Mengenal Past-Life Regression Therapy
Daftar Isi
Di tengah obrolan dengan seorang calon klien beberapa waktu lalu, tiba-tiba sebuah pertanyaan terlontar yang membuat saya terkejut: “Kalau saya ingin pesan sesi Past-Life Regression boleh?”
Pertanyaan sederhana namun tak disangka itu tak urung membuat saya mengerutkan kening, pasalnya topik yang satu ini bukanlah topik sembarangan. Setelah melalui percakapan yang tidak sebentar, barulah saya memahami bahwa calon klien ini adalah seseorang yang suka mendalami bahasan-bahasan spiritual dan dari berbagai literatur bacaannya entah bagaimana ia tertarik akan topik yang satu ini.
Metode Past-Life Regression merupakan salah satu tenik yang dikenal untuk membawa seseorang ke kesadaran dirinya di kehidupan lampau (past-life)-nya, dengan kata lain masa reinkarnasinya di kehidupan itu.
Bahasan tentang reinkarnasi selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas, namun di sisi lain tentunya bahasan ini juga selalu menjadi topik kontroversial, karena berhubungan dengan keyakinan spiritual yang memang sifatnya sangatlah pribadi dan sensitif.
Pertanyaannya adalah: “Apakah kehidupan masa lalu (past-life) itu sungguh ada?”
Terus terang saja, saya tidak bisa memberikan jawaban, karena jawaban yang sembrono atas pertanyaan itu pun akan memicu konflik tersendiri kelak, karena sekali lagi topik yang bersinggungan dengan keyakinan spiritual adalah topik yang sangat sensitif. Yang meyakini dan yang membantah topik ini akan selalu memiliki landasan argumennya masing-masing untuk dipertahankan, yang jika keduanya terus-menerus dibenturkan maka bukan tidak mungkin akan terjadi keributan.
Begitu juga dengan tulisan ini, bukan untuk melabuhkan pendapat ke salah satu kubu yang menyatakan past-life itu ada atau tidak ada, melainkan membahasnya dari perspektif hipnoterapi dan teori kesadaran. Perihal Anda adalah pribadi yang meyakini keberadaannya atau sebaliknya, itu semua adalah pilihan pribadi Anda.
Sebelum mengulasnya lebih jauh mari sedikit ulas beberapa fenomena yang terhubung dengan past-life ini, secara garis besar menurut konsep reinkarnasi di berbagai keyakinan yang meyakininya, ketika seseorang meninggal maka yang sebetulnya meninggal hanyalah tubuh fisiknya, sementara itu kesadaran jiwanya akan kembali ke dunia ini untuk mempertanggungjawabkan hutang-hutang karma di kehidupan sebelumnya, baik itu karma baik atau pun sebaliknya, demikian terjadi berulang-ulang sampai kesadaran jiwa ini ‘matang’, lepas dari kemelekatan dunia dan akhirnya menyatu dengan Sang Pencipta, dikenal dengan nama moksha.
Dalam perspektif ini masalah-masalah yang dialami seseorang di kehidupan saat ini dianggap sebagai buah dari karma yang belum tuntas di kehidupan masa lalu dan harus dinetralkan di kehidupan saat ini.
Apakah demikian adanya? Terus terang saja, bukan kapasitas saya untuk menjawabnya, karena saya sendiri bukan seseorang yang kompeten dalam bidang spiritual sampai sedalam itu. Tulisan ini pun saya buat dalam kapasitas saya sebagai seorang hipnoterapis, karena dalam salah satu aliran hipnoterapi transpersonal dikenal sebuah teknik yang disebut Past-Life Regression, dimana teknik ini meyakini bahwa meski berpindah tubuh fisik berkali-kali, kesadaran jiwa seseorang selalu terhubung dengan berbagai kesadarannya di kehidupan sebelumnya, maka perjalanan Past-Life Regression dilakukan sebagai ajang mengetahui ada karma atau beban emosional di kehidupan masa lalu apa yang terhubung dengan masalah di kehidupan saat ini, selepas mengetahuinya diharapkan klien bisa melakukan perbaikan di kehidupan masa kininya, atau mengikhlaskan beban emosi kehidupan lalunya itu dan memperoleh kesembuhan atau perbaikan hidupnya di masa kini.
