Mengenal Other Personalized Introject (OPI)
Daftar Isi
Sabtu, 13 Februari, 2021 kemarin menjadi momentum mengasyikkan dimana saya mengadakan workshop bertajuk ‘Treatment Plan for Other Personalized Introject (OPI) in Hypnotherapy Practice‘.
Diadakan secara online, workshop ini diikuti oleh segenap rekan sejawat sesama hipnoterapis yang ingin menambah perbendaharaan pengetahuannya dalam memfasilitasi sesi terapi, terutama yang berhubungan dengan penanganan ‘entitas gaib’ dalam sesi hipnoterapi.
Entitas gaib? Hinoterapi untuk menangani entitas gaib? Bukankah hipnoterapi sedianya merupakan keilmuan berbasis psikologi yang tidak berhubungan dengan keberadaan entitas gaib?
Sabar dulu, betul sekali adanya bahwa hipnoterapi adalah keilmuan yang sangat beririsan erat dengan keilmuan psikologi, namun demikian fenomena ‘gangguan entitas gaib’ yang membuat seseorang kelak mengalami permasalahan emosional, perilaku dan bahkan psikosomatis bukanlah suatu perkara baru dalam dunia konseling dan psikoterapi – meski fenomena ini sebenarnya lebih sering kita temukan pada metode penyembuhan berbasis spiritual.
Ya, berkaca pada sejarah dunia penyembuhan, hampir di setiap – jika tidak dikatakan semua – agama dan keyakinan spiritual bisa kita temukan adanya teknik ‘pengusiran’ terhadap apa yang dikenal sebagai ‘makhluk gaib’ ini, masing-masing dengan berbagai perspektifnya.
Bahasan akan keberadaan ‘entitas gaib’ dalam dunia penyembuhan berbasis spiritual bukanlah hal asing, namun bagaimana dengan dunia konseling dan psikoterapi klinis, adakah pemahaman yang bisa kemudian mengakomodir bahasan ini?
Secara resmi, bahasan ini tentu tidak akan ditemukan dalam dunia konseling, psikologi dan psikiatri klinis, namun bukan berarti penelitian untuk mengetahui lebih jauh fenomena ini tidak pernah dilakukan.
Dr. Carl A. Wickland (1861 – 1945), adalah seorang anggota dari Chicago Medical Society dan American Association for the Advancement of Science, yang juga merupakan kepala psikiater di National Psychopathic Institute.
Wickland dalam praktiknya memiliki spesialisasi dalam penanganan kasus skizofrenia, paranoia, depresi, kecanduan, manik-depresi, perilaku kriminal dan beragam jenis fobia lainnya. Namun demikian, berdasarkan tahunan jam terbangnya berpraktik menangani berbagai jenis klien, ia juga menemukan bahwa fenomena ‘ketempelan’ (attachment) adalah salah satu hal yang didapatinya menyebabkan seseorang bisa memiliki masalah emosi dan perilaku.
Sedemikian seriusnya Wickland menyelami fenomena ini sampai-sampai ia kemudian lebih fokus mengerucutkan praktik profesionalnya untuk meneliti fenomena ini melalui lembaga yang didirikannya, yaitu The National Psychological Institute of Los Angeles, sampai kemudian semua pengalamannya tersebut dibukukan dalam buku Thirty Years Among the Dead (1924) dan The Gateway of Understanding (1934).
Bukan hanya Wickland, seorang dokter yang mendalami psikologi klinis bernama William J. Baldwin pun mendalami fenomena ini, sampai ia kemudian mengembangkan teknik intervensi khusus atas ‘entitas gaib’ ini yang dikenal dengan nama Spirit Releasement TherapyTM, yang juga menjadi judul dari bukunya (1991).
Meski berbagai penelitian sudah dilakukan untuk mengakomodir pemahaman tentang ‘entitas gaib’ ini, tetap saja sampai sekarang bahasan ini tidak menjadi bahasan resmi dalam dunia medis dan psikologi.
