Hari Kelahiran dan Tema Kehidupan
Daftar Isi
Belum lama ini sebuah pertanyaan masuk di kotak masuk saya yang mempertanyakan mengapa saya menggunakan keilmuan analisa waktu kelahiran di layanan program yang saya sediakan, seperti Astrologi, Numerologi, dan Human Design, kawan saya ini heran karena ia tahu saya adalah seorang yang sangat mengedepankan logika, ia heran mengapa saya ikut-ikutan meyakini hal seperti ini.
Saya hanya tersenyum membaca pesannya, respon yang diungkapkannya kurang lebih sejenis dengan respon saya dulu di awal dalam menilai keilmuan-keilmuan yang menganalisa waktu kelahiran ini, menilai ‘sesat’ karena belum tahu landasan pemikirannya, setelah tahu justru saya terkesima dan terus mendalaminya, banyak sekali manfaat yang saya dapatkan dari keilmuan ini sampai-sampai saya pun menggunakannya dalam layanan yang saya sediakan untuk membantu klien, begitu juga banyak klien saya yang terbantu oleh keilmuan ini, banyak di antara klien yang kemudian jadi mengetahui tema kehidupannya, mereka jadi tahu apa visi hidup yang harus ditunaikannya, apa tema tantangan yang harus dilaluinya, termasuk menyiapkan strategi dan solusi untuk bisa melalui berbagai tema tantangan itu sebaik mungkin.
Bagaimana mungkin waktu kelahiran seseorang bisa memberi begitu banyak petunjuk tentang tema kehidupan dan tema tantangan seseorang, termasuk petunjuk atas solusi strategis yang perlu mereka lakukan untuk menyikapi tantangan tersebut?
Pertanyaan itu selalu menjadi pertanyaan yang paling sering diajukan oleh banyak orang yang awam – dan bahkan asing – dengan landasan logis dari keilmuan ini.
Tidak banyak memang yang familiar dengan landasan logis dari keilmuan ‘studi waktu kelahiran’ ini, bahkan lebih banyak kesan magis atau klenik yang orang-orang lekatkan pada keilmuan ini, yang membuatnya jadi nampak seperti ‘ramalan’ atau hal berkonotasi negatif sejenis lainnya.
Secara pribadi saya mendapati tiga temuan yang menjadikan keilmuan ini masih diasosiasikan negatif oleh masyarakat secara umum.
Pertama, belum umumnya penjelasan yang memadai atas landasan logis dari keilmuan ini, yang membuat orang-orang awam berasumsi negatif sendiri karenanya.
Kedua, banyaknya orang awam yang terbawa asumsi negatif yang terlanjur beredar dan turut serta memandang keilmuan ini secara negatif, tanpa memastikannya sendiri dengan mereka yang memiliki landasan logisnya.
Ketiga, banyak praktisi yang menekuni keilmuan ini dan mempraktikkannya juga justru tidak mengetahui landasan logis dari keilmuan ini, mereka hanya tahu mekanisme yang harus mereka lakukan di dalam mempraktikkannya, kalau pun tahu justru banyak yang lebih suka tetap mempertahankan nuansa ‘magis’ dan ‘klenik’ dalam mempraktikkan keilmuan ini, karena itu membuat mereka nampak ‘sakti’ di mata orang-orang yang memerlukan jasanya.
Pertanyaannya adalah: apakah benar keilmuan ini adalah ‘magis’ dan ‘klenik’ tanpa ada penjelasan logis yang melandasinya?
Melihat definisi klenik dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), klenik dinyatakan sebagai “Kegiatan perdukunan (pengobatan dan sebagainya) dengan cara-cara yang sangat rahasia dan tidak masuk akal, tetapi dipercayai oleh banyak orang,” maka apakah keilmuan ini termasuk ke dalam keilmuan klenik, jawaban saya adalah: TIDAK, justru terdapat landasan yang logis dan masuk akal yang menyertai keilmuan ini.
Bukankah hal itu juga yang Anda cari, yang membuat Anda membaca artikel ini sekarang?
Kalau begitu mari kita mulai saja bahasannya.
GETAR ENERGI (VIBRASI)
Pertama-tama saya ingin mengangkat sebuah konsep pemikiran yang menjadi landasan dari keilmuan yang menganalisa waktu kelahiran ini, yaitu ‘vibrasi’.