Bukan soal meyakini atau tidak, seiring waktu kita memfasilitasi sesi demi sesi terapi berbasis Age Regression, maka hanya soal waktu sebelum menemukan kasus yang membawa klien justru ke past-life-nya, meski bahkan tanpa dimaksudkan untuk itu, hal ini disebut sebagai Spontaneus Past-Life Regression.
Catatan: jika memang sedari awal klien meyakini konsep past-life dan bertujuan mengikuti sesi Past-Life Regression secara khusus dengan praktisi yang kompeten tentu tidak mengherankan, namun ketika hal ini terjadi pada klien yang tidak tahu-menahu konsep past-life dan tiba-tiba saja kita berurusan dengan Spontaneous Past-Life Regression bukankah hal ini memicu tanda tanya tersendiri?
Saya sendiri pada awalnya tidak menganggap hal ini serius, sampai suatu ketika menangani seorang klien dalam sesi Age Regression yang dari jalan ceritanya saja sudah tidak relevan dengan kehidupannya saat ini, setelah lebih banyak jalan cerita terungkap barulah menyadari bahwa klien masuk ke kisah yang berhubungan dengan past-life-nya (saat itu disimpulkan sebagai past-life karena latar cerita yang memang terjadi di jaman dulu dan entah bagaimana latar cerita itu bisa berhubungan dengan kisah klien di kehidupannya saat ini), yang jelas saat itu ketika masalah emosional di past-life-nya diselesaikan memang masalah emosional di kehidupannya saat ini pun terselesaikan, itu juga yang membuat saya mempelajari Past-Life Regression secara khusus dengan lebih mendalam pada akhirnya di kemudian hari, terlepas dari ada-tidaknya fenomena ini yang jelas lebih baik berjaga-jaga dan menyiapkan diri, karena dalam kapasitas membantu klien sebagai hipnoterapis, yang penting masalah klien terselesaikan dengan cara yang efektif dan dengan seijin klien.
Nah, sampai sini saja topiknya semakin menarik bukan? Tentu saja, kalau tidak untuk apa Anda meluangkan waktu untuk terus membacanya sejauh ini? Sabar, sebentar lagi kita akan kupas semua itu dengan lebih mendalam.
KONTROVERSI ‘REINKARNASI’
Fenomena akan ‘kelahiran kembali’ atau reinkarnasi memang sudah banyak diulas dalam banyak film dan kisah cerita, terutama yang berhubungan dengan kisah-kisah di aliran keyakinan tertentu. Lalu bagaimana dengan kisah di kehidupan sehari-hari?
Sedikit kisah untuk Anda, pada tahun 1930 di Delhi – India, seorang anak kecil perempuan berusia empat tahun bernama Shanti Devi mengatakan pada orangtuanya bahwa ia dulu tinggal di sebuah desa bernama Mathura, ia menceritakan dengan detail bahwa ia dulu adalah seorang ibu yang memiliki tiga anak namun meninggal ketika melahirkan, ia bisa mengingat bahwa dulu namanya adalah Ludgi.
Awalnya orangtuanya tidak terlalu memperdulikannya, namun karena Shanti Devi terus-menerus menceritakannya maka orangtuanya mencoba menyelidikinya, ternyata di sekitar area mereka memang ada sebuah desa bernama Mathura dan beberapa tahun lalu seorang wanita bernama Ludgi meninggal ketika melahirkan!
Orangtuanya pun membawa Shanti kesana, setibanya disana Shanti bisa berkomunikasi dengan dialek setempat yang berbeda dengan Delhi (India terdiri dari banyak daerah dengan bahasa dan dialeknya masing-masing). Bahkan lebih mengejutkannya lagi, Shanti bisa mengenali suami dan anak-anaknya di kehidupan masa lalunya, yang masih hidup ketika ia datang ke sana, ia juga bisa menceritakan dua puluh empat fakta yang tepat tentang kehidupan pribadi Ludgi.