Bahasan dalam artikel ini bukan mengajak Anda memandang atau meyakini entitas gaib dari sudut pandang agama atau keyakinan mana pun, melainkan memahaminya dari sudut pandang hipnoterapi, karena tidak bisa dipungkiri seiring berkembangnya jam terbang berpraktik akan tiba waktunya fenomena ini kita temukan.
Saya pertama kali menjumpai fenomena ini dalam sebuah sesi hipnoterapi yang saya fasilitasi pada klien, dimana saat itu sebuah ‘entitas gaib’ berdiam di ruang kesadaran klien dan turut membuat kualitas hidupnya berantakan. Jujur saja, awal menemukan fenomena ini rasa bingung dan gugup sempat menghinggapi, meski pada akhirnya tetap saja proses penanganan saya lanjutkan sampai masalah klien terselesaikan dengan teknik yang dikuasai saat itu.
Ketika mempelajari Resource Therapy (RT) dari Dr. Gordon Emmerson langsung, Dr. Emmerson mengisahkan pengalaman pribadinya menangani hal yang sama sampai ia kemudian merumuskan teknik khusus untuk menangani fenomena ini, berbekal pemahaman baru ini saya mendapati bahwa teknik penanganan ‘entitas gaib’ ini justru menjadi lebih sederhana dan lebih praktis untuk difasilitasi.
Bahasan akan ‘entitas gaib’ ini dalam RT dikenal sebagai Other Personalized Introject (OPI) yang jika diterjemahkan kurang lebih menjadi ‘Introject lain yang terpersonalisasi/menjadi Bagian dari kepribadian kita’.
OTHER PERSONALIZED INTROJECT
Saya menyukai kata ‘Introject lain’ yang digunakan dalam RT, karena hal ini memudahkan klasifikasi ‘entitas’ ini ke dalam satu terminologi.
Dalam bahasan yang Baldwin kembangkan, keberadaan ‘entitas’ ini terbagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu Earth Bound Spirit (EBS), Dark Force Entity (DFE) dan Extraterrestrial (ET) dengan penjelasan spesifik masing-masing yang menyertainya (Baldwin, 1999).
Frasa Introject dalam singkatan OPI juga memiliki makna yang perlu kita klarifikasi.
Introject adalah kesan atau fragmen-memori spesifik atas suatu objek atau sosok di luar diri yang melekat bersama memori setiap Personality Parts di pikiran bawah sadar (bahasan lebih detail tentang Personality Parts bisa Anda temukan di artikel sebelumnya: ‘Mengenal Bagian-Bagian Kepribadian Diri (Personality Parts)‘).
Sebagai Bagian dari sistem kesadaran dalam diri kita, setiap Personality Parts memiliki mode kepribadiannya masing-masing dimana setiap mode kepribadian ini terbentuk dari pengalaman tumbuh-kembang yang dialami individu, setiap kali Personality Parts terbentuk dalam diri seseorang maka mereka terbentuk dengan membawa memori atas pengalaman yang dialaminya ketika mereka terbentuk dan ketika mereka aktif, bersama memori itu akan ada kesan yang melekat atas objek atau sosok di luar diri, kesan atas objek yang melekat itulah yang kelak dikenal sebagai Introject.
Setiap Personality Parts memiliki kesan spesifik atas Introject, satu Personality Parts yang mengalami pengalaman menyenangkan bersama orangtua akan menyimpan Introject orangtua yang menyenangkan dalam memorinya, sementara itu Personality Parts lain yang mungkin saja mengalami pengalaman tidak menyenangkan bersama orangtua akan menyimpan Introject orangtua yang tidak menyenangkan dalam memorinya, ketika kita berbicara bergantian pada kedua Personality Parts tadi maka mereka akan mengisahkan Introject orang tua dengan cara dan kesan yang berbeda, meski sosok orangtua yang sebenarnya di luar diri adalah sosok yang sama, hal ini karena kesan spesifik yang melekat bersama Personality Parts tersebut atas sosok orangtua berbeda adanya, maka mereka pun menyimpan Introject yang berbeda.
