Resource Therapy

Clinical Level Qualification

Untuk Anda yang siap mendapatkan manfaat terbaik dari Resource Therapy secara penuh

Waktunya jadikan diri Anda praktisi Resource Therapy dengan kompetensi utuh sebagaimana diformulasikan oleh Gordon Emmerson, PhD, penemu Resource Therapy itu sendiri

Resource Therapy Clinical Level Qualification bersama Alguskha Nalendra menghadirkan pembelajaran Resource Therapy tingkat lanjut sesuai standar kurikulum Gordon Emmerson, PhD selaku penemu dari Resource Therapy itu sendiri, dengan sertifikasi internasional sebagai "Clinical Resource Therapist" dari Resource Therapy International (RTI).

Resource Therapy
Learning Pathway

Sesuai ketentuan dari Gordon Emmerson PhD dan Resource Therapy International, pembelajaran Resource Therapy dilakukan secara berjenjang dan terdiri dari 2 level: (1) Resource Therapy Foundation Training dan (2) Resource Therapy Clinical Level Qualification.
Pembelajaran di Resource Therapy Foundation Training menjadi titik awal dimana para pembelajar diajak memahami konsep dasar seputar Parts, teknik terapi yang melibatkan Parts, dan konsep dasar Resource Therapy sebagai teknik Parts Therapy modern berbasis rekonsolidasi memori.
Namun demikian, sesuai dengan judul yang menyertainya, "Foundation", kedalaman pembelajaran di Resource Therapy Foundation barulah membahas Resource Therapy di "permukaan" sebelum kita mulai menyelaminya di level yang lebih dalam.

Lengkapi penguasaan
Resource Therapy

Jadi praktisi Resource Therapy dengan kompetensi utuh dan lengkap sesuai standar Resource Therapy International

Anda sudah mengalami langsung keseruan memahami dasar teori dan praktik Resource Therapy di Resource Therapy Foundation Level. Waktunya lengkapi penguasaan Anda sekarang dengan keahlian lengkap Resource Therapy yang bisa Anda gunakan untuk menghadirkan sesi terapi dan konseling yang berkualitas, yang menjangkau keberadaan Parts yang bermasalah di levelnya yang lebih dalam dan memberikan solusi yang mereka butuhkan untuk lepas dari masalahnya.
Clinical Level Qualification of

Resource Therapy

Pembelajaran Resource Therapy tingkat lanjut sesuai kurikulum standar yang dikembangkan oleh Gordon Emmerson, PhD dan menjadi kurikulum standar Resource Therapy International sebagai institusi resmi yang didirikan oleh Dr. Emmerson untuk menyebarkan dan mengembangkan RT ke berbagai penjuru dunia.
Di program ini, pembelajaran teori, demonstrasi dan praktik Resource Therapy difokuskan untuk membekali pemahaman tingkat lanjut seputar Resource Therapy Process dan Resource Therapy Actions dalam praktik profesional.
International

Recognition

Pelatihan ini adalah pelatihan yang secara resmi berafiliasi dengan Resource Therapy International (RTI).
Selepas menyelesaikan pelatihan ini dan dinyatakan lulus para peserta akan mendapatkan sertifikat pengakuan kompetensi mereka sebagai "Clinical Resource Therapist" dari Resource Therapy International, dan berhak melanjutkan pembelajarannya ke jenjang yang lebih tinggi kelak menjadi seorang "Resource Therapy Trainer" yang bisa mengadakan pelatihan Resource Therapy secara mandiri.
Pengarah Program

Alguskha Nalendra

Sistematika pembelajaran Resource Therapy dalam program ini diformulasikan oleh Alguskha Nalendra, yang merupakan Senior Trainer dan Supervisor resmi dari Resource Therapy International, yang juga dipercaya oleh Dr. Emmerson sebagai Executive Director untuk Indonesia dan Malaysia.
Dengan latar belakang sebagai seorang clinical hypnotherapist dan professional coach yang aktif berpraktik membantu para kliennya, Alguskha Nalendra telah mendalami dan mempraktikkan Resource Therapy selama bertahun-tahun dalam praktik profesionalnya, sampai menemukan formulasi Resource Therapy yang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia.
Resource Therapy dikembangkan di luar negeri, dalam praktiknya di Indonesia sudah tentu akan ada perbedaan cara berpikir dan karakter psikologis, disinilah dedikasi Alguskha Nalendra dalam meneliti dan mendesain formulasi praktik dari Resource Therapy yang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia membuatnya dipercaya oleh Dr. Emmerson untuk mengembangkan Resource Therapy Indonesia, institusi pembelajaran resmi Resource Therapy di Indonesia yang berafiliasi resmi dengan RTI.