Apa penjelasan logis di balik peristiwa itu? Kita akan pelajari dulu bersama-sama konsep-konsep tentang past-life, bagaimana itu terhubung dengan ‘keganjilan’ masa kini (dalam benak yang tidak meyakini) dan mengetahui penggunaannya dalam sesi terapi. Mengenai pilihan Anda untuk meyakini yang mana, saya kembali serahkan sepenuhnya pada diri Anda pribadi.
Di bawah ini adalah beberapa penjelasan tentang past-life dari berbagai sudut pandang.
FANTASI ATAU IMAJINASI
Dalam perspektif hipnoterapi, satu hal yang tidak pernah kita anggap remeh adalah imajinasi. Namun perlu diingat bahwa yang satu ini biasanya dijadikan bahan analisa dalam sesi Past-Life Regression resmi, jika klien ternyata menguraikan kisah dirinya berhubungan dengan para tokoh-tokoh populer yang ada di catatan sejarah yang diketahui klien dan bukan kebetulan jika tokoh itu adalah tokoh favoritnya.
Salah seorang klien saya dalam sesi Past-Life Regression mengisahkan bahwa ia dulu adalah seorang raja di sebuah kerajaan besar dan legendaris, yang mati karena pengkhianatan. Saya sendiri tidak tahu kisah tentang raja tersebut, tapi bukan kebetulan ketika berbicara dengan klien setelah sesi, ia sendiri secara tersirat mengakui mengagumi tokoh tersebut, hanya saja logikanya mencoba-coba untuk membenarkan hal ini dengan berdalih “Mungkin kekaguman saya karena saya dulu adalah sosok itu dan perasaan kagum ini sebetulnya adalah perasaan tidak rela yang belum tuntas.” Saya memilih tidak berkomentar dalam hal itu, Anda akan segera memahami alasannya dengan melanjutkan membaca.
Jika Anda membaca kembali tulisan ‘Hipnoanalisis & 7 Simtom Psikodinamika‘, Anda akan menemukan satu mental-block yang bernama atttribute dimana mental-block ini mengacu kepada sikap mengidolakan seseorang secara berlebihan yang membuat kita mengasosiasikan diri dengan sosok itu, sedemikian dalamnya asosiasi ini sampai-sampai tersimpan di pikiran bawah sadar, maka dalam sesi Past-Life Regression , kesadaran klien ‘meminjam’ sosok ini sebagai media terapi.
Dalam modul pelatihan Past-Life Regression para Past-Life Regression Therapist, dikenal sebuah kalimat sindiran yang berbunyi “Hmm…Anda adalah Cleopatra ketiga yang saya temui hari ini.” Kalimat sindiran ini cukup lucu mengingat bisa saja di pagi hari seorang klien menceritakan kisah masa lalunya sebagai Cleopatra dan ternyata di siang hari ada lagi klien yang menceritakan kisah yang sama, bahkan sampai yang ketiga di sore harinya.
Meski sekedar sindiran, ada kalanya mungkin klien memasuki sebuah kisah legendaris, yang anehnya ia sendiri sebetulnya tidak mengetahui jalan ceritanya, namun bisa mengisahkannya dengan detail. Fenomena ini pun bisa dijelaskan, dengan mengacu pada pemahaman berikutnya nanti, yaitu soul tapping dan universal consciousness (Anda akan menemukannya di bawah nanti).
REINKARNASI
Pemahaman satu ini cukup jelas kiranya, karena inilah sudut pandang yang meyakini bahwa memang kehidupan masa lalu itu ada dan kita sedang menjalani karmanya di kehidupan saat ini. Penjelasan dan beberapa contoh kasus untuk yang satu ini sudah banyak kita bahas sebelumnya, sehingga saya tidak akan terlalu banyak mengulasnya.