Personality Parts tidak bisa dihilangkan, karena mereka adalah bagian dari struktur kesadaran kita. Sebagai satu fragmen-memori Introject bukan merupakan Personality Parts , maka mereka bisa dengan cepat dihapus atau dihilangkan dari dalam diri seseorang jika hal itu yang memang mereka inginkan.
Namun lain dengan OPI, mereka bukan Personality Parts dan mereka bukan fragmen-memori, mereka memang sebuah ‘keberadaan’ dari luar yang ‘masuk’, tetap dengan ego dan kesadarannya sendiri, karena mereka merasa mendapat manfaat dengan berdiam dalam diri klien, keberadaan mereka dalam diri klien ini lantas mengganggu keseimbangan fungsi dari Personality Parts lainnya, menyebabkan masalah emosi atau perilaku yang menempatkan klien berada dalam mode disfungsionalnya.
Salah satu ciri dari keberadaan OPI yaitu ketika mereka muncul dan diajak berkomunikasi tentang asal-usul keberadaanya – apakah mereka adalah Bagian dari sistem kesadaran klien atau bukan – biasanya mereka menjawab bahwa mereka bukan Bagian dari kesadaran klien dan sering kali mereka sendiri tidak tahu dimana mereka seharusnya berada.
Ketika hipnoterapis melakukan negosiasi pada OPI dan OPI bersedia pergi ‘meninggalkan’ klien (lebih tepatnya: pulang, karena dalam praktiknya nanti kita sebenarnya ‘mengantar’ mereka ke tempat dimana mereka seharusnya berada), klien biasanya merasakan dengan jelas bahwa sesuatu ‘hilang’ dari dalam dirinya dan ia merasa lebih ringan karenanya.
Keberadaan psikologis Personality Parts tercipta dari jalinan fisiologis sistem syaraf di dalam otak, maka itu Personality Parts tidak bisa ‘diusir’. Dalam skala terburuk – karena hal ini sangat pantang dilakukan – seorang terapis bisa menyuruh/mengusir Personality Parts untuk pergi dan ia bisa saja menyetujuinya lalu seolah hilang, namun ketika dalam kondisi hipnosis kita kembali memanggilnya, Personality Parts itu akan tetap ada dan kembali berbicara. Dengan kata lain, mereka tidak benar-benar pergi, hanya sekedar ‘menepi’ sejenak dan ‘berpura-pura’ pergi.
Mengusir atau menyuruh Personality Parts pergi adalah pantangan besar dalam hipnoterapi, hal ini menunjukkan bahwa kita tidak menghormati peran dan fungsinya dalam diri klien, jika hal ini dilakukan maka Personality Parts bisa sangat tersinggung dan memutus komunikasi, ia bisa menimbulkan masalah yang lebih besar dalam diri klien sambil menolak diajak berkomunikasi lebih jauh nantinya.
Lain dengan OPI, sekali mereka sudah pergi dari pikiran bawah sadar dan kita mencarinya ulang, mereka tidak akan ada di sana, jika kita bertanya pada Personality Parts lain pun mereka akan menjawab bahwa OPI itu sudah pergi, hilang atau tidak ada.
CIRI, SIFAT DAN KARAKTER OPI
Keberadaan OPI dalam diri seseorang biasanya karena maksud ‘parasit’, mereka ada dalam sistem kesadaran dan hidup dengan mengkonsumsi energi psikis orang tersebut, emosi dan perilaku negatif yang ditampilkan seseorang menjadi ‘makanan’ bagi OPI tersebut.
Berdiamnya OPI di dalam sistem kesadaran akan mengakibatkan sistem energi psikis kita terganggu, ia ini bisa melekat pada Personality Parts yang terluka dan mengkonsumsi emosi negatif yang membebani Personality Parts tersebut, bisa juga OPI itu menggerakkan klien untuk melakukan perilaku negatif, karena perilaku itu menjadi asupan makanan baginya.
