Faktor-faktor Pembentuk Vaded with Fear dalam Resource Therapy & Counselling (RTC)
Melanjutkan tulisan-tulisan sebelumnya tentang Resource Therapy & Counselling (RTC), waktunya kita memasuki bahasan yang lebih dalam, yaitu mengulas faktor-faktor yang membentuk keberadaan Vaded State, khususnya Vaded with Fear.
Catatan: jika Anda belum familiar dengan RTC, silakan menemukan ulasannya di artikel ‘Selayang Pandang Resource Therapy‘ dan ‘Resource Therapy Diagnosis‘.
Bukan tanpa alasan ulasan Vaded State menjadi bahasan yang selalu menyita porsi tersendiri dalam pelatihan RTC, hal ini karena dua alasan utama:
Alasan pertama, lebih banyak masalah yang dialami klien adalah masalah yang bersumber dari Vaded State dan Retro State, permasalahan Dissonant State dan Conflicted State adalah termasuk masalah yang lebih jarang muncul, jika dibandingkan dengan Vaded State dan Retro State.
Alasan kedua, bahkan masalah lain yang pada awalnya tak terlihat melibatkan Vaded State Pathology pun bisa saja ketika ditelusuri ternyata melibatkan kondisi ini, sehingga ketika penanganan berlangsung kita harus terlebih dahulu menerapkan teknik penanganan untuk Vaded State sebelum melanjutkan ke penanganan berikutnya.
Kondisi patologi Retro Avoiding State adalah permasalahan yang termasuk melibatkan keberadaan Vaded State di dalam manifestasinya dimana Retro State aktif karena ada gejala Vaded State akan muncul ke Conscious State, di titik dimana Vaded State baru akan muncul saat itu Retro State aktif dan ‘menyelamatkan’ agar Vaded State kembali masuk ke Underlying State, Retro State pun lalu aktif di Conscious State menjalankan tugasnya menampilkan ‘perilaku yang tidak diinginkan’.
Dalam kasus Conflicted State dimana ada dua Resource State yang ingin aktif dalam satu waktu pun demikian, ada kalanya salah satu Resource State sebenarnya melindungi mode Vaded sehingga ia mendesak ingin muncul di masa dimana seharusnya Resource State lain aktif.
Teknik penanganan berbasis negosiasi antar Resource State, seperti dilakukan di RT Action 10 – Retro State Negotiation, atau RT Action 11 – Conflicted State Negotiation, tidak akan berjalan baik jika salah satu Bagian masih berada dalam mode Vaded atau sedang melindungi Vaded State, yang terjadi adalah ia tidak akan merespon negosiasi dengan baik dan dewasa, maka penanganan harus dilakukan untuk menyembuhkan Vaded State yang terlibat di dalam masalah terlebih dahulu, baru diteruskan kembali ke proses negosiasi.
Vaded State adalah Resource State yang keaktifannya di Conscious State membawa Sensory Experience Memory dan ekspresi emosi negatif, yang membuat seseorang terjebak di kondisi disfungsional, mereka adalah Resource State yang dulunya normal dan fungsional untuk menjalankan satu tugas spesifik namun kemudian terluka akibat satu peristiwa tertentu dan sejak saat itu mereka tidak bisa lagi menjalankan fungsi normalnya.
Namun demikian, bukan berarti semua kejadian yang menyakitkan, mengancam, atau berbahaya bagi Resource State akan menyebabkannya menjadi Vaded. Jika satu Resource State mengalami peristiwa yang bersifat melukainya namun ia lalu berkesempatan menceritakannya sesudah ia mengalaminya, bisa mengekspresikan yang dirasakannya, mendapatkan dukungan dan pemahaman, maka ia tidak akan menjadi Vaded State.
Kebanyakan Vaded State terbentuk di masa kanak-kanak, hal ini karena anak-anak sering kali merasa kesulitan meminta bantuan atau dukungan, karena mereka tidak dibiasakan untuk itu, ada kalanya mereka malah merasa takut jika mereka bercerita tentang masalahnya maka mereka malah akan dimarahi, maka mereka pun memendam rasa terlukanya, hal inilah yang menjadikan Resource State yang terluka tadi menjadi Vaded.