Mengawali bahasan akan fenomena vibrasi ini, penelitian fisika dan mekanisme kuantum yang muncul sejak Albert Einstein secara resmi mengungkapkan teori relativitas menjadi dasar pengembangan dari berbagai konsep vibrasi dari sudut pandang modern.
Konsep ini menegaskan bahwa segala-sesuatu yang kita temukan di alam ini – benda apa pun itu – jika dipecah strukturnya maka akan sampai ke struktur terkecil, sesuatu yang kita kenal sebagai atom. Namun tidak hanya sampai disitu, atom pun masih memiliki struktur yang lebih kecil lagi di dalamnya, yang berisikan kumpulan energi yang bergerak dan bergetar, yang masing-masing memancarkan karakter energi yang berbeda.
Bahasan tentang hal ini bukanlah sesuatu hal yang umum dipahami dan dikonsumsi banyak orang, mengetahui bahwa segala-sesuatu yang ada di alam ini – termasuk diri kita sebagai manusia – pada dasarnya adalah perwujudan dari energi yang memadat dan membentuk sebuah struktur fisik masih menjadi satu fenomena yang sulit dipahami dan diterima banyak orang, bahkan sampai saat ini.
Dalam skala yang lebih luas, bisa kita dapati bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, baik itu objek di sekitar kita, planet di sistem tata surya, dan bahkan makhluk hidup seperti manusia, tumbuhan dan hewan, di balik wujud fisik yang terlihat ternyata tersusun dari struktur energi yang kompleks dan tak kasat mata.
`Jika fenomena ini menyatakan segala-sesuatu yang ada di alam ini di strukturnya yang lebih kecil adalah vibrasi, bukankah bisa disimpulkan bahwa kita sendiri sebenarnya adalah vibrasi dan selalu berurusan dengan vibrasi lain di sekitar kita dari waktu ke waktu? Betul sekali, hanya saja kita tidak menyadarinya, kita diibaratkan ikan yang berenang di air namun tidak menyadari keberadaan air di sekitar kita.
Setiap benda – dan makhluk hidup – memiliki karakter dan keunikan energi tersendiri, yang menjadikan masing-masing memiliki karakter vibrasi yang khas dan otentik, pertemuan antar karakter vibrasi yang unik dan berbeda ini tentu akan melahirkan dampak tersendiri karenanya.
Mari memahaminya secara sederhana dalam contoh kasus yang mudah kita temukan di sekitar kita:
Pernahkah Anda berada di sebuah tempat yang entah kenapa Anda merasakan nuansa tertentu menyertai tempat itu, tempat yang dikatakan ‘seram’ atau ‘keramat’ misalnya? Logika Anda sulit menjelaskan yang terjadi dan juga sulit menjelaskan yang Anda rasakan namun Anda tahu bahwa ada satu kesan yang Anda rasakan di tempat tersebut.
Yang terjadi adalah vibrasi Anda beresonansi dengan vibrasi dari tempat tersebut dan menimbulkan ‘dampak’ yang bersifat ‘rasa’, yang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.
Contoh lainnya, pernahkah Anda bertemu-berinteraksi dengan seseorang yang entah kenapa Anda merasa tidak nyaman dan ingin cepat-cepat menyudahi interaksi dengan orang tersebut, padahal logika Anda tidak menangkap ada hal yang seharusnya dihindari?
Serupa dengan fenomena sebelumnya, pertemuan antar vibrasi Anda dengan orang tersebut menimbulkan dampak yang khas dan sulit untuk dijelaskan, Anda bisa merasakannya namun sulit untuk menjelaskan alasan logis di baliknya.
Hewan termasuk makhluk hidup yang secara alami peka dengan vibrasi, anjing adalah salah satu contoh nyata yang mudah kita temukan, mereka bisa merasakan vibrasi orang di sekitarnya dan menunjukkan reaksi yang sejalan dengan vibrasi yang dirasakannya, kita bisa melihat bahwa orang yang menyukai anjing cenderung mendapat respon yang menyenangkan ketika berdekatan dengan anjing dan orang yang takut atau tidak menyukai anjing mendapatkan respon yang juga tidak menyenangkan ketika berdekatan dengan anjing.
Binatang yang tinggal di area hutan pegunungan bisa merasakan vibrasi alam dengan sangat pekanya, mereka akan serempak turun gunung dan keluar dari hutan ketika vibrasi alam dirasanya ‘tidak kondusif’ – ketika gunung akan meletus misalnya.