Tidak semua OPI berdiam dengan maksud negatif, beberapa OPI berdiam dalam diri klien untuk maksud positif, seperti leluhur yang ikut menempel di anak-keturunannya dengan maksud ‘melindungi’ misalnya, namun tetap saja dampak keberadaan mereka menimbulkan dampak negatif bagi klien karena sistem energi psikisnya menjadi tidak sehat sebagaimana seharusnya.
Dalam banyak kasus, OPI didapati bisa masuk ke dalam diri seseorang karena orang itu mengalami kejadian traumatis, terbebani emosi negatif, memiliki riwayat skizofrenia, atau pernah terlibat di acara yang bernuansakan mistis dan gaib (seperti permainan ‘jelangkung’, di Indonesia, atau permainan ‘Papan Ouija’ di Amerika), bisa juga karena sebuah kebetulan orang itu sedang berada di sebuah tempat dan tanpa sebab spesifik apa pun OPI itu lantas masuk karena ingin.
Keberadaan OPI bukanlah ditemukan ‘dengan sengaja’, hipnoterapis tidak akan menyediakan ‘layanan khusus’ untuk menghilangkan keberadaan OPI dalam diri seseorang, karena itu berada di luar ranah keahlian formal yang kita kuasai. OPI justru biasanya teridentifikasi dalam sesi terapi untuk penanganan masalah umum yang klien alami, seiring penanganan dilakukan bisa saja hipnoterapis dihadapkan dengan fenomena bahwa masalah yang dialami klien ternyata disebabkan keberadaan OPI dalam dirinya, disinilah hipnoterapis hendaknya menguasai keahlian yang memadai untuk memfasilitasi penanganan atas masalah ini.
Beberapa karakter dan sifat alami OPI bisa kita amati pada:
CARA MERESPON YANG TIDAK BIASA
Dalam proses terapi biasanya kemunculan OPI akan ditandai dengan cara mereka menjawab pertanyaan dengan respon yang tidak biasa, tidak seperti Personality Parts lain sebelumnya, kadang juga sambil menimbulkan rasa sakit di bagian tubuh tertentu.
Meski bisa jadi juga beberapa Personality Parts memang secara alami berbicara dengan cara berbeda, biasanya intuisi kita merasa ada yang ‘tidak biasa’ dengan cara berbicara klien, jika Anda termasuk pribadi yang peka pada energi, biasanya Anda akan merasakan hawa atau energi di sekitar turut berubah karenanya.
OPI biasanya melekat pada emosi negatif yang dialami Personality Parts, sehingga ketika Personality Parts terlepas dari emosi negatif atau trauma yang melekat padanya, OPI seolah kehilangan tempat untuk ‘melekat’ dan mulai memunculkan reaksi dalam diri klien.
NAMA YANG TIDAK LAZIM
Ketika kita melakukan pemanggilan dan menanyakan namanya, OPI sering kali menjawab dengan nama yang tidak biasa, bisa berupa nama orang (kebanyakan Personality Parts menyebutkan namanya berupa fungsi dan perannya, seperti ‘Senang’, ‘Ceria’, ‘Fokus’ dan sejenisnya, bukan dalam bentuk nama seperti yang digunakan sebagai identitas individu), atau dengan sebutan yang terdengar tidak lazim, seperti nama yang tidak umum ditemukan di kehidupan sehari-hari.
BUKAN BAGIAN DARI KLIEN
Dalam sesi hipnoterapi, hipnoterapis bisa menanyakan apakah OPI berasal dari dalam diri klien dan merupakan Personality Parts klien atau berasal dari luar.
Ketika diajukan pertanyaan ini OPI akan menjawab ‘tidak’ atau ‘bukan’ berasal dari dalam, ketika ditanya lebih lanjut bagaimana mereka bisa ada dalam diri klien biasanya mereka bisa mengisahkan jawabannya.
Namun demikian, beberapa OPI tidak bisa mengisahkan, mereka sendiri tidak tahu bagaimana mereka bisa ada dalam diri klien, seolah mereka tiba-tiba ‘tertarik’ ke dalam diri klien begitu saja karena dulu klien dan mereka pernah berada di tempat yang sama.