VADED WITH FEAR
Jika Resource State yang aktif di Conscious State mengalami peristiwa yang dianggapnya membahayakan serta mengancam keselamatannya, maka ia aktif dengan dipenuhi rasa takut (fear), peristiwa ini lalu membentuk Resource State ini menjadi Vaded with Fear.
Sebuah peristiwa lebih mudah dimaknai sebagai ‘ancaman’ ketika peristiwa itu dialami oleh anak kecil, karena mereka masih belum punya pengetahuan yang memadai atas dunia di luar dirinya, terutama pada situasi yang dirasanya asing atau mengagetkannya, maka itulah Vaded with Fear lebih sering terbentuk di usia anak-anak.
Dalam beberapa kasus tertentu, Vaded with Fear pun bisa saja terbentuk pada diri orang dewasa yang baru mengalami kejadian membahayakan dantraumatis, dimana patologi Vaded with Fear ini termanifestasikan menjadi gangguan stres pasca trauma (PTSD).
Seseorang akan mudah mengalami Vaded with Fear jika ketahanan mental emosionalnya rapuh, beberapa faktor yang turut berkontribusi membentuk mental-emosional yang rapuh dan karenanya lebih mudah membentuk Vaded with Fear dalam diri seseorang adalah:
- Faktor alami atau keturunan (nature & genealogy): faktor keturunan termasuk yang berkontribusi membuat sesorang bisa lebih ‘tahan banting’ daripada yang lainnya, sementara beberapa orang lainnya bisa saja lebih sensitif dan lebih ‘rapuh’, ketika kedua jenis orang ini mengalami peristiwa yang sama, yang sama-sama berpotensi menyebabkan Vaded with Fear sekali pun, belum tentu keduanya akan merespon dengan cara yang sama dan belum tentu akan membentuk Vaded with Fear dalam diri keduanya.
- Pola asuh (nurture): ketahanan mental-emosional juga ditentukan dari pola asuh dan tumbuh kembang yang dialami seseorang, mereka yang selama masa kecil terus-menerus diproteksi secara berlebihan tidak akan terbiasa menghadapi masalah, sehingga masalah sederhana yang harusnya tidak menjadi ancaman pun bisa dimaknainya sebagai ancaman dan membentuk Vaded with Fear dalam dirinya.
- Kasih sayang dan dukungan: ketahanan mental-emosional seseorang dalam menghadapi masalah atau ancaman turut dipengaruhi oleh bagaimana ia merasa dirinya disayangi dan didukung. Mereka yang merasa dirinya disayangi dan didukung, sehingga mereka bisa menceritakan masalah yang dialami dengan leluasa akan mengembangkan ketahanan mental-emosional yang lebih baik dibandingkan mereka yang merasa sendirian.
- Keamanan: ketika seseorang merasa dirinya tidak aman atau dihantui ancaman yang bisa sewaktu-waktu benar-benar terjadi padanya (seperti anak-anak yang tumbuh di daerah perang atau kriminal), maka mereka akan lebih rentan dan rapuh secara emosional, karena jaminan rasa aman tidak pernah mereka rasakan, mereka menjalani hidup dengan Vaded with Fear akumulatif, yang hari demi hari semakin kuat.
- Crisis Intervention: ketika seseorang mengalami peristiwa yang mengancamnya namun ia bisa menceritakannya pada orang lain dan kemudian mendapatkan dukungan mental-emosional yang membuatnya merasa dipahami maka SEM yang semula berpotensi membentuk Vaded with Fear akan memudar, lambat laun hal ini akan menormalkan kembali Vaded with Fear yang pernah terbentuk. Namun jika seseorang tidak berkesempatan mengalami hal ini dan memendam rasa takut dari peristiwa yang mengancamnya itu sendirian, maka ketahanan mental dan emosionalnya pun akan terpengaruh, sehingga membuka jalan untuk terbentuknya Vaded with Fear.
Ingin mengetahui lebih jauh tentang Resource Therapy? Memerlukan layanan Resource Therapy untuk membantu Anda dan/atau kerabat Anda yang membutuhkannya? Atau ingin mempelajari Resource Therapy secara serius sampai bisa berpraktik secara profesional dan sistematis? Silakan menghubungi ke kontak yang tertera.