Instruktur program

Tim Alguskha Nalendra yang akan memfasilitasi pembelajaran
Mulai tahun 2025, program pembelajaran Resource Therapy Foundation Level Training & Clinical Level Qualification difasilitasi oleh tim Resource Therapy Trainer didikan Alguskha Nalendra langsung, sementara Alguskha Nalendra sendiri lebih menjadi pengawas program yang mensupervisi keseluruhan jalannya acara.
Alguskha Nalendra sendiri fokus memfasilitasi pembelajaran di Advanced Clinical Level Qualification & Resource Therapy Trainer.

dr. Heragustianto Ali Murni

Medical Doctor
Resource Therapy Trainer

Tuntun Widyanti, S.Psi., Psikolog

Clinical Psychologist
Resource Therapy Trainer

Yang dipelajari

Dalam "Resource Therapy Clinical Level Qualificaton"
  • Resource Therapy Diagnosis: paradigma yang esensial di balik pentingnya proses diagnosis Resource Pathology dalam Resource Therapy Process dan Resource Therapy Actions.
  • Resource State Diagnosis & Clinical Diagnosis in DSM-5: perbedaan tujuan dar proses diagnosis dalam Resource Therapy dengan diagnosis dalam Psikologi klinis, memahami keterhubungan dari proses diagnosis dalam Resource Therapy dengan diagnosis dalam DSM-5.
  • In-Depth of Resource State Diagnosis: mengenali dan memastikan perbedaan dari setiap karakteristik patologi Vaded State, Retro State Conflicted State dan Dissonant State.
  • Intelectual Memory & Sensory Experience Memory (SEM): jenis-jenis memori dalam pembentukan Resource State, memahami pentingnya penggunaan SEM dalam berbagai proses di Resource Therapy Process dan Resource Therapy Actions untuk memaksimalkan proses penanganan.
  • Conflicted State Negotiation: spesifikasi di balik gejala Conflicted State beserta berbagai manifestasi gejala permasalahannya, praktik proses dan tindakan penanganan (Resource Therapy Actions) untuk menormalkan gejala patologi Conflicted State.
  • Specific Treatment Plan for Dissonant State Pathology: spesifikasi di balik gejala Dissonant State beserta berbagai manifestasi gejala permasalahannya, praktik proses dan tindakan penanganan (Resource Therapy Actions) untuk menormalkan gejala patologi Dissonant State.
  • Deal with Heavy Emotion: memfasilitasi penanganan pada Resource State yang membawa beban emosi dalam skala besar seperti kesedihan, kebencian, kemarahan dan kehilangan/penyesalan, mengenali jenis SEM yang dibawa oleh Resource State dan cara menormalkan SEM yang berperan di balik gejala permasalahan.
  • Specific Treatment Plan for Vaded State with Confusion Pathology: spesifikasi di balik gejala Vaded State with Confusion beserta berbagai manifestasi gejala permasalahannya, praktik proses dan tindakan penanganan (Resource Therapy Actions) untuk menormalkan gejala patologi Vaded State with Confusion.
  • Understanding Vaded State with Fear dan Vaded State with Rejection: spesifikasi di balik gejala Vaded State with Fear dan Vaded State with Rejection beserta berbagai manifestasi gejala permasalahannya.
  • Bridging to Origin Sensitizing Event: praktik teknik Bridging untuk mengidentifikasi kejadian yang pertama kali membentuk keberadaan Vaded State with Fear dan Vaded State with Rejection.
  • Specific Treatment Plan for Vaded State with Fear dan Vaded State with Rejection: praktik proses dan tindakan penanganan (Resource Therapy Actions) untuk menormalkan gejala patologi Vaded State with Fear dan Vaded State with Rejection.
  • Understanding Retro State: spesifikasi di balik gejala Retro State Original dan Retro State Avoiding beserta berbagai manifestasi gejala permasalahannya, mengenali perbedaan mendasar di antara keaktifan Retro State Original dan Retro State Avoiding di balik permasalahan perilaku dan kebiasaan buruk.
  • Understanding Depression & Vaded with Disappointment: pespektif Resource Therapy untuk penanganan ragam jenis kekecewaan, frustrasi dan depresi, mengenali manifestasi dari Vaded with Disappointment di balik berbagai permasalahan depresif.
