Phone: +62 878 - 2760 - 2121 (Customer Service) Email: info@alguskha.com

International Qualification & Certification Program 

Resource Therapy & Counselling

Foundation Training & Clinical Qualification Level

Untuk Anda para Terapis, Konselor, Coach dan fasilitator perubahan yang ingin bisa memfasilitasi proses transformasi klien dengan efektif


Waktunya tingkatkan kualitas perubahan yang Anda fasilitasi pada klien dengan mempraktikkan teknik Terapi, Konseling dan Coaching yang menghormati setiap “Bagian Kepribadian” (personality parts) dalam diri

Konflik internal di balik masalah emosi & perilaku

Pernahkah Anda terbangun dari kondisi tidur dan merasakan “konflik internal” melanda: antara perasaan ingin bangun dan perasaan ingin meneruskan tidur? Tidakkah di situasi itu Anda bisa merasakan seolah ada Bagian dalam diri yang berkonflik dengan kepentingannya masing-masing, seolah-olah ada Bagian yang mendesak untuk bangun karena sadar Anda punya jadwal untuk dijalani dan ada Bagian lain yang seolah mendesak untuk kembali tidur karena merasa Anda masih perlu beristirahat?

Konflik internal seperti dalam ilustrasi bangun tidur di atas tadi adalah suatu hal yang lumrah dan mungkin dialami oleh banyak orang, namun sadarkah Anda bahwa dalam banyak hal lainnya konflik internal ini bisa berkembang menjadi gejala masalah emosi dan perilaku yang lebih kompleks? 

Ya, terdapat beberapa jenis konflik internal yang berkembang ke tahap “sulit dikendalikan” dan menyebabkan seseorang akhirnya terjebak dalam masalah emosi dan perilaku. Terjadi konflik antara respon otomatis yang muncul begitu saja dengan kesadaran logis yang mengetahui bahwa tidak seharusnya merespon seperti itu, seperti yang sering kita temukan di sekitar kita:

 

  • Orang-orang yang terganggu oleh fobia atau ketakutan berlebih pada objek atau situasi tertentu, seperti takut pada kucing, anjing dan binatang lainnya, merasa cemas, tercekam dan tidak nyaman ketika berada di tempat sempit, gelap, sepi atau ramai dan berbagai jenis ketakutan tidak rasional lainnya, terjadi konflik internal antara logika mereka yang tahu bahwa tidak seharusnya mereka merespon sedemikian irasional namun apa daya respon otomatis yang muncul tidak terkendali.
  • Orang-orang yang terbelengu oleh emosi negatif berkepanjangan seperti dendam, kemarahan dan kebencian, sulit menerima atau mengikhlaskan peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu karena sedemikian sakitnya peristiwa itu berbekas, terjadi konflik internal antara nurani yang tahu bahwa mereka harus memaafkan, namun apa daya dorongan emosi negatif itu sangat besar.
  • Orang-orang yang terjebak dengan perilaku dan kebiasaan buruk yang tidak produktif, seperti kecanduan, penundaan dan banyak lagi kebiasaan buruk lainnya, terjadi konflik internal antara kesadaran yang tahu bahwa semua kebiasaan ini tidak baik namun seolah ada Bagian yang begitu sulit dikendalikan dalam diri yang menjalankan semua kebiasaan buruk itu.
  • Orang-orang yang sering merasa minder, merasa kecil, merasa tidak percaya diri, melewatkan banyak peluang karena sering merasa diri tidak layak, tidak sebagus orang lain, terjadi konflik internal antara pemikiran yang heran karena merasa tidak ada yang salah dalam diri, dengan respon otomatis perasaan ‘kecil’ dan minder yang muncul begitu saja tanpa bisa dipahami.

Mari memahaminya dulu…

Definisi konflik internal

Dari mana sebenarnya konflik internal ini bermula?

 

Ketika membicarakan “konflik internal” muncullah kata “Bagian”, dimana konflik internal ini jika didefinisikan mengacu kepada perasaan akan adanya Bagian-Bagian dalam diri yang seolah berkonflik dengan kepentingannya masing-masing, seolah ada Bagian yang menginginkan satu hal yang kita tahu baik dan bermanfaat, dengan Bagian lain yang menginginkan hal lain yang berlawanan, yang justru membawa permasalahan.

Pertanyaannya: apa yang dimaksud dengan “Bagian Dalam Diri” ini dan permasalahan yang ditimbulkannya?

