Hidup sejalan dengan tema kelahiran

“Jika kau hidup sejalan dengan alam kau tidak akan pernah kesulitan, jika kau hidup dengan hanya mengikuti apa yang orang lain pikirkan kau tidak akan makmur.” 

 – Lucius Annaeus Seneca – 

Bayangkan sebuah kendaraan yang sedang melalui berkelok-kelok rute perjalanannya dengan berbagai medan jalan dan cuaca

 Jika kita adalah kendaraan tersebut dan kelok rute perjalanan yang kita lalui dengan semua medan jalan beserta cuacanya adalah kehidupan yang kita jalani sekarang ini, maka pertanyaan penting untuk kita renungkan adalah:

• Sudahkah kita mengenali ‘kendaraan’ yang melaju ini dengan baik, sehingga bisa mengendarainya dengan benar? Dengan kata lain, sudahkah kita mengenali karakter otentik, kelebihan dan kekurangan diri ini sebagai kendaraan yang tengah melalui perjalanan kehidupannya?

• Sudahkah kita memahami jenis ‘rute’ yang kita lalui, mengenali lika-liku perjalanan, tantangan dan hambatan yang merintangi sepanjang jalan, sehingga kita siap mengantisipasi berbagai kesulitan itu sejak dini dengan strategi terbaik, baik secara mental atau pun dengan aksi-tindakan?

• Sudahkah kita mengetahui mengapa ‘kendaraan’ ini dibuat dan mengapa kendaraan ini harus ditakdirkan melalui jalan dengan rute dan tantangannya sekarang ini? Artinya, sudahkah kita mengenali alasan di balik tema kelahiran dan keberadaan kita saat ini sehingga kita harus menjalani kehidupan yang kita jalani sekarang dengan segenap karma, tantangan dan tema kehidupannya?

• Sudahkah kita merasa nyaman menjalani kehidupan ini sebagai diri sendiri karena tahu persis seperti apa diri kita seharusnya berpikir dan bersikap, sehingga kita bisa menjalani kehidupan sebagai pribadi otentik tanpa harus meniru atau membanding-bandingkan diri dengan orang lain?

• Sudahkah kita sedemikian kenalnya dengan diri, bekal, potensi dan tema kehidupan kita, sampai ketika dihadapkan dengan kerumitan persoalan kehidupan pun kita tahu bagaimana memperbaiki dan mengupayakan solusi terbaik yang sesuai dengan bekal dan tema kehidupan kita?

Percaya atau tidak, lebih banyak yang menjawab ‘TIDAK’ pada semua pertanyaan di atas, tak heran jika ada begitu banyak orang yang menjalani kehidupannya dengan tidak karuan, mereka kebingungan ketika dihantam badai kehidupan, merasa seolah kehilangan kendali atas hidupnya karena sejak awal mereka gagal mengenali tema kehidupannya sendiri

Kita semua terlahir di suatu momen dimana bumi, planet dan bintang membentuk formasi tertentu, yang mempengaruhi komposisi medan energi di bumi tempat kita tinggal ini ini, dimana medan energi yang terbentuk dari formasi bumi, planet dan bintang ini mempengaruhi kepribadian dan respon psikologis makhluk hidup di bumi.

Seiring dengan tarikan napas pertama di momen kelahiran, kita ‘menghirup’ medan energi spesifik yang terbentuk dari formasi planet spesifik ini dan ‘mengintegrasikannya’ sebagai medan energi pribadi kita, menjadikan karakter spesifik dari medan energi yang sedang berlangsung dan kita hirup itu bagian dari ‘sistem energi otentik’ diri kita. 

Medan energi yang terbentuk dari susunan planet ini bersifat spesifik, sedemikian spesifiknya maka lain waktu dan lain tempat kelahiran saja sudah mempengaruhi detail dari medan energi spesifik yang terbentuk dan melekat pada diri, menjadikan setiap orang memiliki karakter dan sistem energi spesifiknya masing-masing yang bersifat otentik.

