Mengenal 4 Pilar Dalam NLP
Daftar Isi
NLP telah berperan di balik pencapaian para tokoh besar dunia, namun sering kali NLP tidak bekerja optimal karena penerapannya yang hanya sekedar menjadi teknik dan bukan sikap.
Apa yang membedakan keduanya?
Ketika NLP hanya sekedar menjadi teknik, kita memiliki kecenderungan untuk tahu bagaimana cara mempraktekkannya namun bukan terdorong untuk menjadikannya kebiasaan sehari-hari, padahal ketika menjadikannya kebiasaan harianlah baru sikap terbentuk.
Sikap dalam mempraktekkan NLP ini terangkum dalam apa yang kita kenal sebagai pilar NLP, yang terdiri dari 4 pilar, yaitu:
PILAR KE-1, OUTCOME
Segala penerapan prinsip dan teknik NLP menjadi sebuah sikap akan bermakna dan konsisten dilakukan jika praktisinya sendiri memiliki kejelasan atas hasil akhir yang ia ingin capai dengan segala macam yang ia pelajari, tanpanya maka tidak ada alasan yang kuat mengapa ia harus menjadikannya kebiasaan.
Kejelasan akan outcome atau hasil akhir inilah yang akan menjadi driving force (tenaga pendorong) yang menggerakkan kita untuk terus menyadari mengapa penting mengaplikasikan berbagai prinsip dan teknik NLP dalam kebiasaan sehari-hari kita.
Berdasakan kejelasan akan outcome ini juga kita bisa memilih dan membiasakan teknik yang ingin kita gunakan sesuai peruntukkannya.
Itulah mengapa dalam setiap proses perubahan berbasis NLP, outcome selalu menjadi landasan utamanya, untuk memastikan ada arah yang jelas sebagai tolak ukur perubahan yang berkualitas dan mengetahui seberapa jauh jarak kita dari mencapainya,
PILAR KE-2, ACUITY
Biasa disebut juga sebagai kepekaan. Anda tidak bisa menjadikan NLP sebagai teknik baku yang hanya dijalankan dengan satu cara, semua berdasarkan kepada prinsip, yang dalam prakteknya bisa berkembang menjadi ragam teknik dengan berbagai variasi.
Jika yang Anda lakukan dengan satu cara tidak bekerja, maka milikilah kepekaan untuk menyadari bahwa ada sesuatu yang belum optimal terjadi, temukan kejelasan mengapa hal itu terjadi, kembalilah kepada prinsipnya untuk memahami apa yang belum efektif dalam pengerjaannya, apakah penggunaannya yang belum tepat atau default strategi berpikir Anda memerlukan penyesuaian tersendiri dalam menggunakan teknik tersebut.
PILAR KE-3, FLEXIBILITY
Menindaklanjuti pilar ke-2 sebelumnya di atas, dalam mempraktekkan prinsip dan teknik NLP Anda akan berjumpa dengan situasi dimana di titik ini yang Anda praktekkan tidak bekerja, baik itu teknik yang Anda terapkan ke diri sendiri atau pun untuk dipraktekkan membantu orang lain.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, untuk memahaminya kita harus kembali kepada hal-hal yang bersifat prinsip, namun selepas memahaminya perlu kita ingat bahwa kita tidak bisa menerapkan cara yang sama untuk mendapatkan hasil yang berbeda, maka jadilah pribadi fleksibel yang siap mengubah pendekatan agar hasil yang kita tetapkan di awal tetap bisa tercapai meski dengan pendekatan yang berbeda.
PILAR KE-4, ECOLOGICAL
Satu kata yang sangat khas dari NLP yaitu ekologis, dimana kata ini mengacu pada kondisi dimana semua diuntungkan, atau paling tidak, tidak ada yang dirugikan.
Berbagai prinsip dan teknik NLP akan mengajak Anda mendesain kehidupan sebagai pribadi dengan cara berpikir dan berperilaku yang baru, segala perubahan inilah yang hendaknya selalu berada dalam kerangka ekologis agar tidak merugikan diri Anda sendiri di aspek kehidupan lain, tidak merugikan orang lain dan bahkan jika mungkin: membawa kebermanfaatan bagi sesama.
Ada banyak teknik NLP yang berhubungan dengan komunikasi dan persuasi dimana semua ini sangat bermanfaat dalam kehidupan kita untuk memudahkan kita membangun pengaruh atas orang lain. Dalam praktiknya seorang praktisi NLP harus tetap menjaga penggunaan tekniknya agar semua yang dilakukannya tetap menjaga nilai-nilai moral dan kebaikan bagi sesama.
Ingin mengetahui lebih jauh tentang NLP Coaching? Memerlukan layanan NLP Coaching untuk membantu Anda dan/atau kerabat Anda yang membutuhkannya? Atau ingin mempelajari NLP Coaching secara serius sampai bisa berpraktik secara profesional dan sistematis? Silakan menghubungi ke kontak yang tertera.