Bagi mereka yang meyakini fenomena reinkarnasi sebagai sebuah kenyataan, maka mereka biasanya mendalami teknik-teknik meditasi atau menjalani Past-Life Regression untuk mengetahui perjalanan di kehidupan masa lalunya secara sengaja, sehingga bisa melakukan perbaikan di kehidupan masa kininya.
Beberapa tokoh yang banyak menggagas eksperimen untuk menelusuri fenomena ini adalah Brian Weiss dan Arthur Winkler, dimana keduanya memfasilitasi ribuan sesi Past-Life Regression dan menyimpulkan beberapa di antaranya sebagai fenomena yang valid. Sebagai ahli dan tokoh besar, sah-sah saja bagi mereka untuk menyuarakan kesimpulannya, meski tentu saja adalah hak publik untuk meyakininya atau tetap membantahnya, karena sekali lagi, bahasan yang menyangkut topik spiritual akan selalu menjadi hal sensitif dan pribadi.
Organisasi hipnosis-hipnoterapi terbesar di dunia, NGH, melalui salah seorang pelopornya, Ormond McGill, pernah mengeluarkan publikasi yang kemudian dibukukan dengan judul ‘The Many Lives of Alan Lee’ dimana eksperimen ini cukup mengejutkan banyak kalangan dengan banyaknya indikator past-life yang terjadi sesuai versi aslinya dalam sesi perjalanan ini.
CRYPTOMNESIA
Dengan kecerdasan yang luar biasa dari pikiran bawah sadar, selalu ada kemungkinan dimana pikiran bawah sadar menyerap informasi dari sekeliling yang ia tidak sadari, namun informasi ini tersimpan di pikiran bawah sadar dan siap untuk diceritakan dalam kondisi trance.
Fenomena ini biasanya muncul ketika dalam sesi terapi klien bisa berbicara dalam bahasa lain yang dalam kesadaran normal tidak ia ketahui, bisa saja ketika kecil ia pernah memiliki tetangga atau kerabat yang berkomunikasi dengan bahasa tersebut dan pikiran bawah sadar men-download-nya untuk kemudian dipahami dengan caranya sendiri. Atau dalam kasus lain, pikiran klien men-download kisah tertentu yang berkesan baginya dan kisah inilah yang keluar dalam sesi Past-Life Regression .
Jika disangkutpautkan dengan kasus dimana klien mengisahkan latar cerita legendaris sebagai bagian dari past-life-nya, namun ketika ditanya dalam kesadaran biasa ia sendiri tidak mengetahui detail kisah legendaris tersebut maka fenomena ini bisa menjadi salah satu penyebabnya. Bisa saja di satu masa klien tanpa sengaja mendengar kisah legendaris itu namun tidak menyadarinya, atau lupa, dalam sesi Past-Life Regression tiba-tiba kisah itulah yang digunakan sebagai media terapi.
Membicarakan kemampuan pikiran bawah sadar memang satu hal yang mencengangkan, termasuk dalam fenomena cryptomnesia ini. Secara tidak langsung, perlu kita sadari juga pentingnya memilih lingkungan yang tepat untuk bergaul karena daya cryptomnesia ini menangkap berbagai hal di sekeliling kita meski tidak kita sadari, jika stimulus yang diterima baik tentu tidak jadi masalah, namun jika isinya adalah program-program yang berpotensi membuat masalah dalam hidup, maka hal ini perlu diwaspadai.
MEMORI GENETIK
Beberapa agama dan aliran keyakinan meyakini bahwa ketika seseorang meninggal maka kesadaran jiwanya akan menitis kembali namun masih dalam garis keluarganya. Artinya, dalam perspektif yang satu ini bisa saja seorang anak kecil yang lahir sekarang di kehidupan masa lalunya justru adalah kakek-buyut di keluarga itu.
