Tahapan Dalam Sesi Hipnoterapi
Daftar Isi
Beberapa hari berlalu sejak artikel sebelumnya yang berjudul ‘Mengenal Hipnosis & Hipnoterapi’ diunggah, beberapa pesan-pertanyaan pun bermasukkan ke kotak masuk yang kurang lebih isinya menanyakan seperti apa jalannya sesi hipnoterapi.
Mereka yang bertanya ini ada yang berlatarbelakang awam dengan dunia hipnoterapi sama sekali, yang kebanyakan memang merupakan follower baru di media sosial saya, namun ada juga para penanya yang memang sudah berlatarbelakang peminat dan penggiat hipnoterapi, mereka ingin mengklarifikasi seperti apa jalannya hipnoterapi karena tidak punya gambaran yang jelas seperti apa sesi hipnoterapi profesional dijalankan.
Hal ini bisa dimaklumi, meski sudah dikategorikan resmi sebagai salah satu jenis pelayanan pengobatan komplementer-alternatif dengan cakupan penanganan teknik ‘intervensi tubuh dan pikiran (mind and body intervention)’ oleh Kementerian Kesehatan Indonesia (Permenkes, 2007), dalam praktiknya belum ada regulasi yang dengan spesifik mengatur tata-laksana praktik hipnoterapi di Indonesia.
Begitulah, tata laksana dan kode etik praktik hipnoterapi di Indonesia sendiri sejauh ini memang masih lebih banyak diatur oleh lembaga pelatihan yang mengajarkan hipnoterapi dan organisasi profesi yang menaungi para praktisi yang menjadi anggotanya, lain lembaga maka bisa lain juga detail dari tata laksana dan kode etik praktik ini.
Saya sendiri selama bertahun-tahun menjalankan profesi sebagai hipnoterapis memerlukan waktu yang tidak sebentar sampai bisa menemukan dan menjalankan sistem praktik yang terbukti efektif, yang kelak digunakan sampai saat ini dalam melayani para klien.
Tulisan ini dibuat sebagai media edukasi untuk menjelaskan seperti apa tahapan-tahapan sesi hipnoterapi dijalankan, paling tidak dalam layanan yang saya sediakan.
Mengapa saya katakan demikian? Sekali lagi, lain praktisi bisa lain sistem praktik yang dijalankannya, maka tulisan ini pun sebatas mengulas sistem praktik yang saya jalankan. Bisa saja di lain waktu Anda menemukan praktisi lain yang menetapkan standar praktik yang berbeda.
Mari kita mulai saja bahasannya.
SISTEM PEMESANAN LAYANAN
Hal yang pertama kali sering ditanyakan para calon klien yang sudah siap memesan layanan adalah yang satu ini, yaitu: ‘bagaimana cara memesan jadwal layanan?’
Kebanyakan klien mengetahui layanan dari website, media sosial atau pun dari referensi, yang mana pun itu, yang selalu saya lakukan adalah mengarahkan terlebih dahulu para klien untuk menelusuri halaman khusus di website saya yang membahas layanan hipnoterapi secara lengkap (silakan klik di sini untuk melihat halamannya) dan menyarankan klien untuk membaca terlebih dahulu semua informasi yang ada di dalamnya secara lengkap, mulai dari informasi layanan, kebijakan program, tarif profesional dan sistem pemesanan layanan.
Penting bagi klien untuk membaca informasi di halaman tersebut secara lengkap agar memudahkan proses interaksi lanjutan nantinya, terutama untuk melakukan pemesanan layanan, jika sejak awal sudah ada ketidakcocokkan atau ketidakjelasan maka klien bisa mempertimbangkan ulang sebelum menghubungi lebih lanjut dan memperjelas yang perlu diklarifikasi.
Jika klien siap memesan layanan, maka klien bisa menghubungi customer service saya untuk memeriksa ketersediaan dan kecocokan jadwal yang ada untuk menjalani sesi konseling awal.