Dalam perspektif psikoterapi Parts Therapy, “Bagian” yang dimaksudkan dalam definisi konflik internal ini mengacu kepada “Bagian-Bagian Kepribadian” (personality parts) dalam diri yang memiliki fungsi dan peruntukkannya masing-masing

Kesadaran kita terbentuk dari kumpulan personality parts yang memiliki fungsi dan perannya masing-masing, ada personality parts spesifik yang berperan di balik perasaan, pemikiran dan perilaku. Konflik internal terjadi ketika kita tahu bahwa kita seharusnya berada di kondisi emosi positif atau melakukan hal positif namun ada personality parts yang menahan kita untuk itu dan malah menyabotase dengan menunjukkan respon sebaliknya, sehingga kita mengalami masalah emosi atau perilaku.

Anda mungkin pernah menyaksikan film “Inside Out” dimana film ini menggambarkan dinamika dari personality parts dengan fungsi spesifiknya masing-masing 


Ilustrasi film ini sangatlah menggambarkan konsep sederhana dari teori personality parts, dimana dalam kenyataannya di dalam diri kita ini memang terdapat berbagai jenis personality parts dengan fungsi spesifik

Dalam apa pun yang kita lakukan: memikirkan hal tertentu, merasakan emosi tertentu dan melakukan aktivitas tertentu, selalu ada personality parts yang aktif dalam diri kita menjalankan respon berpikir dan berperilaku tersebut, ketika personality parts yang aktif ini menjalankan fungsinya secara ideal sesuai tuntutan situasi di luar diri maka terciptalah yang kita sebut respon emosi dan perilaku ideal.

Namun demikian disinilah juga bisa terjadi permasalahan, ada kalanya personality parts dalam diri kita mengalami luka atau trauma, yang menyebabkannya tidak bisa aktif dalam mode idealnya, ketika personality parts ini aktif justru ia aktif dalam kondisi bermasalah, menyebabkan reaksi emosi dan perilaku negatif yang tidak seharusnya

Dalam kasus konflik internal yang bermuara pada masalah emosi dan perilaku, yang terjadi adalah kita berada di satu situasi dimana kita seharusnya berada di kondisi emosi yang ideal atau menampilkan perilaku yang ideal, namun personality parts spesifik yang aktif di situasi tersebut justru personality parts yang bermasalah dan tidak bisa menampilkan fungsi idealnya, ia aktif dengan membawa masalah dan malah menyebabkan munculnya reaksi emosi atau perilaku yang tidak seharusnya.

Pada akhirnya semua bentuk masalah emosi dan perilaku pastilah mengacu kepada konflik internal: seseorang sadar bahwa ia menampilkan reaksi emosi dan perilaku yang berlawanan dengan yang seharusnya, kondisi ini juga yang membuat mereka akhirnya mencari pertolongan profesional

Penanganan pada bagian yang tidak tepat…

Hal yang menjelaskan

Sebab di balik penanganan yang tidak tuntas dan berlarut-larut

 

Banyak proses penanganan untuk masalah emosi dan perilaku berjalan berlarut-larut, bahkan ketika penanganan itu ditujukan untuk menghasilkan perubahan di pikiran bawah sadar dengan berbasis hipnosis sekali pun. Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena penanganan itu tidak dilakukan pada personality parts yang tepat, yang menyimpan permasalahan sebenarnya, sehingga personality parts yang tidak tersembuhkan itu masih terus berada di mode bermasalahnya.

Setiap gejala permasalahan emosi dan perilaku yang dialami seseorang diwakili oleh adanya personality parts yang bermasalah, bisa karena trauma masa lalu atau pun masalah lainnya. Personality parts yang bermasalah inilah yang memerlukan penanganan, ketika personality parts yang bermasalah ini ‘tersembuhkan’ maka permasalahan yang dialami pun terselesaikan

Sayangnya, banyak penanganan tidak dilakukan untuk secara spesifik menjangkau personality parts yang terluka ini, terutama karena banyak yang tidak tahu cara mengakses personality parts yang bermasalah ini. Alhasil seberapa bagus pun penanganan dilakukan, tetap saja penanganan itu tidak menyembuhkan personality parts yang tepat, yang menyimpan akar permasalahan sebenarnya.

Pertanyaan penting…

Jadi harus bagaimana?

Seperti apa penanganan yang bisa menjangkau ‘Bagian’ yang tepat itu?