Untuk mengimbangi (lebih tepatnya mungkin ‘mengilmiahkan’) keyakinan tersebut, sebuah landasan teori dari Carl Jung, tokoh terkenal dunia psikologi yang mempopulerkan konsep Analytical Psychology biasanya digunakan untuk membahasnya. Dalam teori lapisan kesadaran yang diintisarikan dari pemahaman Jung, ada satu lapisan kesadaran yang disebut genetic unconscious dimana konsep ini menjelaskan bahwa DNA menyimpan bukan hanya ciri genetik, melainkan juga memori, artinya di dalamnya pun tersimpan memori leluhur yang bisa diakses di level kesadaran tertentu, memori inilah yang diakses dalam sesi Past-Life Regression .
Namun bukankah ada kalanya seseorang dalam sesi Past-Life Regression memainkan peran yang benar-benar berbeda, bahkan di belahan negara lain yang berbeda yang nampaknya jauh sekali dari garis keluarga? Seorang Asia yang dalam kisah past life-nya adalah orang Eropa atau Afrika misalnya? Jawabannya ada di poin berikut.
SOUL TAPPING/UNIVERSAL CONSCIOUSNESS/AKASHIC RECORD
Masih mengacu pada pemahaman dari Jung, bahwa dalam kesadaran manusia bukan hanya lapisan kesadaran pribadi saja yang ada, melainkan juga sebuah ruang kesadaran kolektif, yang biasa dikenal sebagai collective unconscious mind, dimana di dalamnya segala kesadaran semesta tersimpan dari sejak dahulu kala sampai sekarang ini, dalam keilmuan theosophy dan anthroposophy hal ini juga dikenal sebagai akashic record atau ‘catatan langit’ (akashic diambil dari bahasa sansekerta: ‘akasha’, yang bermakna ‘langit’).
Berdasarkan perspektif ini, ketika seseorang mengakses past life-nya, baik secara sengaja dalam sesi hipnosis, ataupun tidak sengaja melalui mimpi atau pun dalam fenomena kehidupan sehari-hari, maka sesungguhnya belum tentu itu adalah past life-nya, melainkan salah satu rekaman yang tersimpan di ruang kesadaran kolektif, yang tanpa sengaja ter-download atau ‘tertumpah’ padanya.
Ada beberapa orang yang dikaruniai kelebihan supernatural tertentu, atau mungkin dengan mempelajarinya, yang bisa mengetahui jejak peristiwa di sebuah tempat tertentu secara detail seolah hal itu sedang terjadi, jika menggunakan pemahaman ini maka yang mereka lakukan adalah mengakses kesadaran kolektif yang terhubung dengan tempat itu.
SYMBOLIC METAPHOR
Yang satu ini adalah perspektif yang paling banyak digunakan oleh praktisi (hipnoterapis contohnya) yang tidak meyakini past-life namun menjumpai fenomena ini muncul dalam sesi terapi. Pemahaman ini membahas bahwa ada satu bagian yang sangat cerdas dan bijaksana dalam pikiran manusia, yang dikenal sebagai higher self, dimana bagian ini menyimpan solusi atas berbagai permasalahan dalam kehidupan manusia.
Namun karena cara kerja higher self yang tersimpan di level kesadaran yang berbeda, maka begitu juga cara kerjanya, berbeda. Dalam perspektif ini, diyakini bahwa higher self bekerja dengan bahasa simbolis, maka ketika seseorang datang dengan tujuan mengikuti sesi Past-Life Regression untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya, higher self inilah yang memberikan solusi padanya, namun berupa kisah metafora simbolis yang mengisahkan lika-liku masalah yang harus kita selesaikan dan ikhlaskan. Jika kebetulan kisah itu bersinggungan dengan kisah petualangan yang maha dahsyat, dikatakan bahwa higher self ini bekerja dengan caranya yang unik sesuai dengan gaya berpikir klien, biasanya hal ini terjadi pada mereka yang memiliki daya imajinasi yang luar biasa.
Itulah kiranya beberapa teori dasar tentang past-life dan lika-likunya, lalu yang mana yang Anda ingin yakini? Sekali lagi, semua itu kembali pada Anda pribadi, bukan kapasitas saya untuk menjawabnya.
