Lika-Liku Penetapan Resolusi Efektif
Daftar Isi
Selamat tahun baru 2022!
Yes, sambutan itulah yang kiranya pantas mengawali isi artikel ini, mengingat kita baru saja memasuki tahun baru 2022 dengan segala perayaannya di tanggal 31 Desember 2021 lalu.
Awal tahun selalu menjadi momen dimana banyak resolusi baru diluncurkan untuk menata kualitas hidup yang lebih baik dari tahun sebelumnya, agaknya tidak asing kita dapati betapa berita-berita tentang dipancangkannya resolusi tahun baru ini menghiasi lini masa di berbagai media sosial, baik itu resolusi yang berupa hasil pencapaian, seperti peningkatan keuangan, peningkatan karir, omzet bisnis dan sejenisnya, atau bisa juga resolusi berupa perubahan sikap dan kebiasaan, seperti lebih disiplin, lebih aktif berolahraga, dan banyak lagi jenis-jenis perubahan positif lainnya.
Pertanyaannya, berapa banyak kiranya resolusi ini yang benar-benar tercapai di akhir tahun?
Tulisan ringan ini dibuat untuk mengulas beberapa hal yang bisa menjadikan penetapan resolusi efektif, sehingga pergerakan dan pencapaiannya pun bisa berjalan efektif.
RESOLUSI SEBAGAI BAGIAN DARI NALURI
Bukan suatu hal yang aneh jika kita menetapkan sebuah resolusi pencapaian untuk diwujudkan, terlepas dari itu resolusi tahun baru atau pun resolusi rutin yang biasa kita tetapkan dari waktu ke waktu, bahkan boleh dikatakan bisa jadi sebagian dari isi hidup kita ini berisikan resolusi.
Dalam berbagai program pelatihan yang saya bawakan, kata resolusi sendiri saya kerap kali maknai sebagai ‘re-solusi’, artinya sebuah ‘solusi ulang’ (kata ‘re-‘ saya artikan sebagai ‘pengulangan’).
Dikatakan sebagai ‘solusi ulang’ artinya penetapan resolusi hendaknya bukan sebatas penetapan tujuan biasa, melainkan penetapan tujuan yang didasari sebuah proses perenungan tentang kualitas hidup yang dijalani selama ini, dan bagaimana penetapan tujuan – yang dijadikan resolusi – ini bisa menjadi sebuah jawaban yang lebih ‘tinggi’ atas berbagai solusi lain yang sudah didapat sebelumnya.
Sebagai manusia, merupakan suatu hal yang wajar jika kita selalu menginginkan kualitas hidup yang lebih baik dari waktu ke waktu, hal itu merupakan bagian dari naluri alami kita yang menginginkan perbaikan dan peningkatan suasana, ditambah lagi kita juga diberikan fungsi ‘kehendak’ yang menjadikan kita memiliki kemampuan untuk bukan hanya ‘menginginkan secara buta’ tapi ‘menginginkan sesuatu setelah melalui perenungan’, itulah kenapa saya kerap kali mengatakan bahwa resolusi adalah bagian dari naluri alami diri kita sebagai manusia.
RESOLUSI EFEKTIF VS RESOLUSI TIDAK EFEKTIF DARI SUDUT PANDANG HIPNOTERAPI
Dalam proses penetapannya, saya mendefinisikan bahwa sebuah penetapan resolusi dikatakan efektif jika ia ternyata nantinya bisa dilaksanakan secara efektif – bukan hanya menjadi sebuah wacana belaka – dan pergerakan dalam pelaksanaannya pun berjalan efisien dari waktu ke waktu.
Penetapan yang bisa dilaksanakan? Ya, itulah kata kunci yang saya kerap kali suarakan ketika menyampaikan perihal resolusi ini. Artinya, sejak awal ditetapkannya saja resolusi ini hendaknya sudah memenuhi kaidah yang tepat, bukan sesuatu yang ditetapkan secara asal-asalan bermodalkan asal bunyi semata tapi kemudian tidak bisa dilaksanakan.
Sudah ada banyak kaidah penetapan resolusi bertebaran di internet dan berbagai literatur, bahkan saya sendiri juga pernah mengulasnya di salah satu video saya di Youtube Channel saya, namun demikian di tulisan kali ini saya ingin fokus membahasnya dari sudut pandang hipnoterapi, atau lebih tepatnya: bagaimana sebuah resolusi bisa dikatakan efektif dari sudut pandang hipnoterapi?
Ingat, sebuah resolusi dikatakan efektif jika ia bisa dilaksanakan secara efektif, dalam kaidah penetapan resolusi yang umum berlaku di luar sana biasanya hal ini dihubungkan dengan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-Based), namun demikian dalam sudut pandang hipnoterapi terdapat satu hal yang paling mendasar sekali: resolusi yang ditetapkan itu disetujui oleh program yang ada di pikiran bawah sadar.
Dengan kata lain, sebuah resolusi bisa dikatakan bermasalah dari sudut pandang hipnoterapi jika sejak awal ditetapkannya saja ia sudah berlawanan dengan program yang ada di pikiran bawah sadar.
PIKIRAN BAWAH SADAR DAN RESOLUSI
Sebagaimana sudah berkali-kali saya ulas di berbagai tulisan saya sebelumnya di website ini, pikiran bawah sadar memiliki fungsi ‘proteksi’. Artinya, ia menjadi sebuah ‘sistem tidak kasat mata’ yang bertugas melindungi kita dari berbagai hal yang dianggapnya membahayakan diri kita.
Hal yang dianggap membahayakan ini salah satunya yaitu resolusi yang kita tetapkan.
