Teknik Nested Loop Dalam NLP
Daftar Isi
“Coach, agaknya sudah sekian banyak tulisan dibahas di kumpulan artikel, namun belum ada yang menjelaskan tentang ‘Nested Loop’ dalam NLP”
Demikian kurang lebih ungkapan singkat dari salah seorang rekan sejawat yang juga merupakan pembaca setia artikel yang ada di website saya.
Mengingat Nested Loop sendiri adalah teknik yang cukup populer diulas di program pembelajaran NLP, khususnya di tingkat Master Practitioner, agaknya tidak ada salahnya kalau bahasan ini mewarnai artikel kali ini.
NESTED LOOP DAN RICHARD BANDLER
Nested Loop menjadi satu ciri khas dari gaya berbicara Richard Bandler – salah seorang penemu dan pengembang NLP di jamannya dulu – ketika ia mengajar.
Jika Anda termasuk yang kerap menyimak gaya Richard Bandler berbicara ketika mengajar, terutama ketika ia mengajar secara penuh (bukan sekedar potongan klip videonya), Anda akan mendapati bahwa Nested Loop menjadi bagian tidak terpisahkan dari gayanya menyampaikan informasi, bahkan jika Anda termasuk yang mendalami tema pola bahasa (language pattern) dalam NLP, Anda akan mendapati bahwa bersama Nested Loop yang digunakannya ada banyak sekali ragam pola bahasa hipnotik (hypnotic language patterns) yang digunakannya dengan sangat piawai dan luwes, yang menjadikan informasi yang disampaikannya bukan sekedar informasi, tapi bahkan berdaya sugesti hipnotik yang kuat bagi para pendengarnya!
Sebagai sebuah bagian dari teknik pola bahasa dalam NLP (ingat, frasa “linguistic” dalam Neuro-Linguistic Programming [NLP] bukan sekedar kata tanpa makna, hal ini menjadikan studi tentang penggunaan kata dan pengaruhnya pada respon perilaku seseorang justru memegang peranan penting dalam pembelajaran NLP), Nested Loop menjadi sebuah teknik berbahasa/berkomunikasi yang digunakan untuk menembus area kritis dari pikiran sadar (conscious mind), sehingga isi dari informasi yang kita sampaikan bisa langsung bersarang (nested) di pikiran bawah sadar (subconcious mind) pendengarnya.
PENGGUNAAN NESTED LOOP
Bentuk praktik sederhana dari Nested Loop dilakukan dengan kita menyampaikan sebuah informasi – biasanya berupa cerita – namun secara tidak lengkap, dimana kita tidak menyelesaikan penyampaian informasi itu secara utuh, lalu menyambung ke kisah berikutnya – yang bisa jadi tidak berhubungan dengan kisah sebelumnya, lalu kembali ke kisah sebelumnya dan menyelesaikan informasi yang kita sampaikan, yang sebelumnya seolah “menggantung” (belum tamat).
Aplikasi Nested Loop didasari studi tentang Zeigarnik Effect, yang diadaptasi dari penelitian seorang Psikolog Rusia bernama Bluma Zeigarnik, yang dituangkan dalam Jurnalnya yang berjudul Psychologische Forschung (1927).
Dalam penelitiannya, Zeigarnik mengamati perilaku para pelayan restoran, dimana mereka lebih bisa mengingat detail dari pesanan para tamu ketika para tamu belum membayar makanannya (ada informasi yang belum selesai diproses), namun ketika para tamu sudah membayar makanannya (informasis udah selesai diproses) mereka kesulitan untuk mengingat kembali detail itu.
Hal ini memunculkan kesimpulan bahwa kita lebih mudah mengingat sesuatu yang kita rasa belum selesai (urusan yang menggantung/mengganjal), karena atensi kita – tanpa disadari – tetap terarahkan – oleh pikiran bawah sadar – pada perkara yang kita rasa belum selesai itu.
Ketika para pelayan mendapati tamu belum membayar pesanannya, pikiran bawah sadar memberikan respon otomatis pada pikiran sadar untuk meningkatkan atensi pada perkara itu karena itu adalah perkara yang kita rasa “penting” dan masih harus “tetap dijaga”, namun ketika pesanan sudah terselesaikan maka pikiran bawah sadar akan menghentikan tugasnya memberikan energi atensi pada pikiran sadar, informasi yang tadinya hanya bersarang di pikiran sadar sekarang berpindah ke pikiran bawah sadar, sehingga mereka lebih sulit untuk mengingat kembali informasi itu secara sadar; namun demikian informasi itu tetaplah sudah masuk ke pikiran bawah sadar, sehingga bergantung dari kualitas informasi yang masuk ke dalam pikiran bawah sadar ini bisa beragam juga reaksi yang muncul darinya, jika informasi ini berupa “sugesti” maka sugesti ini akan bekerja tanpa disadari di pikiran bawah sadar, bergantung pada isi dari sugestinya.