Saya pribadi meyakini hal sederhana, yaitu bahwa yang paling utama dalam sesi terapi adalah kesembuhan klien, di sisi lain keyakinan mereka sendirilah yang menyembuhkannya, maka jika saya menghadapi fenomena ini muncul dalam sesi terapi yang bukan ditujukan untuk menyelesaikan past-life namun ternyata malah terjadi Spontaneous Past-Life Regression, saya memilih untuk mengikuti alurnya – dengan seijin klien tentunya – sampai titik dimana kesembuhan bisa diupayakan.
Baru selepas sesi selesai, saya akan meluangkan waktu untuk mengkonsultasikan semua fenomena ini sejelas mungkin dengan klien dan meluruskan berbagai pemahaman yang mungkin ada, serta menyerahkan sepenuhnya padanya untuk meyakini fenomena yang sejalan dengan keyakinannya.
Namun bagaimana jika klien secara khusus meminta sesi ini? Setiap hipnoterapis berhak menentukan kebijakannya masing-masing, di bagian akhir tulisan ini Anda akan menemukan saran saya dalam menyikapi Past-Life Regression, namun salah-satu yang paling penting adalah memastikan tujuan klien menjalani sesi ini.
Mengapa memastikan tujuan klien penting? Karena banyak orang beranggapan menjalani Past-Life Regression adalah untuk sekedar ingin tahu, inilah yang kurang tepat. Past-Life Regression bukan untuk sekedar jalan-jalan dan mengintip kehidupan masa lalu, melainkan untuk mengakses sebuah pesan kebijaksanaan yang berhubungan dengan visi dan kualitas hidup saat ini dari higher self.
Satu hal yang penting dalam melakukan Past-Life Regression adalah fokus pada esensi dan bukan pada kemasan. Tidak peduli seberapa dahsyat pun kisah yang ada di dalam past-life itu, kisah hanyalah kemasan, pesan moral dan pembelajaran dalam kisah itulah yang menjadi esensinya.
Kesalahan besar yang berpotensi muncul adalah jika terapis sendiri malah fokus pada kemasan dan tidak meluruskan esensi yang muncul, bisa saja klien malah menggunakan kisah yang ada di past-life sebagai pembenaran atas kondisi yang dialaminya saat ini dan bukan untuk memperbaiki hidupnya.
Hal ini sering terjadi jika klien larut dengan nafsunya sendiri atas hal yang ia ingin lakukan di kehidupannya sekarang, ingin bercerai karena menemukan sosok lain yang dianggapnya soul mate di kehidupannya dulu misalnya, nafsu ini bisa terbawa dalam sesi terapi dan memunculkan kisah yang sejalan dengan keinginannya (padahal bisa saja itu hanya imajinasi dan fantasi yang dicocok-cocokkan) yang malah seolah-olah kisah itu digunakan untuk membenarkan keputusannya di masa kini padahal keputusan itu berdampak buruk bagi orang lain.
TIPS MENYIKAPI PAST-LIFE REGRESSION
Bagaimana jika Anda adalah praktisi hipnoterapi profesional yang kebetulan belum pernah mendapati sesi seperti ini? Bukankah hal ini bisa saja terjadi? Jawabannya adalah: ya dan sangat mungkin.
Lantas bagaimana dan apa yang sebaiknya dilakukan? Di bawah ini saya bagikan beberapa tips praktis menyikapi fenomena ini.
- Jika Anda adalah orang yang tidak meyakini past-life namun mendapatkan klien yang ingin menjalani Past-Life Regression : buat keputusan tegas, jika Anda merasa itu bertentangan dengan keyakinan Anda, lebih baik tolak sedari awal dan rekomendasikan ia pada praktisi lain yang siap menangani.
- Jika Anda adalah orang yang tidak meyakini past-life namun Anda rasa itu bukan masalah karena Anda memiliki keyakinan lain bahwa yang utama adalah kesembuhan klien menggunakan media keyakinannya, maka sah-sah saja bagi Anda memfasilitasinya, dengan catatan pahami teknik dan prosedur yang tepat, hal ini akan dibahas segera di bawah nanti.