 

Sebuah penanganan masalah emosi dan perilaku akan menghasilkan resolusi atau penyelesaian jika penanganan itu dilakukan dengan teknik yang tepat, pada personality parts yang tepat, yang bermasalah dan memegang peranan di balik munculnya gejala permasalahan sebenarnya.

Di sisi lain, hal inilah yang tidak mudah untuk dilakukan. Diperlukan teknik yang tepat untuk bisa mengakses personality parts yang tepat, yang menyimpan masalah sebenarnya. Lebih jauh lagi, kita juga perlu menguasai teknik penanganan yang tepat sesuai karakter luka yang dialaminya

Setiap personality parts yang bermasalah membawa jenis masalah spesifik, setiap jenis masalah ini mensyaratkan penanganan yang berbeda. Kesalahan dalam menerapkan teknik penanganan ini akan berdampak pada tidak optimalnya penanganan. Itulah mengapa sangat penting untuk memastikan kita bisa mengakses personality parts yang bermasalah dan menanganinya dengan tepat.

Hadir untuk Anda yang ingin mempelajari teknik terapi, konseling dan coaching yang menyembuhkan personality parts yang tepat…

Resource Therapy & Counselling

Foundation Training & Clinical Qualification

Teknik terapi, konseling dan transformasi revolusioner yang mengakses dan menyembuhkan personality parts yang bermasalah, yang memegang peranan di balik berbagai permasalahan emosi dan perilaku

Resource Therapy adalah teknik terapi berbasis psikodinamika yang dikembangkan oleh Gordon Emmerson, PhD, seorang psikolog dan profesor psikologi di Australia, berdasarkan tahunan pengalamannya meneliti dan mempraktikkan hipnosis dan Parts Therapy dalam praktik klinisnya.

Resource Therapy didesain sebagai teknik penanganan yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi langsung dengan personality parts yang bermasalah dan mengembalikannya ke kondisi normalnya

Sebagai bentuk pengembangan lanjutan dari Parts Therapy, sejak awal diformulasikannya Resource Therapy telah memberikan hasil yang teruji efektif namun dengan kerangka kerja yang praktis untuk dilaksanakan, hal ini membuat Resource Therapy dipelajari oleh berbagai kalangan konselor, psikolog, psikoterapis, psikiater, coach dan siapa pun mereka dari berbagai penjuru dunia yang ingin mempelajari teknik transformasi untuk menyembuhkan masalah emosi dan perilaku secara efektif.

Mengenal penemu dari Resource Therapy 

Prof. Gordon Emmerson, Ph.D 

Honorary Fellow in the School of Psychology, Victoria University

 

Dr. Emmerson adalah penemu dan pengembang teori Resource Personality & Therapy, yang sekarang disebut Resource Therapy, selain juga mengembangkan banyak teknik lainnya untuk penanganan berbagai macam masalah psikologis di sepanjang karirnya sebagai Psikolog dan peneliti.

Dalam sejarahnya, Dr. Emmerson adalah salah satu dari sedikit orang yang sempat mempelajari Ego State Therapy langsung dari pelopornya, Dr. John G. Watkins, di kliniknya di Amerika. Berbekal pengalamannya mempelajari dan mempraktikkan Ego State Therapy ia kemudian meneliti dan mengembangkan lebih jauh konsep pemikirannya sendiri atas teori kepribadian dan teknik psikoterapi berbasis ‘Bagian diri’ (parts), yang kemudian dinamainya Resource Therapy. Sampai hari ini Resource Therapy telah menyebar dan dipelajari oleh banyak praktisi di berbagi belahan benua seperti Australia, Eropa dan Afrika.

Kurikulum resmi Gordon Emmerson, Ph.D

Pembelajaran lengkap

Format pembelajaran teori, demonstrasi, praktik dan supervisi

 

Diadaptasi dari kurikulum pembelajaran resmi Dr. Emmerson, yang berlatarbelakang seorang pengajar dan pendidik, format pembelajaran Resource Therapy didesain dengan komposisi yang berimbang antara teori, demonstrasi dan praktik. Peserta juga akan berkesempatan melihat contoh dokumentasi dari sesi terapi asli yang difasilitasi dengan menggunakan teknik-teknik Resource Therapy.