BUKAN DI TEMPAT YANG SEHARUSNYA
Pertanyaan lain yang bisa memperjelas profil OPI adalah apakah mereka merasa diri mereka berada di tempat yang seharusnya, atau mereka merasa bukan di tempat dimana mereka seharusnya berada.
Hipnoterapis perlu jeli mendengar jawaban klien, jika jawaban mereka adalah ‘bukan’, maka kita bisa langsung tahu bahwa kita berbicara dengan OPI, namun ada kalanya OPI menjawab ‘iya’, karena mereka tidak ingin pergi atau diusir, atau mereka memang merasa berada di tempat yang seharusnya, menjalankan tugasnya.
Jika intuisi kita mengatakan bahwa kita berbicara dengan OPI namun ia menjawab ‘iya’, maka kita perlu menindaklanjutinya dengan pertanyaan yang lebih spesifik, yang lebih bisa mengungkap keaslian dari OPI ini, apakah mereka benar Personality Parts atau bukan.
Jika jawabannya terdengar valid sebagai Personality Parts maka bisa jadi ia memang Personality Parts, namun jika jawabannya terdengar ganjil maka besar kemungkinan kita sedang berbicara dengan OPI.
Beberapa OPI bisa saja menjawab “Saya sudah berada di tempat yang seharusnya, saya ingin melindungi…(nama klien)…” Artinya, OPI merasa berada di tempat yang seharusnya karena ia memang merasa tugasnya adalah melindungi klien, bisa karena merasa peduli pada klien, atau karena ia ‘ditugaskan’ untuk itu oleh seseorang, intinya adalah kita bisa menindaklanjutinya lebih lanjut dengan pertanyaan yang akan semakin memperjelas profil dari OPI.
Penting bagi hipnoterapis untuk selalu tetap tenang ketika menghadapi OPI dan tetap menunjukkan rasa hormat padanya, kita cukup fokus membayangkan bahwa kita sedang berbicara dengan seseorang dan berdialog dengan baik, maka bertanyalah dengan santai, tanpa menunjukkan ekspresi takut atau mengancam.
PENAMPAKKAN OPI TERLIHAT ‘GANJIL’ DAN SEMUA PERSONALITY PARTS MEMANDANGNYA DENGAN SOSOK YANG SAMA
Kita bisa berkomunikasi dengan Personality Parts dan meminta mereka melihat sosok OPI dan menceritakan seperti apa dia terlihat, bisa juga dengan kita bertanya langsung ke OPI seperti apa dia terlihat, biasanya penampakkan mereka terlihat tidak lazim.
Berikutnya, sebagaimana sudah diulas di atas tadi bahwa setiap Personality Parts memiliki Introject spesifik, kesan atas satu sosok yang sama bisa disimpan sebagai Introject yang menyenangkan oleh Personality Parts ‘Ceria’ namun kesan ini bisa berbeda dengan yang disimpan oleh Personality Parts ‘Sedih’, yang menafsirkan Introject adalah sosok galak.
Lain dengan OPI, ketika OPI muncul dan kita meminta Personality Parts menceritakan kondisi dari OPI, Personality Parts yang berbeda akan menceritakan gambaran yang sama atas apa yang mereka lihat atas sosok OPI ini.
MEREKA MERASA TIDAK BISA PERGI KE TEMPAT SEHARUSNYA
Ketika ditanya apakah mereka merasa bisa ‘pulang’ ke tempat seharusnya atau tidak, biasanya jawaban OPI adalah ‘tidak bisa’ atau ‘sulit’ (hal itu yang membuat mereka masih berada di diri klien), ketika mereka tahu bahwa mereka bisa kembali pulang menuju cahaya selepas kita membantu mereka melepaskan beban-ganjalannya, biasanya mereka akan merasa lega dan tidak lagi resisten.