Seiring waktu berjalan, formasi planet di sistem tata surya kita pun terus berubah, perubahan formasi planet ini pun menciptakan lagi medan energi spesifik, dimana medan energi spesifik yang terbentuk dari perubahan formasi planet ini kelak beresonansi dengan medan energi pribadi yang terintegrasikan sejak awal di tarikan napas pertama momen kelahiran kita, resonansi spesifik dari medan energi pribadi dan medan energi tata surya yang terus berubah inilah yang kelak melahirkan ‘tema kehidupan’. Disebut sebagai ‘tema’ karena pola dan pergeseran waktu spesifik dari resonansi energi ini memiliki ‘algoritma’ spesifik yang bisa dikalkulasi, dianalisa dan diprediksi

Karakter energi spesifik yang terbentuk dari formasi spesifik planet di tata surya serta pengaruhnya inilah yang kemudian dianalisa, dipetakan dan digambarkan oleh para leluhur di berbagai kebudayaan dalam berbagai bentuk, baik itu dalam bentuk representasi elemen seperti air, tanah, angin, api, logam dan kayu, atau pun dalam bentuk representasi visual seperti karakter hewan atau karakter mitologi klasik.

Merasa lebih familiar kali ini? Ya, representasi karakter energi spesifik yang terbentuk dari formasi spesifik planet di sistem tata surya itulah yang melatari munculnya Astrologi, keilmuan yang memetakan algoritma dan resonansi karakter energi spesifik itu dalam bentuk representasi elemen dan zodiak. 

Berbeda dengan pemikiran kebanyakan orang awam yang beranggapan bahwa Astrologi adalah keilmuan yang melibatkan ramalan, Astrologi adalah keilmuan yang memetakan karakter spesifik dari medan energi yang terbentuk dari formasi spesifik planet di tata surya ini, menganalisa bagaimana medan energi ini kelak membentuk respon psikologis dan mempengaruhi kehidupan seseorang, itulah mengapa di tangan orang yang tepat Astrologi bisa menjadi sebuah teknik transformasi yang dahsyat untuk membantu menata kehidupan yang sejalan dengan karakter energi otentiknya.

Human Design adalah sebuah keilmuan sintesis yang menggabungkan berbagai prinsip analisa hari kelahiran dari berbagai keilmuan seperti Astrologi, I-Ching dan Vedic Chakra System, dimana semua prinsip itu kemudian terangkum ke dalam satu ‘sistem’ yang terintegrasi.

Terintegrasinya berbagai sistem secara holistik menjadikan Human Design sebuah ‘kompas diri’ yang otentik. Memahami profil Human Design menjadikan kita memahami sistem operasional diri kita yang ketika kita jalani menjadikan kita hidup sebagai diri sendiri dalam versi terbaiknya

Sebagai sebuah keilmuan sintesis, yang menjadikan Human Design berbeda adalah ia bukan hanya memberikan kita pemahaman yang utuh tentang diri kita sendiri, namun juga bagaimana kita bisa ‘merespon’ kehidupan ini sesuai dengan profil  otentik diri kita. Human Design membekali kita petunjuk tentang bagaimana kita hendaknya membuat keputusan agar keputusan itu sejalan dengan tema resonansi profil diri kita dengan alam semesta.

Dapatkan kejelasan arah restorasi pribadi Anda…

Beberapa orang acap kali terheran dan asing dengan istilah ‘restorasi’ yang disuarakan di program ini, dan bukan ‘transformasi’, hal ini bisa dimaklumi mengingat frasa ini bukanlah frasa yang umum digunakan, namun demikian justru frasa ini yang menjadi esensi dari Human Design System.

Restorasi pada umumnya dimaknai sebagai ‘mengembalikan sesuatu ke kondisi semula’, namun sebenarnya restorasi bukan hanya mengembalikan sesutu ke kondisi semula, melainkan ke kondisi terbaiknya

Setiap makhluk hidup memiliki peran keberadaannya masing-masing bagi kehidupan ini, tidak ada satu hal pun yang keberadaannya sia-sia dalam hidup ini. Bersama momen kelahiran kita, Kehidupan sudah ‘menitipkan’ berbagai potensi untuk kita gunakan memenuhi peran keberadaan itu, agar memberi manfaat bagi sesama, ketidaktahuan kitalah yang menjadikan kita menjalani kehidupan yang tidak sesuai dengan amanat kehidupan tadi, kita menjadi pribadi yang ‘jauh’ dari hakikat kesejatian diri kita.

Esensi restorasi dalam Human Design System mengajak Anda untuk kembali ke kesejatian diri. Anda tidak harus berubah menjadi siapa pun, Anda hanya perlu menjadi diri Anda sendiri, namun dalam versi terbaiknya, menyadari dan menggunakan potensi yang sudah diberikan kehidupan untuk memenuhi peran keberadaan Anda, saat itulah energi Anda dan kehidupan mengalir selaras, menjadikannya harmonis dan seimbang