Program pembelajaran ini adalah program pembelajaran untuk mencetak para praktisi, Anda tidak akan hanya duduk diam mendengarkan, melainkan terlibat aktif dalam aktivitas praktik tersupervisi, berkesempatan berdiskusi interaktif dan mendapatkan umpan balik langsung dari instruktur program

Bertujuan membentuk praktisi yang siap menjalankan praktiknya secara profesional, Anda juga akan mempelajari aturan dan kode etik praktik yang harus Anda ikuti, termasuk mengelola jalannya sesi, baik itu ketika menjalankan Resource Therapy sebagai modalitas yang berdiri sendiri, atau pun ketika mengintegrasikannya ke dalam sesi coaching dan/atau konseling yang Anda fasilitasi.

60 hours full intensive training

Yang Anda pelajari selama 60 jam

Foundation Training & Clinical Qualification Level of Resource Therapy

Mengikuti standar dan kurikulum resmi pembelajaran dari Dr. Emmerson dan Resource Therapy International (RTI), format dan durasi pembelajaran Resource Therapy terbagi atas 12 jam pembelajaran di level Foundation Training dan 48 jam di Clinical Qualification, dengan total durasi pembelajaran 60 jam, atau setara dengan 10 hari pembelajaran.

Kurikulum Foundation Training (12 jam)

  • Resource Personality Theory: konsep dasar kepribadian, emosi dan perilaku dalam perspektif Resource Therapy.
  • Resource State Formation: mekanisme pembentukan Resource State sebagai coping mechanism dan sebagai reaksi emosi.
  • Conscious State, Surface State & Underlying State: level-level kesadaran dimana Resource State berada, kapan level kesadaran teraktivasi dan bagaimana mengaktifkan level Resource State di setiap level kesadaran secara sengaja.
  • Resource State & Alters: perbedaan mendasar Resource State dan alter (kepribadian ganda), bagaimana alters terbentuk dan seperti apa cakupan penanganan Resource Therapy untuk gejala permasalahan kepribadian ganda (Dissociative Identity Disorder).
  • Brief History of Resource Therapy: sejarah terciptanya Resource Therapy dari masa ke masa, evolusi perspektif yang melandasi Resource Therapy dari Ego State Therapy.
  • Resource Therapy & Neuroscience: perspektif saintifik di balik Resource Therapy, hubungan dari Resource Personality Theory dan Resource Therapy dengan konsolidasi dan rekonsolidasi memori.
  • Resource Therapy vs Ego State Therapy vs Hypnotherapy: perbedaan perspektif antara Resource Therapy dengan Ego State Therapy dan hipnoterapi, memahami peririsan esensial di antara ketiganya dan perbedaan mendasar yang membedakan cara kerja dari Resource Therapy dengan pendekatan lain yang ada.
  • Goals of Resource Therapy & Resource State Pathology: jenis-jenis kondisi patologi yang bisa dialami Resource State (Vaded State, Retro State, Conflicted State dan Dissonant State), serta penegasan akan tujuan dari proses penanganan dalam Resource Therapy bagi setiap Resource State Pathology.
  • Resource Therapy Process & Resource Therapy Actions: proses penanganan dalam Resource Therapy dan jenis-jenis tindakan spesifik dalam proses penanganan Resource Therapy.
  • Accessing Resource State: praktik dasar mengakses dan berkomunikasi dengan Resource State, tata cara atas hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika berkomunikasi dengan Resource State.
  • Dealing with Resistance: jenis resistensi yang bisa merintangi Terapis untuk berkomunikasi secara aktif dengan Resource State dan berbagai cara mengatasi resistensi.
  • State to State Communication: praktik dasar memfasilitasi komunikasi dan negosiasi antar Resource State.
  • Specific Treatment Plan for Conflicted State Pathology: spesifikasi di balik gejala Conflicted State beserta berbagai manifestasi gejala permasalahannya, prakti proses dan tindakan penanganan (Resource Therapy Actions) untuk menormalkan gejala patologi Conflicted State.