SEMESTA DAN VIBRASINYA
Alam semesta ini tersusun dari beragam objek yang memiliki vibrasi masing-masing dan beresonansi satu sama lain, perlu kita sadari bahwa vibrasi terbesar adalah vibrasi alam, yang bersumber dari pergerakan planet di sistem tata surya.
Mari amati seperti apa dampak dari bulan purnama pada kondisi laut. Jika Anda termasuk yang familiar dengan fenomena ini sangat mungkin Anda bisa mendapati bahwa kondisi purnama mempengaruhi kondisi laut dengan sangat signifikannya, sampai-sampai masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan memiliki siklus penanggalan khusus untuk melaut dan mencari ikan dengan memperhitungkan posisi, pergerakan dan bentuk bulan.
Bulan adalah salah satu objek langit di tata surya kita, namun objek langit bukanlah hanya bulan, masih ada ragam planet lain yang semuanya bergerak di lintasannya dengan karakter, irama dan siklusnya masing-masing.
Yang perlu kita sadari dalam hal ini adalah: bergeraknya seluruh objek langit di sistem tata surya memiliki dampak tersendiri satu sama lain, tergantung dari formasi yang terbentuk seiring pergerakan yang terjadi ini.
Bagi kita yang hidup di bumi maka dampak paling sederhana yang kita alami adalah perubahan cuaca, hal ini menjadikan mereka yang menggantungkan hidupnya dari bertani pun memiliki siklus dan penanggalan khusus untuk menanam dan panen dimana siklus tersebut didapat dari pergerakan planet dan formasi yang terbentuk karenanya.
Bagaimana dengan kita? Sebagai manusia yang hidup di bumi bukankah kita adalah bagian dari alam? Bukankah dampak dari perubahan vibrasi yang tercipta sebagai hasil dari pergerakan dan perubahan formasi planet ini terhadap bumi tentu akan mempengaruhi diri kita?
Tentu saja, jika kita meninjau ulang contoh sebelumnya dimana kondisi purnama mempengaruhi kondisi laut, maka perlu kita sadari bahwa jenis elemen yang diwakili oleh laut adalah ‘air’, dimana hal ini menandakan perubahan posisi dan bentuk bulan terhadap bumi akan menimbulkan vibrasi yang kelak mempengaruhi elemen air di bumi.
Pertanyaannya sekarang adalah: berapa persen tubuh manusia terdiri dari air? Ya, tubuh kita memiliki kandungan air yang sangat vital peranannya bagi kesehatan dan kondisi psikologis kita, perubahan vibrasi di bumi yang terjadi sebagai akibat dari perubahan posisi bulan terhadap bumi inilah yang mempengaruhi elemen air dalam diri kita
Tidak heran kondisi purnama kerap kali membuat beberapa orang tertentu menjadi lebih emosional karenanya, dalam film Holywood fenomena ini diwakili oleh aktifnya makhluk mitologi ‘werewolf’ sebagai perlambang aktifnya sifat liar manusia.
Sekali lagi, bulan adalah salah satu objek langit, namun masih ada objek langit lainnya, yaitu planet. Di skala yang lebih mendetail ternyata bukan hanya bulan, namun semua perubahan posisi dan formasi planet memiliki dampak masing-masing pada bumi tempat kita tinggal ini, tepatnya pada medan vibrasi yang terbentuk di bumi ini, yang kelak beresonansi dengan vibrasi alami kita.
Dalam ulasan yang lebih mendetail, setiap planet atau objek langit memiliki karakter vibrasinya masing-masing dimana pertemuan antar vibrasi ini lagi-lagi menghasilkan efek yang khas, terutama pada kita sebagai manusia.
Kembali ke bahasan kita sebelumnya, yaitu vibrasi, mari menyadari bagaimana semua ini terhubung satu sama lain dalam lima kesimpulan sederhana:
Pertama, semua objek di alam semesta ini memiliki vibrasinya masing-masing.
Kedua, pertemuan antar vibrasi dari setiap objek menghasilkan efek tersendiri yang khas.
Ketiga, vibrasi terbesar dihasilkan oleh alam, dimana vibrasi alam ini beresonansi dengan vibrasi diri kita sebagai manusia dan menghasilkan efek tersendiri yang khas.
Keempat, vibrasi alam selalu bersifat dinamis dan terus berubah, dinamika ini turut ditentukan dari perubahan posisi dan formasi planet yang terbentuk.
