist mengakses dua Resource State yang menyukai aktivitas, agar tersedia lebih dari satu opsi aktivitas yang bisa klien lakukan untuk meningkatkan pasokan energi psikisnya.
Langkah kedua adalah dengan berkomunikasi dengan Vaded State dan meminta kesediaannya untuk mengijinkan Resource State yang siap beraktivitas tadi untuk aktif selama beberapa waktu sekali, sesuai waktu yang disepakati, agar klien bisa mulai terlibat dalam kehidupan dan mulai pulih kembali energi psikisnya.
Sesi pertama untuk klien yang datang dalam kondisi depresi berat ditujukan untuk menjalin kesepakatan dengan Vaded with Disappointment agar ia bersedia ‘membuka kunciannya’ di waktu-waktu yang disepakati, agar Resource State yang siap beraktivitas bisa menjalankan fungsinya.
Baru seiring dengan klien bisa beraktivitas dan mulai mendapatkan kembali energi psikisnya, penanganan mulai dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesediaan Vaded State untuk membuka diri dan bercerita apa kekecewaannya yang selama ini terpendam, berdasarkan isi cerita dari Vaded State dan kejelasan atas kondisi patologinya yang lebih dalam ini barulah kelak Resource Therapist melakukan penanganan spesifik untuk mengembalikannya ke fungsi normalnya.
Berkomunikasi dengan Vaded with Disappointment mensyaratkan kita untuk bisa menunjukkan empati dan pemahaman penuh atas situasi yang mereka anggap terjadi di luar dugaan dan harapannya.
Kalimat yang akan sangat menyakiti orang yang terkena depresi adalah kalimat yang menganggap bahwa persoalan mereka sebenarnya bukanlah persoalan berat dan mereka hanya menanggapinya berlebihan, kalimat-kalimat seperti “Cuma begitu saja kok sampai segitunya.” Hal lain yang juga perlu dihindari adalah kalimat penghiburan semu, seperti “Nanti juga situasi ini pasti berlalu,” atau “Ambil saja hikmahnya.”
Meski terdengar bijak atau menghibur, kalimat-kalimat seperti di atas akan sangat melukai Vaded with Disappointment yang memendam kekecewaan mendalam karena realita yang mereka alami sangat tidak bisa diterimanya. Bagi Vaded with Disappointment, hal yang mereka alami sangatlah tidak bisa mereka tolerir karena berlawanan dengan standar harapan dan keharusan yang mereka perjuangkan selama ini, mereka mencurahkan segala upaya untuk bisa memelihara dan mempertahankan sesuatu yang mereka anggap ideal namun yang terjadi malah berkebalikan dengan yang mereka perjuangkan.
Bahasan ini berhubungan erat dengan teknik Active Listening dalam RTC, betapa Active Listening baru akan bisa kita praktikkan dan akan membawa pengaruh pada klien jika sikap kita sebagai yang menjalankannya bisa menunjukkan penerimaan tanpa syarat (unconditional acceptance) atas kondisi klien, kita menunjukkan kepedulian dan empati untuk memahami klien atas apa yang dirasakannya, seaneh apa pun itu bagi banyak orang di luar sana.
Catatan: dalam penanganan kasus depresi atau apa pun nantinya, Resource Therapist perlu mengetahui kalau-kalau klien mengkonsumsi obat antidepresan, hal ini dikarenakan penggunaan antidepresan akan mengakibatkan kita lebih sulit mengakses Resource State, terutama Vaded State, karena ia didesain untuk menekan kemunculan Vaded State agar tidak aktif di Conscious State, yang bagi Resource Therapist justru akan memperlambat proses penanganan.
Ingin mengetahui lebih jauh tentang Resource Therapy? Memerlukan layanan Resource Therapy untuk membantu Anda dan/atau kerabat Anda yang membutuhkannya? Atau ingin mempelajari Resource Therapy secara serius sampai bisa berpraktik secara profesional dan sistematis? Silakan menghubungi ke kontak yang tertera.