- Jika Anda adalah orang yang tidak meyakini past-life dan klien sendiri tidak tahu menahu soal ini namun terjadi Spontaneous Past-Life Regression: Pertama, serupa dengan poin sebelumnya, kembalikan dulu pada keyakinan diri Anda pribadi dan efeknya, jika Anda merasa hal ini bertentangan dengan keyakinan yang Anda yakini maka lakukan awakening dan sudahi sesinya seaman mungkin, diskusikan dengan klien untuk menyelesaikan masalahnya dengan cara lain, hal yang sama berlaku jika Anda meyakini namun tidak tahu cara memfasilitasi Past-Life Regression Therapy (ada prosedur khusus untuk Past-Life Regression Therapy, tidak bisa dengan sembarangan melakukannya).
- Jika selepas konseling lanjutan klien malah jadi memilih menyelesaikannya melalui jalur Past-Life Regression dan Anda bersikeras tidak ingin atau tidak bisa melakukannya maka rekomendasikan ia pada praktisi lain yang kompeten.
- Jika Anda adalah orang yang tidak meyakini past-life dan klien sendiri tidak tahu menahu soal ini namun terjadi Spontaneous Past-Life Regression, jika Anda rasa Anda tidak memiliki masalah dengan hal ini meski tidak meyakininya dan memang mampu memfasilitasinya, selalu dapatkan persetujuan klien terlebih dahulu, tetap hormati keyakinan dasar klien, jangan sampai yang terjadi dalam sesi terapi malah membuatnya galau dengan apa yang diyakininya sebelumnya, jika klien menyetujui maka Anda bisa lanjutkan prosedur terapi seaman mungkin sampai apa yang diyakini sebagai masalah di kehidupan itu terselesaikan.
Kita bahas kemungkinan lain, entah Anda meyakini atau tidak, intinya Anda tidak keberatan memfasilitasi Past-Life Regression Therapy dan mendapatkan klien yang tahu dan ingin menjalani sesi ini disinilah Anda wajib memerhatikan beberapa hal:
- Selalu pastikan keyakinan klien tentang past-life terlebih dahulu, disinilah keahlian bertanya menjadi penting adanya, jika klien sendiri masih ragu dan setengah-setengah, lebih baik lakukan konseling dan coaching terlebih dahulu, buka pikiran klien bahwa teknik Past-Life Regression hanyalah salah satu teknik terapi dan bukan satu-satunya, jika fokus utama klien adalah menyelesaikan masalah yang mengganggunya maka masih banyak pendekatan lain yang bisa digunakan. Pastikan klien mendapatkan kemantapan untuk menjalani sesi tanpa harus mengganggu sistem keyakinan yang sudah dimilikinya terlebih dahulu.
- Selalu pastikan ekspektasi klien akan sesi yang ingin dijalaninya. Jika klien hanya sekedar ingin tahu atau memiliki modus tersendiri untuk mengorek kisah past-life yang dianggapnya bisa mendukung keputusannya di masa kini, yang berpotensi berdampak buruk bagi orang lain, lebih baik lakukan konseling dan coaching mendalam, bisa jadi mereka memiliki dilema tersendiri yang sebetulnya bisa diselesaikan dengan cara biasa dan berdampak positif bagi banyak pihak pada akhirnya, daripada harus dengan melakukan Past-Life Regression.
- Selalu pastikan kondisi kesehatan klien sebelum mulai melakukannya, seperti sesi hipnoterapi pada umumnya, pastikan klien tidak memiliki kondisi kesehatan yang berpotensi memburuk akibat tekanan emosi berlebih, karena dalam sesi Past-Life Regression akan ada fase dimana kita mengajak klien menjalani akhir hayat di kehidupannya saat itu, kita tidak pernah tahu kehidupannya berakhir dengan cara seperti apa, jika ternyata dengan cara tragis maka hal ini akan benar-benar membuatnya terasosiasi dengan abreaksi yang luar biasa.
- Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, pastikan Anda memiliki keahlian yang mumpuni untuk memfasilitasi sesi ini, baik untuk memulai, membawa klien melalui perjalanannya dan mengakhiri sesinya. Keahlian reframing dan relearning sangat penting dalam proses ini agar klien benar-benar mendapatkan pembelajaran dari apa yang dilaluinya dan bukan untuk dihantui olehnya.
- Selalu edukasi klien untuk fokus pada isi dan bukan kemasan, apa pun yang terjadi pada sesi Past-Life Regression yang paling penting adalah pembelajaran dan pesan moral yang didapat, seheboh apa pun kisahnya, itu adalah petikan simbolis masa lalu, yang paling penting adalah perbaikan di masa kini.
- Analisa kondisi dalam Past-Life Regression, jika ada hal-hal yang dianggap belum terselesaikan (dalam sesi Past-Life Regression ada fase penelusuran untuk mengetahui ikatan, kontrak, hutang, atau hal lain apa pun yang belum terselesaikan di masa lalu) dan berpotensi merusak kualitas hidup saat ini, lakukan reframing dan relearning sebaik mungkin agar masalah ini tidak terasosiasi ke masa kini.
- Buka diri Anda dan siapkan diri sebaik mungkin, jika perlu tambah wawasan tentang hal-hal unik di berbagai belahan dunia dari aliran keyakinan. Percaya atau tidak, dalam sesi Past-Life Regression akan tiba waktunya Anda berhadapan dengan fenomena yang selama ini Anda tidak pahami, seperti klien yang kehidupan masa lalunya bukan di bumi, melainkan planet dan galaksi lain, dan bisa jadi masa-masa ribuan tahun dimana peradaban yang diceritakan di dalamnya sangatlah rumit untuk kita pahami dengan pemahaman saat ini. Anda tidak harus ikut-ikutan meyakini hal ini, yang penting siapkan mental dan diri ketika memfasilitasinya agar keheranan Anda tidak mengganggu jalannya sesi.
- Selalu sediakan sesi konseling, konsultasi atau coaching selepas sesi Past-Life Regression, selain untuk memastikan klien bisa membumikan pembelajaran yang didapatnya dari sesi yang ia lalui, juga untuk meluruskan seandainya ada pemahaman-pemahaman klien yang belum tepat akan jalannya dan manfaat dari sesi ini.
Perlu kita ketahui bahwa pendekatan yang digunakan dalam Past-Life Regression dan teknik lain yang masih terkait dengannya adalah termasuk pendekatan simbolis, artinya banyak pembelajaran yang bersifat simbolis dan multi tafsir di dalamnya, disinilah diperlukan kecakapan terapis untuk memandu klien memetik pembelajaran di dalamnya.
Yang paling penting bahwa pendekatan ini bukanlah satu-satunya cara, masih ada pendekatan lain yang bisa digunakan dan lebih mudah untuk dijelaskan. Saran utama dari saya lebih baik gunakan pendekatan biasa sebelum memutuskan masuk ke pendekatan-pendekatan transpersonal seperti Past-Life Regression dan lainnya, kecuali Anda memutuskan menjadi spesialis khusus dalam bidang itu.
Untuk keperluan hipnoterapi profesional, akan lebih baik mengedepankan pendekatan klinis biasa, karena sering kali masalah yang diselesaikan dengan sesi Past-Life Regression misalnya, bisa diselesaikan dengan pendekatan biasa lainnya, semua hanya soal menggunakan teknik yang tepat untuk kasus yang tepat, maka pastikan terapis bisa menggali kedalaman permasalahan sejelas dan sebaik mungkin.
Ingin mengetahui lebih jauh tentang hipnoterapi? Memerlukan layanan hipnoterapi untuk membantu Anda dan/atau kerabat Anda yang membutuhkannya? Atau ingin mempelajari hipnoterapi secara serius sampai bisa berpraktik secara profesional dan sistematis? Silakan menghubungi ke kontak yang tertera.