Kelima, setiap planet memiliki karakter vibrasi tersendiri, setiap perubahan posisi dan formasi ini melahirkan karakter vibrasi yang khas dan berbeda-beda pengaruhnya saat beresonansi dengan vibrasi diri kita.
OBJEK LANGIT, VIBRASI DAN ENERGY PROFILING
Mari kita lanjutkan, setiap waktunya, setiap objek langit selalu bergerak dan membentuk posisi serta formasi baru, perubahan posisi dan formasi ini menghasilkan karakter vibrasi yang berbeda di bumi tempat kita tinggal ini.
Namun demikian, meski karakter vibrasi ini berubah dari waktu ke waktu, akan selalu ada masa dimana para objek langit itu kembali ke titik semula, hal ini menjadikan munculnya sebuah siklus yang berulang dan bisa dipolakan.
Itulah yang para leluhur kita lakukan, mereka membaca perubahan siklus yang berulang ini, mengidentifikasi ciri khasnya (atau tepatnya: ciri energi khasnya) lalu memetakannya ke dalam sebuah mekanisme penghitungan yang khas, sampai menjadi sebuah pola, saya menyebut pemetaan karakter khas dari vibrasi ini sebagai ‘energy profiling’.
Profiling merupakan proses pengumpulan informasi atas suatu detail tertentu untuk kemudian dijadikan sebuah kesimpulan.
Mengapa ada kata ‘energy’ dan ‘profiling’? Hal ini karena detail yang dikumpulkan dari proses ini adalah detail dari medan energi (vibrasi) yang terbentuk di bumi, yang dipengaruhi perubahan posisi dan formasi planet ini, serta kelak pengaruh langsungnya bagi medan energi kita.
Meskipun mengacu kepada prinsip yang sama, energy profiling yang berkembang di lain tempat dan lain budaya akan dipetakan dengan ilustrasi yang berbeda, mengikuti cara pandang yang digunakan di belahan dunia tersebut.
Kebudayaaan Romawi mengilustrasikan energy profiling mereka secara filosofis dalam bentuk nama dewa-dewa yang ada dalam budayanya – yang digunakan juga sebagai nama planet di era modern saat ini – dan jenis-jenis zodiak, yang kemudian dikenal sebagai astrologi.
Kebudayaan Cina mengilustrasikan hasil energy profiling mereka secara filosofis dalam bentuk 5 elemen, 12 batang bumi (shio) dan 10 batang langit, yang kelak dikenal sebagai BaZi, atau biasa disebut Astrologi Cina (Chinese Astrology).
Seperti halnya tradisi kebudayaan Romawi, kebudayaan India juga mengilustrasikan hasil dari energy profiling mereka dalam bentuk nama dewa-dewa, sementara itu di kebudayaan Nusantara kita sendiri mengilustrasikan hasil energy profiling ini dalam bentuk elemen, nama-nama hari atau ‘weton’.
Hal pertama yang perlu kita sadari dulu adalah bahwa kesemua istilah yang digunakan di berbagai energy profiling tersebut adalah istilah ‘analogis’ atau ilustratif, dimana istilah tersebut dipilih untuk mewakili karakter energi tertentu, sehingga alih-alih terjebak ke istilah yang digunakan kita hendaknya memahami mengapa istilah itu digunakan dan apa karakter energi spesifik yang diwakilinya.
Hal kedua yang tak kalah pentingnya untuk kita pahami adalah bahwa ada kalanya apa yang dijelaskan dalam satu energy profiling terdengar berbeda dengan yang dibahas di teknik energy profiling lainnya, bisa jadi kita akan menemui fenomena bahwa hasil analisa energy profiling dari teknik Astrologi Barat justru berbeda dengan hasil analisa energy profiling dari Astrologi Cina.
Apakah berarti yang satu salah dan yang lain benar? Bukan begitu, yang perlu kita sadari adalah belahan dunia yang berbeda memiliki cara pandang dan filosofi berbeda, termasuk sudut kemiringan yang juga akan berbeda dalam memandang langit dan mengamati pergerakan planet.
Esensi yang dibahas di energy profiling yang berbeda sebenarnya sama, hanya saja ia disajikan dengan ‘kemasan’ yang berbeda, disinilah ketika kita memahami esensi dari setiap energy profiling kita justru akan bisa menggabungkan hasilnya dan mendapatkan hasil analisa yang lebih utuh serta saling melengkapi, karena bisa jadi satu hal yang tidak dibahas di satu energy profiling justru dibahas di energy profiling lainnya, atau bisa jadi keduanya dibahas dengan cara berbeda dan perlu ditarik dulu benang merahnya agar kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh.