  • Specific Treatment Plan for Retro State: praktik proses dan tindakan penanganan (Resource Therapy Actions) untuk menormalkan gejala patologi Retro State Original dan Retro State Avoiding.
  • Active Listening: melatih dan mempertajam kemampuan mendengarkan untuk mengenali manifestasi spesifik dari Resource State Pathology di balik ekspresi seseorang, menggunakan kemampuan mendengarkan dan Unconditional Acceptance untuk menjalin Rapport yang lebih dalam dengan Resource State dan menggunakannya secara efektif dalam proses konseling/terapi.
  • Resource State Mapping: praktik teknik unik khas Resource Therapy untuk memetakan hirarki dan mekanisme Resource State beserta fungsi spesifiknya dalam diri, menggunakan informasi dari pemetaan Resource State untuk sesi konseling berpasangan dan coaching, termasuk mengantisipasi kebutuhan penanganan mendadak saat pemetaan dilakukan.
  • Working with Pain: mengenali jenis-jenis rasa sakit dan hubungannya dengan Resource State Pathology, membedakan simtom sakit organik dan sakit somatik, praktik memfasilitasi teknik mengelola rasa sakit (pain management) untuk ragam simtom organik dan menetralisir emosi negatif di balik sakit psikosomatik.
  • Manifestation of Personality Within Psyche: berbagai jenis manifestasi Resource State lain selain yang ditemukan dalam Resource State Pathology seperti Inner Self/Inner Strength, Creative Form Identity dan Other Personalized Introject (OPI), ragam jenis penanganan yang diperlukan pada berbagai gejala permasalahan yang diperlukan setiap Resource State tersebut.
  • Understanding Other Personalized Introject (OPI): perspektif Resource Therapy untuk penanganan kasus yang melibatkan OPI atau ‘entitas’ yang berasal dari luar namun masuk ke dalam diri, dan menyebabkan masalah emosi atau perilaku, pendalaman teknik Separation Sieve dan OPI Negotiation untuk memfasilitasi penanganan pada OPI.
  • Specific Treatment Plan for OPI: praktik proses dan tindakan penanganan (Resource Therapy Actions) untuk menormalkan gejala patologi yang dilatari keberadaan OPI.
  • Resource State Anchoring: teknik melakukan Anchoring pada Resource State ideal yang diperlukan sehingga Resource State ideal tersebut bisa diakses ketika dibutuhkan.
  • Resource Therapy in Indonesia: berbagai hal yang secara kultural perlu dipahami dalam praktik Resource Therapy di Indonesia, diintisarikan dari pengalaman praktik Alguskha Nalendra dalam mengujicobakan dan menemukan prinsip dan teknik yang teruji efektif untuk praktik Resource Therapy di Indonesia.

Catatan workshop #1:

Kelulusan di Resource Therapy Clinical Level Qualification memungkinkan peserta untuk meneruskan pembelejaran ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu Advanced Clinical Qualification & Resource Therapy Trainer.
Silakan klik tombol berikut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar pelaksanaan Advanced Clinical Qualification & Resource Therapy Trainer.

Catatan workshop #2:

Keikutsertaan di Resource Therapy Clinical Level Qualification mensyaratkan peserta untuk sudah menyelesaikan pembelajarannya di Resource Therapy Foundation Level Training.
Silakan klik tombol berikut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar pelaksanaan Resource Therapy Foundation Training.
Hubungi Customer Service

Dapatkan informasi yang Anda butuhkan

Resource Therapy bisa memberi manfaat yang luar biasa pada praktisi yang ingin mendapatkan manfaat darinya, tapi belum tentu semua praktisi siap atau cocok mendapatkan manfaat itu. Ketahui kesiapan dan kecocokan Anda untuk mendapatkan manfaat yang bisa program ini berikan untuk Anda dengan memastikannya langsung.
Silakan hubungi Customer Service Alguskha Nalendra untuk dapatkan lebih banyak informasi yang Anda butuhkan seputar pelaksanaan program ini.