Kurikulum Cinical Qualification (48 jam)

  • Resource Therapy Diagnosis: paradigma yang esensial di balik pentingnya proses diagnosis Resource Pathology dalam Resource Therapy Process dan Resource Therapy Actions.
  • Resource State Diagnosis & Clinical Diagnosis in DSM-5: perbedaan tujuan dar proses diagnosis dalam Resource Therapy dengan diagnosis dalam Psikologi klinis, memahami keterhubungan dari proses diagnosis dalam Resource Therapy dengan diagnosis dalam DSM-5.
  • In-Depth of Resource State Diagnosis: mengenali dan memastikan perbedaan dari setiap karakteristik patologi Vaded State, Retro State Conflicted State dan Dissonant State.
  • Intelectual Memory & Sensory Experience Memory (SEM): jenis-jenis memori dalam pembentukan Resource State, memahami pentingnya penggunaan SEM dalam berbagai proses di Resource Therapy Process dan Resource Therapy Actions untuk memaksimalkan proses penanganan.
  • Specific Treatment Plan for Dissonant State Pathology: spesifikasi di balik gejala Dissonant State beserta berbagai manifestasi gejala permasalahannya, praktik proses dan tindakan penanganan (Resource Therapy Actions) untuk menormalkan gejala patologi Dissonant State.
  • Deal with Heavy Emotion: memfasilitasi penanganan pada Resource State yang membawa beban emosi dalam skala besar seperti kesedihan, kebencian, kemarahan dan kehilangan/penyesalan, mengenali jenis SEM yang dibawa oleh Resource State dan cara menormalkan SEM yang berperan di balik gejala permasalahan.
  • Specific Treatment Plan for Vaded State with Confusion Pathology: spesifikasi di balik gejala Vaded State with Confusion beserta berbagai manifestasi gejala permasalahannya, praktik proses dan tindakan penanganan (Resource Therapy Actions) untuk menormalkan gejala patologi Vaded State with Confusion.
  • Understanding Vaded State with Fear dan Vaded State with Rejection: spesifikasi di balik gejala Vaded State with Fear dan Vaded State with Rejection beserta berbagai manifestasi gejala permasalahannya.
  • Bridging to Origin Sensitizing Event: praktik teknik Bridging untuk mengidentifikasi kejadian yang pertama kali membentuk keberadaan Vaded State with Fear dan Vaded State with Rejection.
  • Specific Treatment Plan for Vaded State with Fear dan Vaded State with Rejection: praktik proses dan tindakan penanganan (Resource Therapy Actions) untuk menormalkan gejala patologi Vaded State with Fear dan Vaded State with Rejection.
  • Understanding Retro State: spesifikasi di balik gejala Retro State Original dan Retro State Avoiding beserta berbagai manifestasi gejala permasalahannya, mengenali perbedaan mendasar di antara keaktifan Retro State Original dan Retro State Avoiding di balik permasalahan perilaku dan kebiasaan buruk.
  • Understanding Depression & Vaded with Disappointment: pespektif Resource Therapy untuk penanganan ragam jenis kekecewaan, frustrasi dan depresi, mengenali manifestasi dari Vaded with Disappointment di balik berbagai permasalahan depresif.
  • Specific Treatment Plan for Retro State: praktik proses dan tindakan penanganan (Resource Therapy Actions) untuk menormalkan gejala patologi Retro State Original dan Retro State Avoiding.
  • Active Listening: melatih dan mempertajam kemampuan mendengarkan untuk mengenali manifestasi spesifik dari Resource State Pathology di balik ekspresi seseorang, menggunakan kemampuan mendengarkan dan Unconditional Acceptance untuk menjalin Rapport yang lebih dalam dengan Resource State dan menggunakannya secara efektif dalam proses konseling/terapi.
  • Resource State Mapping: praktik teknik unik khas Resource Therapy untuk memetakan hirarki dan mekanisme Resource State beserta fungsi spesifiknya dalam diri, menggunakan informasi dari pemetaan Resource State untuk sesi konseling berpasangan dan coaching, termasuk mengantisipasi kebutuhan penanganan mendadak saat pemetaan dilakukan.
  • Working with Pain: mengenali jenis-jenis rasa sakit dan hubungannya dengan Resource State Pathology, membedakan simtom sakit organik dan sakit somatik, praktik memfasilitasi teknik mengelola rasa sakit (pain management) untuk ragam simtom organik dan menetralisir emosi negatif di balik sakit psikosomatik.
  • Manifestation of Personality Within Psyche: berbagai jenis manifestasi Resource State lain selain yang ditemukan dalam Resource State Pathology seperti Inner Self/Inner Strength, Creative Form Identity dan Other Personalized Introject (OPI), ragam jenis penanganan yang diperlukan pada berbagai gejala permasalahan yang diperlukan setiap Resource State tersebut.
  • Understanding Other Personalized Introject (OPI): perspektif Resource Therapy untuk penanganan kasus yang melibatkan OPI atau ‘entitas’ yang berasal dari luar namun masuk ke dalam diri, dan menyebabkan masalah emosi atau perilaku, pendalaman teknik Separation Sieve dan OPI Negotiation untuk memfasilitasi penanganan pada OPI.
  • Specific Treatment Plan for OPI: praktik proses dan tindakan penanganan (Resource Therapy Actions) untuk menormalkan gejala patologi yang dilatari keberadaan OPI.
  • Resource State Anchoring: teknik melakukan Anchoring pada Resource State ideal yang diperlukan sehingga Resource State ideal tersebut bisa diakses ketika dibutuhkan.
  • Resource Therapy in Indonesia: berbagai hal yang secara kultural perlu dipahami dalam praktik Resource Therapy di Indonesia, diintisarikan dari pengalaman praktik Alguskha Nalendra dalam mengujicobakan dan menemukan prinsip dan teknik yang teruji efektif untuk praktik Resource Therapy di Indonesia.