HARI KELAHIRAN DAN ENERGY PROFILING
Sampai sejauh ini besar harapan saya Anda sudah memahami dua hal yang esensial: pertama, perubahan posisi dan formasi planet menghasilkan perubahan medan energi di bumi tempat kita tinggal, yang mempengaruhi vibrasi alami yang kita alami.
Kedua, karakter dari medan energi yang terbentuk di bumi sebagai hasil dari perubahan posisi dan formasi planet ini telah dipetakan oleh leluhur kita dulu, yang dalam artikel ini disebut sebagai energy profiling.
Lantas apa hubungannya dengan momen kelahiran? Karena kali ini pemahaman kita sudah lebih matang, maka dengan menggunakan kedua prinsip yang sudah dibahas tadi sebelumnya, mari kita mulai saja penjelasannya.
Begini, sekali lagi, perubahan posisi dan formasi planet akan mempengaruhi medan vibrasi di bumi, ketika kita lahir maka kita terlahir di bawah naungan formasi planet spesifik dengan karakter vibrasi khasnya yang sedang terbentuk di bumi ini, di hari ketika kita lahir dan kita menghirup tarikan napas pertama maka saat itu karakter vibrasi yang sedang berlangsung di bumi tempat kita tinggal ini kita ‘hirup’ dan kita integrasikan dalam diri kita, menjadi medan energi alami diri kita, saya menyebutnya sebagai ‘blueprint vibrasi’.
Karena medan vibrasi yang terbentuk di bumi ini sudah dipetakan dalam bentuk energy profiling maka kita tinggal melihat jenis energy profiling apa yang kita serap ke dalam sistem energi kita di waktu kelahiran tersebut, itulah yang kita jadikan acuan energy profiling pribadi kita, atau yang saya sebut sebagai ‘blueprint vibrasi’ tadi.
Setiap blueprint vibrasi memiliki karakter energi spesifik yang memiliki cara ekspresi spesifik. Dalam konteks sikap, kepribadian dan perilaku, blueprint vibrasi ini menyimpan ekspresi energi spesifik yang mempengaruhi seseorang untuk menampilkan kecenderungan sikap atau perilaku tertentu, dalam konteks kesehatan blueprint vibrasi ini juga menyimpan ekspresi energi yang mempengaruhi cara kerja organ dan anatomi tubuh kita.
Itulah mengapa mereka yang memahami karakter ekspresi energi dari blueprint vibrasi spesifik ini seolah akan bisa ‘membaca’ kepribadian atau kondisi kesehatan seseorang berdasarkan informasi energy profiling dari blueprint vibrasi seseorang yang dianalisanya berdasarkan informasi waktu kelahirannya.
Dalam konteks hubungan, kita bisa menganalisa yang mungkin terjadi ketika terjadi dua atau lebih blueprint vibrasi bertemu satu sama lain, dampak positif dan negatif apa saja yang mungkin muncul karenanya.
Pun demikian dalam karir atau pencapaian kita, kita juga bisa menganalisa kecenderungan seseorang dalam berperilaku dan mengekspresikan energi alaminya, sehingga kita bisa melihat kemungkinan positif atau negatifnya dalam bidang yang dijalaninya, hal ini lebih sering dikenal di masyarakat umum sebagai ‘peruntungan’.
RAMALAN VS ANALISA PREDIKTIF
Jadi, apakah keilmuan ini merupakan ramalan? Saya pribadi lebih suka menyebutnya ‘analisa prediktif’, karena sifatnya prediktif maka bukankah hal ini bisa saja meleset? Tentu saja, karena ada begitu banyak variabel yang perlu kita perhitungkan di dalamnya, belum lagi membicarakan variabel puncak yang kita tidak boleh kita lupakan: ketentuan Tuhan bagi hamba-Nya.
Pada akhirnya jam terbang dalam memahami cara kerja dari blueprint vibrasi ini sambil memperhitungkan berbagai jenis variabel yang ada di dalamnyalah yang akan menjadi kunci penting dalam menganalisa tema kehidupan dan juga tema tantangan dalam kehidupan seseorang.
