Neuro-Hypnotic Time Line Restructuring (NHTR) bersama Alguskha Nalendra menghadirkan penguasaan teknik tingkat lanjut, sintesis NLP dan hipnosis, untuk melepaskan diri dari berbagai permasalahan emosi, keyakinan yang membatasi (limiting belief), serta kebiasaan buruk yang menghambat kualitas hidup, dalam waktu singkat, langsung di akarnya.

Prinsip dan teknik perubahan berbasis garis waktu (time line) termasuk ke dalam pembelajaran tingkat lanjut dalam NLP, yang penguasaannya melibatkan pemahaman komprehensif atas hipnosis.

Time line menjadi satu konsep dalam NLP yang mengilustrasikan bagaimana pikiran kita mengorganisir memori secara kronologis dalam bentuk simbolis berupa garis waktu. Dalam konsep time line, pikiran bawah sadar "meletakkan" memori secara kronologis (berurutan) dari masa lalu sampai ke masa kini dalam bentuk perwujudan "garis waktu" dalam pikiran kita.

Konsep time line menggabungkan pemahaman hipnosis yang memandang program kehidupan sebagai memori, dan pemahaman NLP yang memandang program kehidupan sebagai struktur simbolis (submodality), dimana dalam konsep time line kedua cara pandang NLP dan hipnosis ini tergabung dalam satu ilustrasi simbolis garis waktu yang mengorganisir memori secara kronologis.

Popularitas dari konsep time line kelak melahirkan banyak teknik transformasi berbasis time line dalam NLP, seperti Time Line Therapy®, Time Based Technique, Mental-Emotional Release®, dan ragam teknik lainnya. Diterapkannya teknik perubahan berbasis time line ini juga yang memungkinkan proses transformasi dalam diri seseorang bisa terjadi dengan lebih efektif namun praktis.

Yang menjadikan konsep time line sebuah terobosan dalam NLP adalah cakupan serta kemungkinan yang luas akan kualitas perubahan yang bisa dihasilkannya.

Mencakup garis waktu masa lalu, teknik perubahan berbasis time line memungkinkan kita mengaplikasikan teknik perubahan NLP di garis waktu masa lalu untuk "membersihkan" memori masa lalu yang pernah terkontaminasi trauma, luka batin, atau keyakinan yang membatasi, yang di kemudian hari menjadi akar dari permasalahan emosi, perilaku serta psikosomatis dalam diri. Karena masalah yang terbentuk "dibersihkan di akarnya di masa lalu", maka perubahan ini turut meredakan gejala permasalahan yang seseorang alami di masa kini secara tuntas.

Namun tidak hanya itu. Mencakup garis waktu menuju masa depan, konsep time line juga memungkinkan kita menata masa depan yang lebih baik, dimana kita bisa meletakkan tujuan-impian kita di masa depan agar ia menjadi sebuah "program" yang menggerakkan diri kita untuk bergerak dengan lebih efektif mewujudkan hal yang kita inginkan tersebut.