Dalam NLP, bergantung dari jumlah loop yang digunakan, biasanya inti dari pesan yang kita sampaikan akan diletakkkan di tengah kumpulan loop yang ada, sehingga ketika loop terakhir dari pesan itu ditutup semua pesan itu akan terintegrasi sebagai satu kesatuan dan berpindah ke pikiran bawah sadar.
Contoh sederhana dari praktik Nested Loop adalah sebagai berikut, seorang pengguna Nested Loop mengisahkan sebuah cerita, tapi ia tidak menyelesaikan cerita itu (loop pertama), ia seolah teringat pada hal lain dan menceritakan hal berikutnya yang diingatnya itu, tapi lagi-lagi ia tidak menyelesaikan hal yang diingatnya itu (loop kedua) secara lengkap, biasanya loop kedua ini dilakukan dengan lebih halus, dimana kisah kedua tadi seolah sudah selesai, padahal masih ada informasi yang “menggantung”, dari loop kedua ini si pengguna Nested Loop kemudian menyatakan sebuah inti pesan, bisa panjang atau pendek, bergantung pada yang disampaikannya.
Setelah ia menyatakan inti pesan, ia lalu berpindah kembali ke loop kedua, yaitu kisah kedua yang tadi belum selesai penuh, dimana ia kali ini “menegaskan” penyelesaian kisah di loop kedua itu, lalu ia berpindah kembali ke loop pertama dan menyelesaikan kisah yang menggantung di loop pertama, disinilah semua loop terselesaikan secara penuh dan informasi berpindah dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar.
NESTED LOOP DALAM BUKU RICHARD BANDLER
Berapa lama jarak antar loop dalam Nested Loop? Hal itu menjadi pertanyaan yang cukup sering ditanyakan oleh para pembelajar NLP.
Jawabannya adalah: tergantung.
Richard Bandler sendiri dengan kepiawaiannya bisa “menggantung” loop itu sampai beberapa jam atau bahkan beberapa hari lamanya. Ia bisa mengisahkan loop pertama di hari pertama belajar dan menutupnya di hari keempat, atau bahkan menutup loop itu di hari terakhir, atau bahkan hanya berjarak beberapa jam – atau menit – dari awal loop itu dibuatnya, semua kembali pada kecakapan sang pengguna dari Nested Loop itu sendiri, apalagi dalam praktiknya Nested Loop baru akan berdampak maksimal jika ia dikombinasikan dengan hypnotic language patterns yang sesuai.
Jika Anda pernah membaca buku NLP yang ditulis oleh Richard Bandler bersama Alessio Roberti dan Owen Fitzpatrick, yang berjudul The Ultimate Introduction to NLP (2013) dan How to Take Charge of Your Life (2014) Anda akan mendapati bahwa dalam bab demi bab penulisan buku itu ada banyak sekali penggunaan Nested Loop di dalamnya, dimana Richard Bandler mengisahkan sebuah cerita yang tidak diselesaikannya, namun ia kemudian berpindah ke topik pembelajaran lain dalam buku itu.
Di bab berikutnya kita akan mendapati bahwa kisah itu masihlah dilanjutkannya lagi, seolah kisah itu merupakan “kisah bersambung”, yang mengaktifkan respon dari pikiran bawah sadar untuk lebih “siaga”, ketika detail (loop) berikut dari kisah sebelumya itu muncul maka pikiran bawah sadar mengakses kembali detail memori dari kisah (loop) sebelumnya, proses “mengakses” ini ikut juga mengaktifkan sistem syaraf di otak yang mengingat semua rangkaian pembelajaran yang ada di antara kisah (loop), sehingga tanpa disadari semua muatan informasi itu terekam dan terintegrasi di pikiran bawah sadar secara lebih “utuh”.
AKHIR PENJELASAN
Demikianlah kiranya ulasan singkat tentang Nested Loop, jika kita berkesempatan berjodoh di program pembelajaran NLP Master Practitioner, akan menarik sekali ketika kita membahas dan mempraktikkan Nested Loop ini secara langsung dan mendalam.
Sambil menjadi sebuah jawaban bagi rekan sejawat yang meminta saya membahas tema ini di artikel kali ini, semoga bahasan ini juga menambah wawasan Anda sekalian, yang juga merupakan pembaca setia artikel di website ini.
Ngomong-ngomong, seberapa jauh Anda sendiri merasakan bahwa artikel ini ditulis menggunakan kaidah dari Nested Loop itu sendiri?
Ingin mengetahui lebih jauh tentang NLP Coaching? Memerlukan layanan NLP Coaching untuk membantu Anda dan/atau kerabat Anda yang membutuhkannya? Atau ingin mempelajari NLP Coaching secara serius sampai bisa berpraktik secara profesional dan sistematis? Silakan menghubungi ke kontak yang tertera.