Dalam sesi konseling, konselor akan memandu klien untuk memahami detail spesifik yang membentuk permasalahannya, seperti pemicu (trigger) spesifik masalah, dan reaksi spesifik dalam diri yang terpicu oleh pemicu masalah.
Dalam proses lebih jauhnya, konselor juga akan menelusuri akar penyebab yang membentuk masalah tersebut, sebelum kemudian menerapkan serangkaian teknik intervensi berbasis rekonsolidasi memori untuk menetralisir muatan yang menyebabkan permasalahan yang tersimpan dalam memori tersebut.
Ketika muatan yang menyebabkan permasalahan dalam memori sudah ternetralisir maka permasalahan pun akan teredakan.
Proses penanganan dalam Konseling Psikodinamika memungkinkan kita untuk menelusuri sebuah masalah sampai ke akarnya di pikiran bawah sadar dan menuntaskannya dengan lebih efektif.
Seberapa permanen dampak kesembuhan dan/atau perubahannya? Mari ibaratkan asap dan api, sebagimana pepatah mengatakan: “Ada asap maka tentu ada api,” begitu juga ilustrasi dari perubahan dalam program ini, jika “sumber api” atau akar masalah di pikiran bawah sadar sudah dinetralisir, maka “asap” atau masalah pun tersembuhkan dan tidak akan muncul kembali.
Untuk menyatakan sebuah permasalahan sudah terselesaikan, diperlukan indikator keberhasilan yang bisa disepakati bersama oleh praktisi yang menangani dan klien yang menjalani penanganan. Berdasarkan evaluasi dua arah atas pemenuhan indikator keberhasilan dalam jangka waktu tertentu inilah baru sebuah masalah dinyatakan terselesaikan.
Ada kalanya terjadi kasus dimana masalah lama seolah kambuh kembali (relapsed), untuk mengantisipasi hal inilah periode evaluasi akan disepakati bersama untuk meninjau dan mengevaluasi seberapa konsisten sebuah perubahan bertahan sampai dinyatakan masalah sudah tertangani penuh.
Dalam kasus dimana masalah lama seolah kambuh kembali setelah melewati periode evaluasi, besar kemungkinan terjadi fenomena dimana terdapat akar masalah lain di pikiran bawah sadar yang teraktivasi di masa kini, namun dalam bentuk gejala yang sama dengan yang sebelumnya pernah ditampakkan, jika ini yang terjadi maka dalam hal ini penanganan lanjutan pun diperlukan untuk memastikan akar masalah tersebut bisa kembali terselesaikan secara penuh.
Berbagai macam kasus yang berkenaan dengan masalah emosional, perilaku dan psikosomatis (masalah fisik yang muncul dari emosi), termasuk kebiasaan buruk karena pada dasarnya sikap, perilaku dan kebiasaan yang mengganggu seperti merokok, berjudi menggigit kuku dan lain-lain pun terbentuk karena adanya program yang bersarang di pikiran bawah sadar, maka Konseling Psikodinamika menjadi efektif karena penanganannya ditujukan untuk menghasilkan penyelesaian di pikiran bawah sadar.
Sebagai teknik komplementer, program ini tetap memiliki keterbatasannya, dalam praktiknya penanganan dalam program ini bersifat melengkapi dan bukan menggantikan penanganan formal yang dilakukan tenaga kesehatan yang berwenang, melainkan melengkapi. Itulah kenapa ada beberapa kasus yang akan tetap direferensikan pada tenaga kesehatan yang lebih berwenang karena cakupan penanganan kasusnya lebih sejalan dengan bidang praktik yang mereka tekuni.
Dalam hubungannya dengan emosi, perilaku, sikap dan kebiasaan, hipnoterapi tidak boleh dilakukan untuk penanganan kasus-kasus yang berhubungan dengan gangguan psikologis dan kejiwaan seperti bipolar, skizofrenia dan gangguan lainnya (dinyatakan dengan adanya vonis resmi dari tenaga kesehatan berwenang), juga yang melibatkan kasus-kasus berkebutuhan khusus dan gangguan pada fungsi organik otak.
Pertama-tama, perlu dipastikan bahwa masalah yang dialami adalah benar psikosomatis, hal ini biasa diketahui dengan adanya rujukan/referensi resmi dari dokter yang menangani klien.
Psikosomatis merupakan masalah yang muncul secara fisik dalam diri klien namun biasanya tidak diketahui penyebabnya, dalam hal ini emosi negatif terpendam dalam diri klienlah yang memunculkan penyakit-penyakit tersebut sebagai simtom.
Konseling Psikodinamika memerlukan kejelasan bahwa psikosomatis yang dialami klien adalah benar adanya dan bukan penyakit fisik yang masih harus ditangani secara medis karena jika hal itu yang terjadi klien akan direkomendasikan klien menemui praktisi medis yang berwenang.
Konseling Psikodinamika bisa difasilitasi pada siapa pun yang bisa berkomunikasi secara verbal, mampu fokus serta menalar arahan dan mengikutinya berdasarkan kesadaran dan keinginan sendiri. Konseling Psikodinamika tidak bisa difasilitasi pada mereka yang kesulitan berkomunikasi, sulit fokus dan menalar arahan karena gangguan fungsi organik otak.
Persyaratan tambahan adalah klien tidak memiliki hambatan medis yang terlampau berat yang dapat terpicu oleh gejolak emosional (sakit jantung, asma, epilepsi dll). Bagi anak-anak, persyaratan utama mereka adalah sudah bisa berkomunikasi dengan baik dan fokus pada arahan (dari pengalaman selama ini biasanya yang berusia 14 tahun ke atas).