Pemikiran OPI bahwa mereka tidak bisa ‘pulang’ ke tempat dimana mereka seharusnya berada menjadikan mereka sedemikian takut untuk pergi dari diri klien, karena mereka tidak tahu kemana mereka harus pergi dan bagaimana nasibnya, hal ini yang membuat mereka bisa sedemikian resisten, ada kalanya mereka menunjukkan dirinya dalam ekspresi yang menyeramkan agar kita takut dan tidak lagi meminta mereka pergi meninggalkan klien.
Ketika dalam teknik penanganan kita mulai ‘mengantar’ mereka kembali pulang dan mereka sudah merasakan hangatnya cahaya tempat dimana mereka seharusnya berada, biasanya mereka merasakan ringan, lepas, bahagia dan bebas.
KARAKTER OPI BERAGAM ADANYA
Sebagaimana OPI membawa kepribadian mereka sendiri, yang tidak menjadi kepribadian asli klien, mereka bisa menunjukkan karakter yang keras, bisa juga lemah dan rapuh, tergantung pada kisah yang mereka bawa tentang keberadaanya.
Meski bukan Bagian dari kepribadian asli klien, karakter OPI biasanya mempengaruhi karakter klien, jika OPI yang menempel pada klien adalah OPI pemarah maka jangan heran jika klien pun menunjukkan perilaku demikian, ketika OPI ini tidak lagi menempel pada diri klien maka klien bisa langsung terbebas dari karakter itu.
OPI DALAM PRAKTIK HIPNOTERAPI DI INDONESIA
Jika praktik hipnoterapi di luar negeri yang jelas-jelas lebih mengedepankan hal rasional dan klinis saja masih kerap akan dihadapkan dengan fenomena OPI ini, Anda bisa mengira-ngira seperti apa ketika kita mempraktikkan teknik ini di Indonesia.
Saya tidak sedang mengatakan bahwa fenomena ini akan sering kita temukan, saya pun tidak setiap minggu menemukan fenomena ini dalam praktik profesional yang saya jalankan, yang ingin saya sampaikan adalah bahwa sudut pandang kita sebagai hipnoterapis yang sedang menangani klien sangatlah menentukan dasar dan kelancaran prosesnya.
Tidak bisa dipungkiri, budaya negara kita lebih mengakomodir pemahaman atas OPI ini dalam aktivitas sehari-hari yang kita jalani, hal ini hendaknya tidak menjadi sebuah masalah, namun hal ini bisa menjadi masalah jika hipnoterapis yang memfasilitasi prosesnya sendiri adalah seseorang yang bergelut dengan dunia supranatural dan memiliki sudut pandang sendiri terhadap OPI, alhasil ketika ia berhadapan dengan OPI ia justru memperlakukan atau menanganinya dengan tenik-teknik penyembuhan berbasis spiritual yang biasa dilakoninya.
Sebagai hipnoterapis, kita harus tegas dan jelas dalam mempraktikkan apa yang kita lakukan, janganlah kita nantinya malah mencampuradukkannya dengan teknik-teknik lain yang malah membuat klien merasa gamang karenanya, apalagi jika kita malah melebih-lebihkan fenomena ini dan membuat klien meyakini yang tidak-tidak karenanya.
Kasus OPI bisa terjadi bahkan pada klien yang tidak meyakininya, jika ini terjadi pada klien seperti itu maka kita tidak perlu membuat mereka turut meyakininya, tugas kita hanya memfasilitasi penanganan pada klien agar ia bisa lepas dari masalah yang dikeluhkannya melalui penanganan bersama kita.
Yang terpenting bagi hipnoterapis – terutama yang bergerak di bidang hipnoterapi klinis – adalah mengutamakan pendekatan yang bersifat klinis, namun tetap harus bersiap jika dihadapkan dengan fenomena non-klinis sekali pun, termasuk berhadapan dan memfasilitasi penanganan pada kasus yang melibatkan OPI.
Ingin mengetahui lebih jauh tentang hipnoterapi? Memerlukan layanan hipnoterapi untuk membantu Anda dan/atau kerabat Anda yang membutuhkannya? Atau ingin mempelajari hipnoterapi secara serius sampai bisa berpraktik secara profesional dan sistematis? Silakan menghubungi ke kontak yang tertera.