Ya, sesi pertama yang wajib klien jalani adalah sesi konseling awal dimana sesi ini bukanlah sesi penanganan, melainkan sesi dimana klien dan saya menjajaki kecocokan masing-masing sebelum nantinya mengagendakan sesi khusus untuk penanganan lanjutan spesifik.
SESI KONSELING AWAL
Sudah mendapatkan jadwal konseling awal? Maka waktunya kita masuki jadwal konseling awal tersebut.
Ijinkan saya memperjelas, sesi konseling awal bukanlah sesi ‘penanganan’, melainkan sesi ‘penjajakan’. Sesi penjajakan ini bisa dilangsungkan melalui telepon atau fitur video conference jika klien berhalangan hadir ke kantor saya langsung, dan bisa juga dilakukan dalam format tatap muka jika memungkinkan bagi klien untuk langsung berjumpa tatap muka bersama saya.
Pertanyaan yang umumnya dilontarkan di sini adalah: ‘mengapa diperlukan sesi penjajakan ini? Bukankah jika ingin menjalani terapi maka langsung saja menjalani terapi agar masalahnya cepat selesai?’
Begini, hipnoterapi, konseling atau psikoterapi bukanlah sebuah proses yang bisa dilakukan satu arah dengan berpusat pada terapis (therapist centered), melainkan sangat berpusat pada kolaborasi antara terapis dan klien, seberapa ahli pun terapis yang akan menangani jika klien merasa tidak cocok atau enggan maka proses tidak akan berjalan dengan baik.
Kebanyakan klien masih asing dengan sesi konseling atau terapi dan bahkan masih ada yang berpikiran ‘yang tidak-tidak’ tentang hipnoterapi, maka itulah alih-alih berhadapan dengan ‘kebingungan’ klien berkesempatan mengklarifikasi dulu hal-hal yang harus diketahuinya sebelum memutuskan menjalani program penanganan sebenarnya nanti.
Sesi konseling awal tidak berdurasi terlalu lama, maksimal hanya berkisar 40 menit. Dalam sesi konseling awal ini saya akan memberikan klien kesempatan untuk memberikan gambaran besar tentang permasalahannya, seperti:
SIAPA (WHO)
Siapa (who) yang dikeluhkan mengalami permasalahan, apakah klien datang untuk menangani permasalahannya sendiri atau ingin meminta bantuan untuk kerabatnya yang lain untuk dibantu dengan hipnoterapi.
Penting untuk memastikan bahwa klien yang menjalani konsultasi adalah klien yang akan menjalani penanganan, jika klien sebatas ingin meminta bantuan untuk kerabatnya yang lain untuk dibantu dengan hipnoterapi maka proses penanganan tidak akan dilakukan pada kerabatnya tersebut sebelum kerabatnya itu menghubungi langsung dan menyatakan bahwa ia meminta bantuan penanganan, pun ketika ia sudah menghubungi langsung ia tetap harus menjalani sesi penjajakan lebih dahulu.
Dengan kata lain: klien yang akan menjalani penanganan harus menghubungi langsung dan menyatakan permintaan untuk menjalani penanganan, juga harus menjalani sesi penjajakan lebih dahulu.
APA (WHAT)
Apa (what) jenis keluhan spesifik yang dialami, seperti apa gejala permasalahan yang klien alami dirasa mengganggu klien, seperti apa gejala kemunculannya sampai itu dinyatakan mengganggu.
Di tahap ini penting untuk mengklarifikasi apakah jenis permasalahan yang klien alami adalah termasuk kepada permasalahan spesifik yang boleh ditangani dengan hipnoterapi atau tidak.
Terdapat beberapa permasalahan yang tidak boleh ditangani oleh hipnoterapi, atau permasalahan itu memang bukan termasuk kepada cakupan kompetensi hipnoterapis, melainkan menjadi bagian dari tenaga kesehatan berwenang lain seperti Psikolog, Dokter atau Psikiater, jika didapati indikasi demikian maka hipnoterapis tidak boleh menanganinya dan harus mereferensikan klien pada tenaga kesehatan yang lebih berwenang.