Dalam sudut pandang sosial-budaya, sangat penting bagi sebuah teknik terapi untuk bisa dipahami dan teruji efektif dalam lingkungan dimana teknik itu dipraktikkan, begitu juga bagi Resource Therapy dimana teknik ini diformulasikan dari luar negeri dengan cara pandang budaya yang tidak sepenuhnya sama dengan Indonesia dan memerlukan penyesuaian

Semua materi yang dipelajari dalam program ini telah disesuaikan dan diformulasikan oleh Alguskha Nalendra agar bisa dipraktikkan dengan mengikuti cara berpikir dan kebudayaan masyarakat Indonesia, formulasi ini sendiri telah teruji efektivitasnya oleh Alguskha Nalendra dan para alumninya dalam sesi praktik profesional yang mereka fasilitasi

Mengenal institusi pengembangan Resource Therapy

Resource Therapy International (RTI)

Didirikan pada tahun 2014 oleh Dr. Emmerson

 

Sebagai tempat untuk berkembang dan menumbuhkan Resource Therapy, Dr. Emmerson mendirikan sebuah institusi yang bernama Resource Therapy Internasional (RTI). Melalui RTI Dr. Emmerson secara berkala menyelenggarakan pelatihan Resource Therapy dan membimbing para alumninya untuk mempraktikkan serta mengembangkan Resource Therapy.

Program pembelajaran Resource Therapy ini merupakan program pembelajaran resmi yang diakui Resource Therapy International, kurikulum dan metode pembelajaran program ini mengacu kepada desain pembelajaran yang dirancang oleh Dr. Emmerson langsung.

Alguskha Nalendra - Service

Workshop Director

Alguskha Nalendra

Executive Director of Resource Therapy for Indonesia & Malaysia, Resource Therapy Senior Trainer & Supervisor

 

Resource Therapy dalam program ini diajarkan oleh Alguskha Nalendra, yang merupakan Senior Trainer dan Supervisor resmi dari Resource Therapy Internasional, yang juga dipercaya oleh Dr. Emmerson sebagai Executive Director untuk Indonesia dan Malaysia.

Diformulasikan dari pengalaman nyata

Dengan latar belakang sebagai seorang clinical hypnotherapist dan professional coach yang aktif berpraktik membantu para kliennya, Alguskha Nalendra telah mendalami dan mempraktikkan Resource Therapy selama bertahun-tahun dalam praktik profesionalnya, sampai menemukan formulasi Resource Therapy yang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia.

Resource Therapy dikembangkan di luar negeri, dalam praktiknya di Indonesia sudah tentu akan ada perbedaan cara berpikir dan karakter psikologis, disinilah dedikasi Alguskha Nalendra dalam meneliti dan mendesain formulasi praktik dari Resource Therapy yang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia membuatnya dipercaya oleh Dr. Emmerson untuk mengembangkan Resource Therapy Indonesia, institusi pembelajaran resmi Resource Therapy di Indonesia yang berafiliasi resmi dengan RTI.