Yes, Anda tidak salah baca, memang demikian adanya, meski resolusi adalah sesuatu yang kita ingin untuk capai atau dapatkan secara sadar, belum tentu hal itu menjadi sesuatu yang pikiran bawah sadar kita inginkan.
Pikiran sadar dan pikiran bawah sadar memiliki cara kerja yang unik (cara kerja dari kedua level pikiran ini bisa Anda temukan di artikel ‘Pikiran Sadar & Pikiran Bawah Sadar’), disinilah bisa jadi yang terjadi sampai-sampai pikiran bawah sadar menganggap sebuah resolusi sebagai ancaman adalah karena pernah ada kejadian atau pengalaman masa lalu dalam kehidupan seseorang yang berhubungan dengan hal tertentu, dimana di kemudian hari hal yang pernah dirasa sebagai ancaman itulah yang justru menjadi resolusi di masa depan.
Contoh sederhananya begini, bayangkan seseorang yang ingin mengalami peningkatan kondisi finansial di masa kininya, ia menetapkan target pencapaian finansial yang dirasanya nyaman sesuai dengan kompleksitas kehidupan masa kininya.
Yang tidak disadarinya – karena ia sendiri sudah lupa – adalah ternyata ia pernah mengalami kejadian traumatis yang berhubungan dengan uang di masa lalunya, entah itu dimarahi karena uang, atau menganggap orang kaya adalah orang jahat misalnya, atau kejadian sejenis lainnya, yang intinya sama, di kejadian itu dirinya di masa kecil menganggap bahwa uang dan kekayaan adalah suatu hal negatif yang tidak seharusnya dekat-dekat dengannya, karena membahayakannya.
Sebagaimana sudah pernah saya tuliskan di artikel ‘Terciptanya Masalah di Pikiran Bawah Sadar’, kejadian yang bernuanasa negatif yang terasosiasi dengan objek tertentu ini tidaklah hilang begitu saja, ia akan tersimpan di pikiran bawah sadar sebagai sebuah basis-data, sebuah informasi untuk dijadikan acuan, bahwa nantinya kalau ada hal-hal yang berhubungan dengan objek itu maka pikiran bawah sadar akan mengeluarkan sinyal agar kita menghindarinya.
Sinyal yang dikeluarkan oleh pikiran bawah sadar ini bisa dalam berbagai bentuk, bisa dalam bentuk rasa malas, rasa enggan, rasa minder, tidak percaya diri, sampai ke berbagai ‘kejadian misterius’ yang entah bagaimana menjadikan ada saja masalah yang membuat orang ini sulit untuk mengumpulkan uang atau terhubung dengan kekayaan, semata karena hal itu tidak diinginkan oleh pikiran bawah sadarnya.
Proporsi kekuatan dari pikiran sadar dan pikiran bawah sadar adalah kurang lebih 10% pikiran sadar dan 90% pikiran bawah sadar, jika kita gunakan ilustrasi ini untuk membandingkan dan menganalisa dampak dari pertemuan keduanya, yang mana yang akan lebih memegang kendali atas pencapaian resolusi kita? Sudah jelas pikiran bawah sadar kan? Lalu bagaimana kalau pikiran bawah sadar ini malah mengoperasikan program yang menyabotase pencapaian resolusi kit? Anda tentu sudah bisa mengira-ngira sendiri jawabannya.
HIPNOTERAPI SEBAGAI PENDUKUNG RESOLUSI
Jika sumber masalahnya terletak di pikiran bawah sadar, lalu bagaimana kita seharusnya memperbaikinya? Sudah jelas kiranya, yaitu dengan memperbaikinya tepat di sumbernya, yaitu di pikiran bawah sadar.
Namun disini juga terletak kendala berikutnya, sebagaimana sudah dijelaskan di artikel ‘Pikiran Sadar & Pikiran Bawah Sadar’, kedua level kesadaran ini beroperasi di gelombang otak yang berbeda, sehingga tanpa panduan yang tepat bisa dikatakan akan sulit sekali – jika tidak mustahil – untuk melakukan perubahan begitu saja di pikiran bawah sadar.
Disinilah hipnoterapi memegang peranannya, sebagai sebuah teknik terapi yang dilakukan pada pikiran bawah sadar, hipnoterapi justru menjadi solusi untuk kita menemukan sumber masalah yang menghambat penetapan resolusi yang kita buat, untuk kemudian menetralisirnya tepat di sumbernya.
Sebagaimana sudah dituliskan di artikel ‘Mengenal Hipnosis & Hipnoterapi‘ serta artikel ‘Tahapan Dalam Sesi Hipnoterapi’, dalam hipnoterapi terdapat tahapan penelusuran akar masalah, dimana tahapan ini dimaksudkan untuk menemukan apa kiranya akar masalah di pikiran bawah sadar seseorang yang menghindarkannya dari upaya mewujudkan resolusinya, disinilah seorang hipnoterapis melakukan serangkaian proses intervensi untuk bisa menetralisir akar masalah itu agar ‘program penghambat pencapaian resolusi’ itu bisa ternetralisir sampai tuntas, untuk kemudian digantikan dengan program baru yang lebih sejalan dengan proses pencapaian resolusi yang kita tetapkan.
Ingin mengetahui lebih jauh tentang hipnoterapi? Memerlukan layanan hipnoterapi untuk membantu Anda dan/atau kerabat Anda yang membutuhkannya? Atau ingin mempelajari hipnoterapi secara serius sampai bisa berpraktik secara profesional dan sistematis? Silakan menghubungi ke kontak yang tertera.