KAPAN (WHEN) & DIMANA (WHERE)
Sejak kapan (when) dan dimana saja (where) masalah spesifik itu dialami, seperti apa awal mulanya riwayat klien sampai kemudian masalah itu dialami, kapan dan dimana saja masalah itu sampai sekarang sering dialami, adakah pola-pola khusus atau stimulus yang memicu kemunculan masalah itu.
Beberapa permasalahan memerlukan stimulus waktu, tempat dan objek untuk kemudian muncul dan menjadi gejala dalam diri klien, misalnya fobia pada objek tertentu atau perasaan gugup ketika tampil di depan umum, namun beberapa jenis permasalahan bisa muncul kapan pun, bahkan tanpa stimulus sekali pun, contohnya serangan panik yang bisa muncul kapan saja, atau permasalahan psikosomatis yang sudah klien rasakan selama beberapa waktu lamanya dan selalu terasa meski tanpa stimulus apa pun.
KENAPA (WHY)
Kenapa (why) klien mencari bantuan hipnoterapis untuk mengatasi masalahnya dan bukan pada orang lain, apakah klien sudah mencari pertolongan lain sebelumnya untuk mengatasi masalahnya, jika sudah maka seperti apa hasilnya, jika belum maka dari mana klien mengetahui tentang hipnoterapis, apa saja yang sudah klien ketahui tentang hipnoterapis dan apa harapan klien dari proses penanganan bersama hipnoterapis.
Berdasarkan informasi yang klien berikan, hipnoterapis lalu menyimpulkan kompleksitas permasalahan klien untuk bisa menginformasikan jenis desain penanganan yang sesuai dengan kompleksitas permasalahannya (lebih jauh tentang analisa kompleksitas permasalahan ini bisa Anda temukan di artikel sebelumnya dengan klik di sini).
PENTINGNYA KESEPAKATAN DI SESI KONSELING AWAL
Sesi konseling awal atau sesi penjajakan bukan hanya berisikan proses dimana klien mengisahkan garis besar permasalahan yang dialaminya, namun juga berisikan proses dimana klien mendapatkan kejelasan tentang jalannya penanganan.
Yang pada umumnya dilakukan yaitu hipnoterapis menjelaskan tentang hipnosis dan hipnoterapi (Anda juga bisa menemukan informasinya di artikel sebelumnya dengan klik di sini), hipnoterapis juga perlu meluruskan miskonsepsi yang beredar tentang hipnoterapi (Anda juga bisa menemukan informasinya di artikel sebelumnya dengan klik di sini), disambung dengan menjelaskan seperti apa jalannya penanganan, termasuk juga menjelaskan perkiraan desain penanganan klien berdasarkan pengumpulan informasi atas kompleksitas permasalahan, hipnoterapis juga perlu mejelaskan aturan dan kebijakan program yang melandasi jalannya penanganan.
Penting bagi klien untuk mendapatkan kejelasan penuh akan hal ini, maka di proses ini juga saya akan memberikan klien kesempatan untuk bertanya dan mengklarifikasi segala-sesuatu yang ingin diperjelasnya, yang dirasanya perlu diketahuinya.
Akhir ideal dari sesi penjajakan adalah hipnoterapis mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh tentang permasalahan klien dan menyimpulkan apakah masalah klien bisa ditangani oleh hipnoterapi, serta seperti apa desain penanganannya, di sisi klien sendiri ia sudah mendapatkan kejelasan penuh tentang hipnoterapi dan hipnoterapis yang akan menanganinya beserta semua aturan dan kebijakan yang harus diikutinya, ia tidak ‘membeli kucing dalam karung’.
Di titik ini saya biasanya memberikan klien kesempatan selama beberapa waktu untuk memutuskan apakah ia akan menjalani penanganan bersama saya atau tidak, kalau pun tidak maka hal itu tidak mejadi masalah, yang penting klien jangan sampai merasa dirugikan karena menjalani sesuatu yang tidak sesuai dengan kebutuhannya, jika klien merasa siap maka jadwal penanganan akan disiapkan di waktu yang disepakati, sesuai dengan kebutuhan desain penanganan yang sudah diformulasikan berdasarkan analisa kompleksitas permasalahan klien.