Tidak bisa dipungkiri, proses mengungkap energy profiling yang membentuk tema kehidupan dan tema tantangan seseorang dari waktu kelahirannya ini sering kali terlihat seperti ‘ramalan’, hal ini karena berbagai aspek yang diungkap dalam prosesnya sering kali bisa mengurai begitu banyak informasi dari masa lalu sampai masa yang tergolong ‘jauh ke masa depan’.
Jika demikian, bukankah pertanyaannya adalah: dari mana berbagai hal yang nampak seperti ‘ramalan’ ini berasal?
Pertanyaan ini lagi-lagi akan mengajak kita memahami esensi dari energy profiling, yaitu mengidentifikasi karakter vibrasi spesifik yang terbentuk dari perubahan posisi dan formasi planet.
Sekali lagi, waktu kelahiran menjadi momen dimana kita menyerap dan menginternalisasikan karakter vibrasi spesifik yang sedang terbentuk di bumi ini, berdasarkan posisi dan formasi planet yang sedang terjadi di langit, dimana energi ini kelak menjadi blueprint vibrasi alami otentik kita, yang bersifat tetap sejak kita lahir.
Yang kita tidak boleh lupakan adalah bahwa setelah kita lahir pun alam ini terus bergerak, semua objek langit pun kembali bergerak sesuai dengan karakter dan iramanya, pergerakan itu akan kembali menghasilkan vibrasi yang khas di dunia tempat kita tinggal ini.
Blueprint vibrasi yang terbentuk dari waktu kelahiran bersifat tetap dan tidak akan berubah, namun demikian vibrasi di sekeliling kita akan terus berubah mengikuti perubahan posisi dan formasi planet, pertemuan antara blueprint vibrasi pribadi kita dengan vibrasi di bumi yang terus berubah mengikuti pergerakan objek langit inilah yang kelak melahirkan efek tersendiri, efek dari pertemuan antara blueprint vibrasi pribadi dan vibrasi alam inilah yang dipetakan di berbagai keilmuan yang membahas studi waktu kelahiran seperti Astrologi, Numerologi, Human Design dan BaZi.
Ketika pertemuan antara blueprint vibrasi pribadi dengan vibrasi alam ini bersifat harmonis maka kita sedang menjalani kehidupan yang sejalan dengan energi alam, inilah yang kelak dikenal sebagai ‘hari baik’, sementara ketika pertemuan vibrasi ini ‘berkonflik’ dan menimbulkan ‘gesekan’ maka inilah yang disebut ‘hari buruk’.
Apakah energi yang harmonis atau energi yang berkonflik ini sudah pasti melahirkan ‘keberuntungan’ dan ‘kesialan’? Belum tentu, masih ada faktor lain yang mempengaruhinya, yaitu ‘kesiapan atau kondisi mental kita dalam menjalaninya’.
Hanya karena perkiraan cuaca mengatakan hari ini akan hujan, apakah itu berarti kita pasti kebasahan? Belum tentu, bisa saja kita terhindar dari kebasahan karena kita tidak kemana-mana, bisa juga kita justru mengantisipasinya dengan membawa jas hujan.
Begitu juga ketika perkiraan cuaca mengatakan hari ini adalah hari yang cerah, belum berarti seseorang akan dengan begitu saja berbahagia menjalaninya, bisa saja ia membawa masalah pribadi dan bersungut-sungut di cuaca yang cerah itu.
Ramalan adalah sesuatu yang tidak berdasar, sulit mendefinisikan mekanismenya, itu yang membuat prosesnya sulit diduplikasi dan diajarkan pada sesama. Yang kita lakukan dalam keilmuan studi waktu kelahiran adalah sebuah proses analisa yang sangat logis, dengan memahami karakter vibrasi dan memahami seperti apa dampak dari pertemuan antara karakter vibrasi yang berbeda, hal ini menjadikan keilmuan ini bisa dipelajari oleh siapa pun.
Dalam posisinya sebagai keilmuan analisa prediktif, esensi utama dari keilmuan ini justru bukan untuk meramal dan menyerah pada keadaan, melainkan membantu kita menyiapkan diri dengan lebih baik dalam menyikapi dinamika vibrasi yang berlangsung.
Seperti dikatakan oleh Jim Rohn: kita tidak bisa mengendalikan arah angin, namun kita selalu bisa mengendalikan arah layar, kita tidak bisa mengendalikan pergerakan planet dan dampak energi yang dihasilkannya, namun kita selalu bisa menyiapkan diri dalam melaluinya, itulah esensi dari analisa prediktif.