Program ekslusif

Sertifikasi internasional

Program ini merupakan program pelatihan resmi yang disetujui oleh Resource Therapy International (RTI), setelah menyelesaikan program ini dan dinyatakan lulus Anda juga berhak mendapatkan sertifikat bertaraf internasional sebagai pengakuan atas kualifikasi dan kompetensi profesional Anda:

“Clinical Resource Therapist”

by Resource Therapy International, approved by Gordon Emmerson, PhD

Pembelajaran, bimbingan dan dukungan berkelanjutan…

Mentoring & international network

Akhir pembelajaran Anda di kelas bukanlah akhir dari pembelajaran, melainkan justru awal dari pembelajaran sebenarnya, disinilah justru tantangan yang sebenarnya baru akan Anda rasakan dalam berpraktik

Banyak praktisi yang kemudian bingung dalam mempraktikkan apa yang dipelajarinya karena banyak pembelajaran mereka berakhir di kelas. Disinilah Anda justru mendapatkan keistimewaan langka untuk menghindarkan diri dari kebingungan yang tidak perlu saat praktik pasca pembelajaran.

Pasca pembelajaran Anda akan tergabung ke dalam grup komunitas alumni dimana di dalamnya tersedia fasilitas bimbingan dan mentoring pasca pembelajaran, sehingga Anda bisa berkonsultasi lanjutan pasca pembelajaran untuk terus mendapatkan kejelasan dan bimbingan teknis berkelanjutan saat mempraktikkan apa yang Anda pelajari

Bukan sekedar bimbingan dan pembelajaran lanjutan dari instruktur program, alumni Alguskha Nalendra otomatis tergabung di jaringan komunitas internasional Resource Therapy International, Anda juga berkesempatan berinteraksi dan mendapatkan dukungan dari komunitas praktisi Resource Therapy lintas negara yang berdedikasi dalam menjalankan praktik profesionalnya.

Keunikan program…

RTC & Coaching

Aplikasi Resource Therapy dalam coaching

 

Proses Terapi dan Konseling ditujukan untuk menangani permasalahan yang terbentuk dari pengalaman masa lalu, sementara Coaching ditujukan untuk mengeksplorasi sumber daya masa kini untuk mencapai tujuan masa depan dengan efektif, bukankah akan sangat memudahkan jika kesemua hal ini bisa kita fasilitasi dengan satu pendekatan multi fungsi?

Tentu saja, disinilah Resource Therapy berperan sebagai pendekatan multi fungsi yang bisa digunakan dalam proses Terapi, Konseling atau Coaching, artinya: dengan mempelajari satu modalitas ini saja Anda sudah bisa memfasilitasi proses perubahan klien di berbagai aspek kehidupannya.

Dari hari ke hari yang Anda jalani, Alguskha Nalendra akan membagikan kerangka kerja bagaimana Resource Therapy digunakannya dalam sesi Coaching profesional yang difasilitasi pada para kliennya. Keistimewaan ini hanya ada dalam program pembelajaran Resource Therapy khusus bersama Alguskha Nalendra yang memang berpraktik sebagai Coach secara profesional dalam kesehariannya.

Learning Facility

Fasilitas pembelajaran

Yang Anda dapatkan:

Investasi program sudah termasuk konsumsi (snack & makan siang) saat kelas tatap muka

Manual lengkap Resource Therapy & Counselling, dalam Bahasa Indonesia

Sertifikat internasional dan keanggotaan bersama Resource Therapy International

Ragam skrip dan alur penanganan RT Actions dalam bahasa Indonesia yang siap pakai

Kelengkapan praktik, form yang diperlukan untuk memfasilitasi praktik profesional bersama klien

Bimbingan praktik berkelanjutan pasca pembelajaran bersama grup bimbingan Alguskha Nalendra

Agenda terdekat Resource Therapy & Counselling
Foundation Level & Clinical Qualification Level
Training & Certification Course

Online & Live, @Mei – Juni 2024*

*Terbagi atas beberapa pertemuan,
jadwal lengkap bisa ditemukan dengan klik di sini

Informasi & Registrasi

Hubungi Kami

Ketahui detail program ini lebih lengkap

Tidak perlu terburu-buru memutuskan, segala waktu, tenaga dan biaya yang Anda keluarkan sangatlah berharga dan kami menyadari hal itu. Kami memahami Anda layak mendapatkan informasi terbaik sebelum memutuskan, untuk itu kami dengan tangan terbuka mengundang Anda untuk menghubungi dan mendiskusikan langsung bagaimana yang Anda pelajari di program ini bisa Anda terapkan dalam karir profesional Anda.

Siap daftarkan diri Anda sekarang?
hubungi tim infomasi & reservasi
program ini sekarang juga: 

+62 878 2760 2121

*Waktu aktif merespon: hari kerja Senin-Jumat, 09:00 – 17:00 WIB