Ada kalanya beberapa klien orang tua datang dan mengkonsultasikan masalah yang dialami anaknya, dalam sesi penjajakan saya biasanya memetakan permasalahan dengan lebih komperehensif dengan mengumpulkan informasi dari semua pihak yang terlibat, baik itu anak atau pun orang tua.
Jika sang anak tidak bersedia menjalani penanganan atau bahkan tidak bersedia menjalani sesi penjajakan, maka saya akan menyatakan pada orang tua bahwa sesi penanganan tidak akan memungkinkan untuk dilakukan, karena hipnoterapi tidak bisa dilakukan pada mereka yang tidak menghendaki (temukan bahasan lebih lengkapnya di artikel ‘Miskonsepsi Tentang Hipnoterapi’).
Kalau ternyata anak bersedia menjalani penanganan maka saya tetap akan mengidentifikasi dulu peran-serta orang tua yang diperlukan untuk membantu proses perubahan anaknya, jika orang tua tidak bersedia menjalani atau setengah-setengah maka proses penanganan pun tidak akan dilanjutkan.
SESI PENANGANAN, TERMASUK HIPNOTERAPI
Jika klien sudah memahami secara penuh aturan dan kebijakan seputar penanganan dan siap mengikutinya, lalu saya sendiri menilai bahwa klien sudah berada di titik kondusif untuk menjalani penanganan, maka penanganan pun siap dilakukan sesuai dengan kebutuhan kompleksitas permasalahan klien, disinilah klien akan hadir sesuai jadwal yang disepakati dan mengisi lembar intake form yang menandai bahwa mereka akan menjalani sesi penanganan resmi bersama saya.
Catatan: intake form adalah lembar pendaftaran dimana klien mengisi data dan semua informasi kelengkapan yang diperlukan untuk menjalani penanganan.
Mengapa saya menuliskannya sebagai ‘penanganan’ dan bukan ‘hipnoterapi’, hal ini karena sering kali yang dibutuhkan dalam penanganan klien bukan sebatas hipnoterapi, beberapa sesi mensyaratkan adanya konseling atau coaching atau pendampingan lanjutan, apa pun jenis penanganannya semua itu didesain sesuai dengan kebutuhan spesifik klien di kompleksitas permasalahan yang dialaminya.
Beberapa kasus memerlukan klien untuk membuat keputusan atau memerlukan mereka untuk memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik di situasi yang dialaminya, jika ini yang diperlukan maka hipnoterapi bukanlah media yang tepat, dalam hal ini sesi eksplorasi berbasis konseling atau coaching lebih efektif untuk membantu klien memasuki kondisi yang lebih tepat – yang dipersyaratkan – untuk bisa menyelesaikan kompleksitas permasalahan di luar dirinya.
Sesi pembicaraan reflektif ini bisa berlangsung 1 – 2 jam, tergantung dari seberapa jauh kita mengupas sebuah persoalan untuk menemukan solusi dari persoalan itu.
Ada kalanya juga beberapa kasus mensyaratkan saya membantu klien dengan teknik terapi lain selain hipnoterapi, karena memang durasi waktu yang tersedia tidak memungkinkan untuk melakukan hipnoterapi atau memang masalah yang klien alami sesuai untuk ditangani dengan teknik lain tersebut. Salah satu teknik terapi yang paling banyak saya gunakan di samping hipnoterapi adalah STRAIGHT Resolution Method yang merupakan teknik terapi hasil formulasi saya pribadi dan juga sudah mulai saya ajarkan dalam bentuk program pelatihan publik.