Khusus untuk penanganan kasus yang dialami anak-anak, Konseling Psikodinamika tidak bisa dilakukan begitu saja, melainkan harus melalui proses konseling yang memadai pada kedua orangtua sebelum diputuskan memfasilitasi proses terapi pada anak.
Dua alasan yang melandasi hal ini:
(1) Anak adalah cerminan orang tua, seringkali masalah pada anak adalah cerminan dari masalah orang tua yang tidak terselesaikan, ketika masalah orang tua bisa terselesaikan sering kali masalah pada anak terselesaikan dengan sendirinya.
(2) Anak adalah hasil dari pengasuhan lingkungan, riwayat pengasuhan dan tumbuh kembang anak dari dulu sampai sekarang perlu diketahui secara spesifik untuk mengetahui dengan pasti stimulus penyebab masalah dalam diri anak sebelum menentukan rencana penanganan yang sesuai.
Seringkali masalah dalam diri anak terjadi karena masalah komunikasi antar orangtua atau pola pengasuhan yang tidak tepat, ketika stimulus penyebab masalah yang bersumber dari orangtua teratasi maka masalah dalam diri anak pun sembuh dengan sendirinya, hal inilah yang akan diulas dalam sesi konseling. Jika kedua orangtua anak tidak bersedia menjalani konseling maka proses penanganan pada anak tidak akan dilakukan.
Layanan Konseling Psikodinamika bersama Alguskha Nalendra hanya bisa diikuti di kantor praktik Alguskha Nalendra di Bandung. Alguskha Nalendra tidak menerima panggilan ke tempat klien dalam bentuk apa pun. Jika klien berasal dari luar kota yang kesulitan untuk datang ke Bandung, kami akan mereferensikan klien menemui rekan sejawat di kota terdekat dengan tempat asal klien.
Untuk memastikan kualitas konseling yang optimal, satu sesi penanganan hanya diperuntukkan untuk penanganan satu aspek masalah saja. Untuk itu klien perlu menetapkan dengan hati-hati dan jelas apa yang paling utama dan penting untuk ditangani di 1 sesi penanganannya.
Proses penanganan sangat bergantung pada kepercayaan, untuk itu klien perlu percaya sepenuhnya pada praktisi yang menangani. Atas alasan itu pelaksanaan sesi penanganan dilakukan secara private-individual, tanpa disaksikan pihak lain, orang terdekat sekali pun.
Alguskha Nalendra menjamin kerahasiaan segala data dan riwayat sesi dari setiap kliennya. Jika klien ngotot untuk “ditemani” dalam proses penanganan atau pengantar ngotot untuk “menyaksikan” jalannya konseling, maka proses penanganan tidak akan dilaksanakan.
Secara mendasar, klien hanya perlu menjaga stamina fisiknya sebelum sesi penanganan, dengan makan dan jam istirahat yang cukup. Selebihnya, klien harus siap menjalani sesi penanganan dengan keterbukaan hati dan pikiran, kesediaan dan komitmen yang sungguh-sungguh untuk berubah.
Klien juga harus bersedia menjalankan bimbingan dengan sungguh-sungguh, termasuk menjalankan tugas-tugas yang diberikan, jika ada, untuk meningkatkan kualitas perubahan yang diperoleh di sesi penanganannya.
Konseling Psikodinamika adalah “kontrak upaya” dan bukan “kontrak hasil”.
Sebagaimana kode etik konseling profesional yang wajib diikuti, sesi konseling bersama Alguskha Nalendra tidak menjamin kesembuhan atau perubahan kepada klien dengan iming-iming apa pun, yang dapat dijamin adalah: konseling dilakukan dengan standar yang sangat tinggi, yang telah terbukti efektif dengan statistik yang sangat tinggi dalam menangani berbagai kasus dengan beragam kompleksitas selama ini.
Dalam setiap sesi konseling apapun, kesembuhan dan keberhasilan terapi ditentukan oleh Tuhan YME dan kerjasama antara klien dan praktisi yang menangani.
Pada umumnya, durasi sesi Konseling Psikodinamika berdurasi 90 – 120 menit jam, ada kalanya juga mencapai 3 jam jika masalah yang klien alami sedemikian kompleks.
Karena tidak ada detail permasalahan yang bersifat sama persis, maka jumlah sesi yang diperlukan tidak bisa dipastikan atau dijamin jumlahnya begitu saja, melainkan perlu dipastikan dulu di sesi awal pemetaan masalah.
Jalannya penanganan konseling bersama Alguskha Nalendra selalu fokus pada proses dimana konselor dan klien mengevaluasi kemajuannya berdasarkan indikator keberhasilan yang sudah disepakati bersama.
Meskipun dari statistik selama ini masalah klien selesai dalam 3-4 sesi, sangat penting bagi klien untuk tetap berkomitmen penuh fokus pada proses dan mengevaluasi perkembangannya bersama-sama, termasuk mengantisipasi kemungkinan jika masalah atau situasi yang dialami klien sedemikian kompleks dan memerlukan jumlah sesi penanganan lebih.
Setiap sesi hipnoterapi harus bersifat “private & confidential”. Dalam sesi konseling bersama Alguskha Nalendra, Alguskha Nalendra menjamin kerahasiaan data dan riwayat sesi dari setiap klien.