ESENSI ENERGY PROFILING
Esensi dari energy profiling adalah mengelompokkan jenis-jenis vibrasi yang terbentuk berdasarkan pergerakan posisi dan formasi planet, cara dari vibrasi ini dikelompokkan dan ‘dinamai’-lah yang berbeda-beda di antara satu keilmuan dengan yang lainnya.
Dalam Astrologi Barat misalnya, pengelompokkan jenis energy profiling ini dilakukan ke dalam klasifikasi 12 zodiak dan nama-nama planet, dalam Astrologi Cina (BaZi) proses ini dilakukan dengan mengelompokkan jenis-jenis energy profiling yang terbentuk ke dalam 5 elemen, yang kelak dipetakan menjadi 10 batang langit dan 12 batang bumi.
Esensi dari prosesnya sama: blueprint vibrasi yang terbentuk dari waktu kelahiran dikelompokkan ke dalam kategori atau istilah tertentu, perubahan vibrasi alam yang terus berubah dari waktu ke waktu pun dikelompokkan ke dalam kategori dan istilah tertentu, pertemuan dua kategori energy profiling atau lebih, dengan karakter spesifiknya masing-masing inilah yang dianalisa.
Beberapa keilmuan melakukan pengelompokkan ini dengan sedemikian spesifiknya, seperti dalam Human Design yang mengelompokkan blueprint vibrasi ini dengan sangat mendetail berdasarkan keaktifan dari 9 chakra, 36 channels, 64 gates, 6 lines, 6 colors, 6 tones, 5 base, 12 profiles, 3 circuitry dan masih banyak lagi detail lainnya.
Semakin detail sebuah keilmuan menjabarkan energy profiling yang dibahasnya, maka informasi waktu kelahiran yang diperlukan pun semakin mendetail, melibatkan jam dan menit kelahiran secara spesifik, hal ini karena bahkan dalam hitungan menit pun objek langit di tata surya kita terus bergerak dalam skala yang lebih mendetail.
Keilmuan lain bisa saja membahasnya secara sederhana, seperti numerologi yang mengelompokkan jenis-jenis energy profiling ini dengan cukup sederhana, yaitu hanya berbasis 9 pengelompokkan, yang direpresentasikan dalam bentuk angka (numerik).
Memahami analisa waktu kelahiran dan hubungannya dengan perubahan medan energi alam akan membuat kita lebih memahami seperti apa momentum yang terbentuk dari keduanya, analisa inilah yang akan memberitahu kita gambaran ‘tema kehidupan’ yang seseorang alami.
Ada kalanya dalam periode tertentu medan energi alam bisa sedemikian selaras dengan kita, ada kalanya juga membebani kita, yang membebani inilah yang saya sebut sebagai ‘tema tantangan’, mengapa dikatakan ‘tema tantangan’? Karena jenis momentum pertemuan medan energi yang terbentuk bisa sedemikian spesifik dan bisa diterjemahkan menjadi berbagai bentuk analisa peristiwa yang ‘menantang’ atau ‘memberatkan’, nantinya ketajaman dan kedalaman analis dalam menterjemahkan momentum energi ini yang menentukan ketepatan analisanya, yang jelas mengetahui momentum ini membuat kita lebih mudah menyiapkan diri dalam menghadapinya.
Saya biasa menggambarkan keseluruhan analisa waktu kelahiran ini seperti kita membayangkan diri kita sebagai sebuah kapal, dimana blueprint energi diri kita menggambarkan jenis profil spesifik dari kapal ini, sementara medan energi alam adalah ombak lautan dan cuaca, mengetahui profil spesifik kapal dan jenis ombak serta cuaca ini akan memudahkan kita menentukan seperti apa strategi terbaik yang harus sang kapal terapkan dalam menjajaki ombak dan cuaca, mereka yang tahu tentu lebih mudah mengendalikan jalannya kapal dibandingkan mereka yang tidak tahu.
Ingin mengetahui lebih jauh tentang Astrologi, Numerologi dan/atau Human Design? Memerlukan layanan konsultasi Astrologi, Numerologi dan/atau Human Design untuk membantu Anda dan/atau kerabat Anda mengenali tema kehidupan yang dijalani? Atau ingin mempelajari Astrologi, Numerologi dan/atau Human Design secara serius sampai bisa menggunakannya secara praktikal dalam hidup Anda? Silakan menghubungi ke kontak yang tertera.