Jika permasalahan klien adalah termasuk permasalahan yang bisa diselesaikan dengan hipnoterapi dan memang sesi penanganan yang akan difasilitasi adalah sesi hipnoterapi maka pertama-tama saya akan menyepakati indikator keberhasilan yang ingin klien capai melalui sesi terapi yang akan dijalaninya, lalu menyiapkan klien untuk menjalani sesi hipnoterapi, yang satu ini bersifat teknis, lain praktisi akan menerapkan hal yang berbeda, namun intinya sama yaitu membekali pemahaman yang diperlukan tentang jalannya sesi hipnoterapi dan menyiapkan klien agar bisa memasuki kondisi hipnosis (trance) dengan baik.
Sesudah klien siap maka proses terapi pun siap dilakukan, yang pertama dilakukan dalam prosesnya adalah memandu klien untuk mengalami rangkaian proses relaksasi fisik dan mental untuk bisa memasuki frekuensi dimana pikiran bawah sadar bisa diakses optimal, atau dengan kata lain: kondisi hipnosis.
Perlu diingat, kondisi hipnosis bukanlah dimaksudkan sebagai teknik terapi, melainkan kondisi kesadaran dimana teknik terapi baru akan dilakukan. Setelah berada dalam kondisi hipnosis di kedalaman gelombang otak yang ideal secara stabillah baru proses psikoterapi dilakukan.
Terdapat banyak ragam teknik terapi dalam kondisi hipnosis (maka itulah disebut hipnoterapi), semua memiliki keunikan dan peruntukkannya masing-masing namun esensinya selalu sama, yaitu untuk melakukan rekontruksi program yang terbentuk di pikiran bawah sadar, yang menjadi penyebab di balik masalah fisik, mental, emosional dan perilaku spesifik yang dialami klien saat ini.
Proses ‘rekontruksi program’ ini bukan perkara kecil, kita berurusan dengan sistem kesadaran pikiran bawah sadar yang harus kita eksplorasi terlebih dahulu. Untuk melakukan rekontruksi program yang ideal kita harus menemukan awal kejadian dimana program bermasalah ini tercipta untuk pertama kalinya dan melakukan rekontruksi program di peristiwa itu, hal inilah yang menjadikannya rumit, ada kalanya sebuah program bermasalah tercipta di masa remaja, kanak-kanak, dan bahkan sampai ke yang cukup ekstrim: ketika berada dalam kandungan.
Fase penelusuran ini bisa berlangsung sebentar, bisa juga berlangsung lama, hipnoterapis harus bersiap-siap jika ia dihadapkan dengan memori yang berisikan muatan trauma di dalamnya, termasuk emosi negatif yang selama ini tanpa disadari ditekan (repressed), itulah mengapa proses ini mensyaratkan kehati-hatian, kecermatan dan keahlian yang tidak main-main.
Ketika program bermasalah yang terbentuk di pikiran bawah sadar ini sudah direkontruksi maka sistem pikiran bawah sadar kembali ke titik netralnya, yang juga reseptif untuk menerima pesan mental (sugesti) positif, maka di titik inilah sugesti positif diberikan pada pikiran bawah sadar untuk kemudian dijalankan sebagai ‘program baru’.
Selesai dengan semua itu barulah hipnoterapis menyudahi prosesnya dengan mengajak klien kembali ke sistem kesadaran normalnya, atau ‘membangunkan’ klien (sebenarnya kata ‘membangunkan’ tidak tepat karena klien tidak tertidur sepanjang prosesnya, tapi untuk saat ini kata itu masih memiliki konotasi yang paling mendekati, maka itulah yang kita pakai), proses ini pun perlu dilakukan dengan berhati-hati agar klien kembali ke kesadaran normalnya secara penuh dan bukan terbangun dengan sebagian kesadarannya masih ‘tersangkut’ di gelombang otak tertentu, yang menjadikannya tidak bisa beraktivitas optimal.
Proses hipnoterapi akan diakhiri dengan melakukan evaluasi, dimana hipnoterapis melakukan wawancara pada klien atas apa yang dialaminya, mengajak klien merenungkan hikmah pembelajaran yang didapat dari proses terapi yang dijalaninya, memberikan kesempatan pada klien jika ada yang ingin ditanyakan atau disampaikan, menginformasikan hal-hal yang perlu klien ketahui pasca sesi dan baru menyudahi prosesnya secara resmi.
Dengan keseluruhan prosesnya yang sedemikian kompleks, sesi hipnoterapi bisa berlangsung selama 2 -3 jam dan bahkan lebih jika ternyata penanganan masalah yang dialami klien mensyaratkan hal tersebut. Saya pribadi selalu mengupayakan agar permasalahan klien bisa terselesaikan dalam 1 sesi yang klien jalani dalam 1 waktu, namun saya juga harus mengamati kesiapan klien apakah memungkinkan baginya untuk menjalani proes tersebut dalam 1 waktu (meski hanya diam dan duduk, proses hipnoterapi mensyaratkan klien untuk mengakses berbagai memori dalam dirinya, hal ini akan cukup melelahkan secara fisik dan psikis), jika stamina fisik dan psikis klien tidak memungkinkan maka proses terapi pun harus disudahi secara aman untuk dilanjutkan di lain waktu.
Catatan: menyudahi sesi yang belum sepenuhnya selesai mensyaratkan teknik khusus yang harus dilakukan dengan berhati-hati agar ‘masalah yang belum sepenuhnya selesai’ itu tidak mengganggu klien dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya.
SESI LANJUTAN & KESIMPULAN
Bergantung pada kebutuhan spesifik klien atas kompleksitas permasalahannya, jumlah sesi bisa beragam adanya.
Jika sejak awal memang ditenggarai klien memerlukan pendampingan yang jumlahnya bersesi-sesi maka sejak awal sesi pertemuan klien bisa langsung diagendakan selama beberapa waktu ke depan, sesuai dengan kesediaan dan kesepakatan antara klien dan hipnoterapis.
Namun jika masalah klien termasuk ke dalam masalah yang akan ditangani dengan hipnoterapi, maka hipnoterapis harus menganalisa jalannya sesi yang klien alami, jika di sesi tersebut hipnoterapis tahu masalah klien belum sepenuhnya ditangani maka hipnoterapis harus bisa mengakhiri prosesnya dengan aman dan menyudahi sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, lalu mengagendakan sesi berikutnya bersama klien untuk menuntaskan permasalahan yang belum dituntaskan tersebut.
Jika hipnoterapis merasa bahwa klien sudah melalui keseluruhan protokol penanganan dengan baik dan masalahnya diperkirakan sudah selesai maka hipnoterapis bisa menyudahi prosesnya sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, lalu memberikan klien kesempatan untuk mengalami sendiri perubahannya, seperti apa indikator perubahan yang klien sepakati sudah tercapai melalui sesi yang sudah dijalaninya dan mengkomunikasikannya setelah klien mengalaminya langsung.
Biasanya saya akan memberikan kesempatan pada klien selama beberapa hari sebelum melakukan ‘survei’, yaitu memeriksa kondisi klien pasca sesi, jika kondisi klien sudah baik adanya dan klien puas dengan perubahannya maka proses cukup disudahi sampai di sini, namun jika klien merasa masih ada yang perlu dibenahi lebih lanjut atau ada masalah lain yang klien ingin benahi bersama kita maka kita bisa mengagendakan sesi lanjutan.
Jadi, apa kesimpulannya? Sederhana sekali, yaitu bahwa hipnoterapi bukanlah proses yang instan dan sembarangan, sebagai sebuah teknik terapi yang melibatkan kolaborasi dan kesiapan antara klien dan hipnoterapis yang menangani, ada rangkaian proses yang harus klien jalani dan harus ketahui, untuk itulah tulisan ini dibuat.
Semoga sampai sejauh ini Anda sudah mendapatkan gambaran lebih menyeluruh tentang tahapan berjalannya sesi hipnoterapi.
Ingin mengetahui lebih jauh tentang hipnoterapi? Memerlukan layanan hipnoterapi untuk membantu Anda dan/atau kerabat Anda yang membutuhkannya? Atau ingin mempelajari hipnoterapi secara serius sampai bisa berpraktik secara profesional dan sistematis? Silakan menghubungi ke kontak yang tertera.